Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Balon Helium Bisa Mencapai Ketinggian Berapa?

perempuan yang dikelilingi balon helium
perempuan yang dikelilingi balon helium (pexels.com/José Luis Photographer)

Membahas sains tak perlu melulu tentang terminologi jelimet yang bisa bikin kepala pusing saat membacanya. Kadang, hal-hal sederhana yang kita jumpai sehari-hari dapat memberi pelajaran menarik terkait sains yang mungkin sebelumnya tidak kita sangka. Malahan, ada begitu banyak temuan sains revolusioner yang justru berasal dari aktivitas sederhana. Atas dasar itu, kali ini kita akan coba membahas soal balon berisi helium.

Benda yang sering kita lihat pada acara ulang tahun, peresmian sesuatu, sampai tempat wisata ini punya banyak hal menarik dan tak jarang membuat kita bertanya-tanya. Sebagai contoh, apakah kamu pernah bertanya-tanya berapa ketinggian yang dapat diraih balon berisi helium ketika tak sengaja kita lepas ke luar ruangan? Kira-kira apakah balon berisi helium itu bisa terbang sampai ruang angkasa atau justru dapat membahayakan aktivitas penerbangan? Yuk, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!

1. Bagaimana cara helium membuat balon bisa terbang?

balon berbentuk astronaut
balon berbentuk astronaut (pexels.com/Jonathan Borba)

Sebelum masuk pada pembahasan utama, tentu kita perlu memahami soal bagaimana cara helium mampu membuat balon terbang. Pasalnya, seperti yang kita ketahui, kalau meniup balon dengan mulut kita atau pompa angin biasa, balon tak akan terbang. Padahal, baik balon berisi angin biasa maupun helium, keduanya sama-sama punya massa yang ringan sehingga seharusnya angin biasa pun dapat menerbangkan balon. Kira-kira apa keistimewaan dari gas helium?

Singkatnya, gas helium bekerja dengan hukum daya apung saat dimasukkan ke dalam balon. Dilansir HowStuffWorks, balon yang berisi gas helium itu lebih ringan dari udara di sekitar, yakni sekitar 0,1785 gram per liter, sementara udara biasa—yang sebagian besar terdiri atas nitrogen—punya massa sekitar 1,25 gram per liter. Perbedaan massa yang terbilang sedikit ini ternyata sangat berpengaruh terhadap bobot benda berisi helium dengan benda berisi udara biasa.

Berkat perbedaan itu pula, balon jadi lebih ringan sampai dapat terangkat ke udara. Adapun, alasan mengapa helium lebih ringan ketimbang udara biasa—mayoritas nitrogen—disebabkan oleh atom helium yang lebih ringan ketimbang udara biasa dan kandungan elektron, proton, serta neutron yang lebih sedikit. Sebagai perbandingan, bobot atom dari helium itu adalah 4, sementara udara biasa adalah 14.

2. Ketinggian terbang balon helium tergantung ketinggian

kumpulan balon helium terbang di ruangan
kumpulan balon helium terbang di ruangan (pexels.com/Natalie Bond)

Oke, jadi kita sudah tahu bagaimana cara helium bekerja sampai dapat membuat balon terbang ke udara. Terus, kira-kira berapa ketinggian maksimal yang dapat dicapai sebuah balon berisi helium? Apakah bisa sampai ke ruang angkasa? Nah, ternyata jawabannya itu tergantung dengan jenis si balon, lho.

Dilansir BBC Science Focus Magazine, balon biasa yang sering kita lihat itu mampu terbang sampai ketinggian 10 km ketika terbang dalam keadaan penuh dengan helium. Sebagai catatan, pesawat komersial jarak pendek biasanya akan terbang pada ketinggian sekitar 10 km (sekitar 33 ribu kaki) juga saat sudah ada di udara. Sementara itu, balon meteorologi khusus yang biasa digunakan oleh profesional mampu mencapai ketinggian yang lebih jauh lagi, yakni sekitar 30–53 km!

Ketinggian maksimal yang mampu dicapai balon helium itu sebenarnya masih jauh dari ruang angkasa karena perlu mencapai ketinggian sekitar 960 km. Adapun, Cool Cosmos melansir kalau balon helium pada prinsipnya akan terus terbang sampai ke titik atmosfer punya massa yang sama dengan helium yang ada di dalamnya. Pada ketinggian sekitar 32 km dari permukaan tanah, atmosfer sudah punya massa yang serupa dengan helium sehingga balon normalnya akan berhenti terbang ataupun pecah seketika.

3. Apakah balon helium yang terbang ke udara bisa berbahaya?

Ada beberapa dampak negatif yang timbul kalau kita melepas balon helium ke udara.
Ada beberapa dampak negatif yang timbul kalau kita melepas balon helium ke udara. (pexels.com/Beyzaa Yurtkuran)

Dari penjelasan di atas, kita jadi tahu kalau ketinggian yang dapat dicapai sebuah balon helium itu ternyata cukup untuk mencapai ketinggian pesawat saat terbang di atmosfer. Masalahnya, kita tak jarang melepas balon berisi helium itu ke udara, baik disengaja ataupun tidak. Lantas, apakah aktivitas tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi dunia penerbangan?

Ternyata jawabannya adalah ya! Dilansir Civil Aviation Authority of Singapore, melepaskan balon helium di dekat lintasan pesawat terbang—terutama dalam jumlah besar—dapat mendistraksi pilot ketika hendak terbang ataupun mendarat. Selain itu, kalau kebetulan jalur terbang balon helium itu sama dengan jalur terbang pesawat, ada potensi balon terisap mesin pesawat yang berujung pada kerusakan ataupun malafungsi. Selain dari dunia penerbangan, melepaskan balon helium dengan sengaja—apalagi dalam jumlah besar—juga dapat menimbulkan masalah serius pada lingkungan.

Dilansir Keep Massachusetts Beautiful, balon helium yang pecah di udara pada akhirnya akan kembali ke lingkungan, baik di darat ataupun laut. Di mana pun sisa balon tersebut mendarat, lingkungan sudah pasti akan terdampak dengan sampah dalam jangka waktu panjang, mengingat balon ini ada yang terbuat dari plastik dan sulit terurai secara alami. Parahnya lagi, hewan-hewan bisa saja salah mengira sisa balon helium sebagai makanan dan malah mengonsumsinya.

Oleh sebab itu, sebenarnya pelepasan balon helium ke udara itu tidak boleh sembarangan. Beberapa negara bahkan punya regulasi khusus soal seberapa banyak balon yang boleh dilepas dalam acara resmi, waktu yang sesuai, sampai lokasi yang tak mengganggu. Pada akhirnya, pembicaraan ringan tentang balon helium ini bisa berakhir pada konsekuensi serius kalau kita sembarangan melepasnya ke udara. Jadi, lain kali, hati-hati kalau sedang bermain dengan balon helium, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us