Mengenal Alcyoneus, Termasuk Galaksi Terbesar di Alam Semesta!

- Galaksi Alcyoneus memiliki luas 16 juta tahun cahaya, 160 kali lipat lebih besar dari Bima Sakti dan 4 kali lipat lebih besar dari Galaksi IC 1101.
- Galaksi Alcyoneus termasuk dalam jenis galaksi radio yang melepaskan emisi sinyal radio dari lobus gas, dengan lubang hitam supermasif di pusatnya.
- Ukuran masif Galaksi Alcyoneus masih menjadi misteri bagi para ahli astronomi. Namun, ada galaksi yang lebih besar: Galaksi Porphyrion, yang berjarak sekitar 7,5 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Sampai saat ini, ahli astronomi di seluruh dunia sepakat kalau ada sekitar 100 miliar sampai 2 triliun galaksi berbeda yang ada di alam semesta, dilansir BBC Sky at Night Magazine. Estimasi itu bisa saja lebih besar lagi mengingat jangkauan alam semesta yang dapat kita amati saat ini masih terbatas, yakni dalam lingkup alam semesta teramati (observable universe). Dari banyaknya potensi galaksi di alam semesta, kita baru mengonfirmasi sedikit saja. Malahan, hanya ada 17–20 galaksi yang sudah punya nama pantas—bukan nama katalog berupa kombinasi huruf kapital dan angka.
Kalau kita menambahkan galaksi-galaksi yang berhasil diamati dan diberi nama katalog, jumlahnya ada sekitar 1 juta galaksi. Nah, dari jumlah yang sudah cukup banyak itu, ada salah satu galaksi yang punya ukuran sangat masif, setidaknya berdasarkan daftar galaksi yang sudah dikonfirmasi ahli astronomi. Namanya adalah Galaksi Alcyoneus yang ditemukan pada Februari 2022 oleh Martijn Oei dari Leiden Observatory, Belanda. Galaksi ini dinamakan berdasarkan nama seorang raksasa dalam mitologi Yunani Kuno yang melawan dan kalah dari Hercules.
Ada beberapa fakta menarik dari galaksi yang satu ini, salah satunya soal ukurannya yang paling masif dibanding mayoritas galaksi lain yang sudah kita amati sejauh ini. Sudah penasaran dengan galaksi yang satu ini? Yuk, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!
1. Berapa ukuran Galaksi Alcyoneus?

Tim yang dipimpin Martijn Oei menemukan Galaksi Alcyoneus dari data Low-Frequency Array (LOFAR) Two-metre Sky Survey (LoTSS) yang diperoleh dari jaringan 20 ribu teleskop berbeda di 52 lokasi berbeda di Eropa. Berdasarkan data itu, galaksi yang satu ini disebutkan punya luas 16 juta tahun cahaya. Lebih spesifik lagi, luasnya mencapai 16.275.203,25 tahun cahaya, dilansir Constellation Guide. Kalau dibandingkan dengan Galaksi Bima Sakti yang punya luas antara 100–180 ribu tahun cahaya, artinya Galaksi Alcyoneus 160 kali lipat lebih luas ketimbang galaksi kita saat ini.
Kalau dibandingkan dengan galaksi terbesar sebelumnya, yakni Galaksi IC 1101 yang punya luas 550 ribu–6 juta tahun cahaya, Galaksi Alcyoneus masih lebih luas sekitar empat kali lipat. Adapun, jarak Galaksi Alcyoneus dari Bumi diperkirakan sekitar 3 miliar tahun cahaya. Karena itu, proses observasinya terbilang sangat rumit dan perlu peralatan khusus, seperti yang dilakukan oleh tim Martijn Oei.
Dilansir ScienceAlert, pada bagian pusat Galaksi Alcyoneus juga terdapat lubang hitam supermasif dengan massa sekitar 400 juta kali lipat lebih besar ketimbang Matahari! Lubang hitam supermasif itu akan mengisap berbagai debu, bintang, atau objek luar angkasa lain yang ada di dekatnya. Nah, setelah selesai mengisap, lubang hitam supermasif itu akan “memuntahkan” materi berupa semburan plasma raksasa yang bergerak mendekati kecepatan cahaya.
2. Termasuk dalam jenis galaksi radio

Menariknya, Galaksi Alcyoneus itu digolongkan sebagai galaksi radio. Apa itu galaksi radio? Space melansir kalau jenis galaksi ini merupakan galaksi yang melepaskan emisi sinyal radio dari lobus gas. Lobus gas dari emisi radio ini kadang dapat menjangkau jarak jutaan tahun cahaya sehingga bentangannya bisa lebih jauh ketimbang ukuran galaksi itu sendiri.
Ciri khas lain dari galaksi radio ialah tampilan galaksi ini yang berbentuk elips dan sering terlihat ada sepasang atau dua sumber emisi radio besar yang dihasilkan oleh lubang hitam supermasif di dalamnya. Ya, Live Science melansir kalau emisi radio yang dari tadi disebut itu merupakan plasma hasil “buangan” lubang hitam supermasif dari galaksi radio yang sudah bergerak sangat jauh dari sumbernya—lebih dari jutaan tahun cahaya—dan gerakannya melamban sampai membentuk gelombang radio yang bisa kita baca. Akibat dari emisi radio ini, galaksi radio akan terlihat bercahaya sangat terang.
Nah, dalam kasus Galaksi Alcyoneus, luas 16 juta tahun cahaya yang diperoleh itu sudah termasuk luas lobus gas yang dikeluarkan. Kalau kita hanya menghitung luas Galaksi Alcyoneus sebagai satu galaksi utuh tanpa menghitung luas lobus gasnya, ukuran galaksi ini jadi tak berbeda jauh dengan Galaksi Andromeda, yakni sekitar 242.900 tahun cahaya. Karena itu, sebagian besar luas galaksi yang satu ini ternyata berasal dari lobus gas yang dikeluarkan lubang hitam supermasif di pusatnya.
3. Kenapa Galaksi Alcyoneus bisa sangat besar?

Ukuran 16 juta tahun cahaya itu ternyata merupakan kombinasi dari luas Galaksi Alcyoneus beserta lobus gas yang dikeluarkan lubang hitam supermasif di pusatnya. Penemuan galaksi radio yang satu ini jelas jadi prestasi sendiri bagi tim Martijn Oei. Namun, di sisi lain, keberadaan galaksi radio dengan ukuran masif ini turut memunculkan banyak tanda tanya.
Sampai saat ini, para ahli astronomi masih belum tahu secara pasti apa yang membuat sebuah galaksi seperti Galaksi Alcyoneus mampu memiliki ukuran sangat masif. Dilansir Universiteit Leiden, para ahli astronomi awalnya menduga kalau lubang hitam supermasif di pusat galaksi ini lebih besar dari lubang hitam supermasif galaksi lain, setidaknya dalam urusan massa. Selain itu, diduga pula ada bintang berukuran raksasa ataupun jet yang kuat sampai bisa memuntahkan emisi radio ke arah yang jauh.
Namun, setelah ditelusuri, Galaksi Alcyoneus justru terbilang biasa-biasa saja. Ukuran lubang hitam supermasif di pusatnya memang terlihat sangat besar di atas kertas. Akan tetapi, massa lubang hitam supermasif itu tak terlalu beda jauh ketimbang lubang hitam supermasif di Galaksi Andromeda yang punya massa sekitar 100–200 juta kali lipat ketimbang Matahari. Selain itu, kepadatan luminositas frekuensi rendah dan massa bintang yang ada di sekitar terbilang lebih rendah.
Atas dasar itu, dugaan terkini dari para ahli astronomi ialah Galaksi Alcyoneus terletak pada wilayah alam semesta dengan tingkat kepadatan yang rendah, dilansir Live Science. Dugaan lain yang juga sedang dicari tahu ialah terkait letak Galaksi Alcyoneus yang berada di filamen jaringan kosmik, struktur gas, dan materi gelap (dark matter) yang belum kita pahami sepenuhnya.
4. Apakah ada galaksi yang lebih besar dari Galaksi Alcyoneus?

Galaksi Alcyoneus yang sudah kita bahas memang terlihat sangat masif. Namun, berdasarkan temuan terbaru yang dipublikasikan pada 19 September 2024 silam, ada satu galaksi yang membentang lebih luas lagi, yakni Galaksi Porphyrion, yang berjarak sekitar 7,5 miliar tahun cahaya dari Bumi. Artinya, rekor Galaksi Alcyoneus sebagai galaksi paling besar di alam semesta bertahan selama 2 tahun saja. Oh, ya, nama Galaksi Porphyrion pun diambil dari saudara Alcyoneus dalam mitologi Yunani Kuno yang tak lain sama-sama seorang raksasa.
Ingat dengan definisi galaksi radio yang dibahas sebelumnya? Nah, lobus gas yang dimiliki Galaksi Porphyrion itu lebih luas lagi ketimbang Galaksi Alcyoneus. Caltech melansir kalau luas galaksi ini mencapai 23 juta tahun cahaya atau sekitar 220 kali lipat lebih besar dari Galaksi Bima Sakti! Menariknya, tim yang menemukan keberadaan Galaksi Porphyrion itu sama seperti Galaksi Alcyoneus, yaitu tim Martijn Oei, dan dilakukan dengan metode yang sama pula.
Kehadiran dua galaksi dengan ukuran sangat besar ini pasti membuka mata kita semua soal ukuran alam semesta. Dulunya, manusia mengira kalau Bumi merupakan entitas supermasif yang mustahil untuk dijelajahi sepenuhnya. Akan tetapi, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, khususnya astronomi, kita jadi sadar betul kalau planet kita tercinta ini layaknya setitik debu yang tak berarti di tengah hamparan alam semesta yang tak terbatas.