Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Charles Leclerc Optimistis terhadap Proyek Ferrari untuk F1 2026

Charles Leclerc saat menjalani pekan balap GP Jepang 2025.
Charles Leclerc saat menjalani pekan balap GP Jepang 2025. (commons.wikimedia.org/ Liauzh)
Intinya sih...
  • Ferrari kesulitan di paruh pertama F1 2025, belum meraih kemenangan
  • Charles Leclerc optimistis menyongsong regulasi baru F1 2026
  • Leclerc puas dengan performa pribadinya di paruh pertama F1 2025 meski tanpa kemenangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Formula 1 akan menerapkan regulasi baru pada 2026. Hal tersebut bakal mengubah tampilan mobil disertai dengan adanya aspek aerodinamika baru. Para tim telah melakukan persiapan menyongsong penerapan aturan tersebut, tak terkecuali Ferrari.

Charles Leclerc turut mengikuti perkembangan timnya yang mempersiapkan diri menghadapi regulasi 2026. Ia optimistis Ferrari bisa bangkit dari rentetan hasil kurang memuaskan dalam beberapa waktu terakhir. Akan tetapi, Leclerc juga mengingatkan timnya untuk tidak membuang waktu begitu regulasi baru diterapkan di kejuaraan.

1. Ferrari mengalami kesulitan selama paruh pertama Formula 1 2025

Ferrari mengalami kesulitan pada paruh pertama Formula 1 2025. Tim yang berbasis di Maranello, Italia, tersebut tak berhasil meraih kemenangan pada periode tersebut. Hasil terbaik mereka pada balapan utama sejauh ini adalah finis runner-up di GP Monako lewat Charles Leclerc.

Capaian buruk tersebut menambah panjang paceklik kemenangan Ferrari di kejuaraan. Terakhir kali tim berwarna khas merah itu naik podium tertinggi adalah di GP Meksiko 2024 melalui Carlos Sainz. Setelahnya, Ferrari menjalani 18 seri balap tanpa merengkuh kemenangan.

Sejumlah kendala menghantui Ferrari. Mobil SF-25 mengalami masalah di bagian suspensi belakang, aerodinamika, dan rem depan. Selain itu, penampilan McLaren yang mengalami peningkatan sejak paruh kedua Formula 1 2024 menjadi batu sandungan Ferrari dalam menorehkan kemenangan.

2. Charles Leclerc tetap optimistis terhadap perkembangan Ferrari jelang regulasi baru yang berlaku pada 2026

Kesulitan yang sedang dialami Ferrari tak lantas membuat Charles Leclerc pesimistis. Ia yakin tim berlogo kuda jingkrak tersebut punya prospek positif menyongsong regulasi baru pada 2026. Leclerc menilai timnya berada di jalur yang tepat dalam pengembangan yang dipimpin oleh Frederic Vasseur selaku kepala tim.

"Vasseur tentunya punya peran untuk itu. Namun, bagian terpenting adalah melihat cara tim ini bekerja. Aku yakin kami sedang menuju jalan yang tepat. Tahun depan akan menjadi titik balik penting bagi kami karena merupakan era mobil baru," kata Charles Leclerc dilansir Motorsport Week.

Walau begitu, Leclerc tetap menekankan pentingnya memulai era regulasi baru dengan tepat. Jika tak ada peningkatan, Ferrari akan tertinggal dari rival mereka. Apalagi, persaingan di Formula 1 kian ketat karena tim lain juga melakukan peningkatan.

"Menutup jarak yang ada sangatlah sulit. Kami harus memulainya dengan langkah yang tepat, kemudian kami akan melihat perkembangannya. Saat ini, aku sepenuhnya fokus untuk membuat Ferrari kembali berjaya dan memenangkan balapan," jelas Charles Leclerc dikutip Motorsport Week.

3. Charles Leclerc puas dengan performanya pada paruh pertama Formula 1 2025 meski tak berhasil meraih kemenangan

Charles Leclerc tak mampu mencatatkan kemenangan pada paruh pertama Formula 1 2025. Walau begitu, ia mengaku puas dengan performa dirinya saat mengemudikan SF-25. Akan tetapi, Leclerc tak mau terlena dan tetap menargetkan kemenangan pada sepuluh balapan tersisa musim ini.

"Mengenai performa pribadi, aku sangat senang dengan cara diriku menjalani balapan. Ini memang bukan momen terbaik sebagai pembalap karena aku ingin menang. Kamu selalu ingin berkembang dan seperti di Sirkuit Silverstone, itu adalah contoh akhir pekan yang buruk dari performaku (finis ke-14). Hasil semacam itu yang sebaiknya dikurangi dalam satu musim," papar Charles Leclerc dilansir F1i.

Terlepas dari performa kurang mengesankan, Ferrari mampu bertengger di peringkat kedua klasemen konstruktor dengan perolehan 260 poin. Mereka tertinggal 299 poin dari McLaren yang bercokol di posisi puncak. Walau begitu, Ferrari tak bisa bersantai menjelang penerapan regulasi baru di Formula 1 2026.

Apabila tak mampu memanfaatkan peluang sejak awal penerapan regulasi, maka Ferrari akan memperpanjang puasa gelar juara mereka di kejuaraan. Terakhir kali Ferrari merengkuh gelar juara konstruktor adalah pada 2008. Sementara itu, Kimi Raikkonen menjadi pembalap Ferrari terakhir yang meraih gelar juara pembalap pada 2007.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us