Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Alasan Formula 1 Disebut Olahraga Orang Kaya, Biayanya Mahal!

mobil balap Formula 1 (pexels.com/Jonathan Borba)
mobil balap Formula 1 (pexels.com/Jonathan Borba)
Intinya sih...
  • Formula 1 membutuhkan biaya mahal dan tidak hanya mengandalkan bakat, menjadikannya olahraga khusus orang kaya.
  • Menurut Lewis Hamilton, Formula 1 adalah klub miliarder yang sulit diakses oleh pembalap berlatar belakang kelas pekerja.
  • Formula 1 menarik banyak orang kaya dan terkenal, seperti Justin Bieber dan David Beckham, yang hadir dalam olahraga ini.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Formula 1 merupakan olahraga termahal di dunia. Pembalap membutuhkan banyak uang untuk memperoleh kursi di antara puluhan pembalap terbaik di dunia. Tak hanya mereka, penggemar berlatar belakang biasa juga kesulitan berpartisipasi dalam olahraga itu.

Lewis Hamilton, pemilik tujuh kali gelar juara dunia Formula 1, menyebut Formula 1 sebagai olahraga eksklusif bagi miliarder. Bahkan, pernyataan itu disetujui Lawrence Stroll, bos Aston Martin. Lantas, apa alasan Formula 1 disebut olahraga orang kaya?

1. Formula 1 bertumpu kepada keuangan, membutuhkan biaya mahal, dan tidak hanya mengandalkan bakat sehingga menjadi olahraga khusus orang kaya

Formula 1 dan jenis motorsport lain bertumpu kepada keuangan. Selain bakat, olahraga kompetitif itu juga membutuhkan kekayaan. Oleh karena itu, pembalap harus mengeluarkan ribuan dolar Amerika Serikat untuk membalap gokar.

Balap gokar merupakan jalur utama ke berbagai jenis motorsport. Akan tetapi, ada biaya mahal yang dibutuhkan untuk berkarier lewat jalur itu. Sebelum melaju di lintasan, pembalap harus membeli peralatan bekas yang akan menghabiskan paling tidak 1.000 pound sterling Inggris atau sekitar Rp21 juta.

Selain biaya awal, ada juga biaya berulang dalam balap gokar. Untuk berpartisipasi dalam acara dan kompetisi gokar, pembalap harus membayar biaya pendaftaran, perjalanan, dan sewa perlengkapan. Selain itu, mereka juga harus menyiapkan uang jika gokar mereka membutuhkan perbaikan.

Dalam Formula 1, keuangan adalah faktor penentu yang besar. Mengingat, olahraga itu memiliki citra berdasarkan bisnis. Dengan demikian, ada pembalap dengan latar belakang sederhana, tetapi tidak ada pembalap yang tidak kaya.

2. Dalam pernyataan yang disetujui bos Aston Martin, Formula 1 disebut Lewis Hamilton sebagai klub miliarder khusus pembalap kaya

Dalam pernyataan yang dilansir EssentiallySports, Lewis Hamilton menyebut Formula 1 sebagai klub miliarder. Menurutnya, tidak ada cara bagi pembalap berlatar belakang kelas pekerja untuk berkarier dalam olahraga itu. Oleh karena itu, dirinya berharap olahraga ini akan lebih terjangkau bagi pembalap muda.

“Kita hidup di zaman di mana ini (Formula 1) benar-benar klub miliarder. Jika aku kembali ke awal, tumbuh dalam keluarga kelas pekerja biasa, tidak mungkin aku bisa berada di sini. Tidak mungkin. Semua orang yang kamu lawan hanya memiliki uang yang jauh lebih banyak. Untuk masa depan, kita harus bekerja untuk mengubah hal itu agar (Formula 1) lebih mudah diakses orang-orang dari latar belakang kaya dan lebih biasa," jelas Lewis Hamilton.

Menyetujui pernyataan Lewis Hamilton, Lawrence Stroll menyebut Formula 1 makin mahal seiring waktu. Dia membandingkan olahraga itu dengan golf dan tenis yang jauh lebih murah. Menurutnya, kondisi itu terjadi karena Formula 1 memiliki berbagai mesin yang harus dioperasikan.

“Balap memang mahal, mulai dari gokar sampai level tertinggi, tidak ada keraguan tentang itu. Bermain golf atau tenis jauh lebih murah, tetapi Formula 1 adalah olahraga mahal, ada mesin-mesinnya. Ada banyak orang yang mengoperasikan mesin-mesin itu,” ungkap Lawrence Stroll.

3. Tidak hanya bagi pembalap, Formula 1 juga menjadi klub miliarder bagi penggemar, seperti Justin Bieber hingga Rowan Atkinson dari Mr. Bean

Formula 1 selalu menarik kalangan orang kaya dan tokoh publik. Bintang olahraga, rock, model, selebritas, dan pemimpin dunia, semuanya pernah hadir dalam olahraga itu. Kondisi itu disebut bagus bagi olahraga ini.

Liberty Media, pemilik Formula 1, mengakui menjalankan bisnis hiburan. Bagi bisnis itu, kehadiran orang kaya dan terkenal dalam olahraga ini berdampak sangat baik. David Beckham, misalnya, menghadiri Grand Prix Bahrain 2019 sebagai tamu salah satu petinggi negara tersebut.

Bersama Gerhard Berger, David Beckham mengunjungi garasi Ferrari. Kemudian, dirinya menghabiskan waktu di grid sebelum balapan dimulai. Dia disebut memiliki karisma kuat dan senang dipotret serta diwawancarai.

Selain David Beckham, masih banyak selebritas lain yang menghadiri paddock Formula 1. Berbagai nama itu mencakup Justin Bieber dan Cristiano Ronaldo. Tak lupa, ada juga Rowan Atkinson yang dikenal juga sebagai Mr. Bean.

Pada akhirnya, Formula 1 merupakan olahraga yang bertumpu kepada keuangan. Oleh karena itu, ada dugaan olahraga ini adalah bisnis yang menyenangkan dan kompetitif. Mengingat, olahraga itu tiap tahun menghasilkan pendapatan lebih dari 2 miliar pound sterling Inggris atau sekitar Rp43 triliun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us