Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Pelatih Baru Klub EPL yang Langsung Debut di Liga Champions

ilustrasi bola Liga Champions (unsplash.com/Andriyko Podilnyk)
Intinya sih...
  • Thomas Frank menjadi pelatih ketujuh yang langsung debut di Liga Champions bersama klub EPL, Tottenham Hotspur.
  • Ray Harford bertahan sebagai pelatih Blackburn Rovers selama 15 bulan sebelum dipecat karena gagal membawa tim melangkah jauh di UCL.
  • Luis Felipe Scolari dan Andre Villas-Boas dipecat meski berhasil membawa Chelsea lolos dari fase grup UCL pada musim debut mereka sebagai pelatih klub London tersebut.

Tottenham Hotspur bakal memulai era baru bersama Thomas Frank pada 2025/2026. Selain kompetisi domestik, pria asal Denmark tersebut akan mencoba membuat The Lilywhites kembali kompetitif di Liga Champions Eropa (UCL). Tottenham memang lolos ke ajang itu berkat menjadi juara Liga Europa 2024/2025.

Bagi Frank, musim depan sekaligus akan menjadi kali pertama ia berkiprah di UCL. Sejak era anyar Premier League dimulai pada 1992/1993, Frank merupakan pelatih baru ketujuh yang langsung mencicipi UCL pada musim debut bersama klub teratas di Inggris tersebut. Ironisnya, mayoritas para pendahulu Frank bernasib kurang baik.

1. Ray Harford bertahan sebagai pelatih Blackburn Rovers selama 15 bulan

Ray Harford menjadi suksesor Kenny Dalglish yang mengundurkan diri sebagai pelatih Blackburn Rovers pada awal 1995/1996. Pada musim tersebut, mereka lolos ke Liga Champions untuk pertama kali karena berhasil menjadi juara Premier League 1994/1995. Sayangnya, Harford gagal membawa Blackburn melangkah jauh. Mereka berakhir sebagai juru kunci grup B dengan empat poin.

Meski begitu, Blackburn mempertahankan Harford untuk 1996/1997. Namun, setelah 12 pertandingan, pria asli Inggris kelahiran 1 Juni 1945 ini akhirnya dipecat. Harford cuma bisa meraih satu kemenangan. Ia kemudian melatih West Bromwich Albion, Queens Park Rangers, dan Milwall, tetapi tidak pernah tampil lagi di UCL. Harford meninggal akibat kanker pada 9 Agustus 2003.

2. Luis Felipe Scolari dipecat meski berhasil membawa Chelsea lolos dari fase grup Liga Champions 2008/2009

Luis Felipe Scolari mencicipi Liga Champions untuk pertama kalinya pada 2008/2009 bersama Chelsea. Ini bahkan merupakan musim perdana pelatih asal Brasil tersebut menukangi klub Eropa. Sayangnya, Scolari cuma mendapat kesempatan untuk memimpin Chelsea selama 7 bulan. Ia dipecat pada 9 Februari 2009.

Padahal, pria yang diboyong dari Timnas Portugal tersebut berhasil membawa Chelsea lolos dari babak grup Liga Champions. Mereka menjadi runner-up grup A di bawah AS Roma. Namun, performanya secara keseluruhan dinilai tidak memuaskan. Klub menyebut Scolari gagal membangun tim yang kompetitif.

3. Andre Villas-Boas dipecat Chelsea setelah 9 bulan

Andre Villas-Boas berhasil mempersembahkan treble winners untuk FC Porto pada 2010/2011. Chelsea lantas memboyongnya pada awal musim berikutnya. Namun, nasib juru taktik yang saat itu baru berusia 35 tahun tersebut sama seperti Luis Felipe Scolari. Ia dipecat meski berhasil membawa mereka lolos dari fase grup Liga Champions.

Villas-Boas dilepas Chelsea beberapa hari setelah kalah dari Napoli dengan skor 1-3 pada leg pertama babak 16 besar. Musim 2011/2012 memang merupakan pengalaman pertamanya beraksi di kompetisi ini. Ketika membawa FC Porto meraih trigelar, Villas-Boas melengkapi dua trofi domestik bukan dengan piala Liga Champions, melainkan Liga Europa.

4. Roberto Di Matteo sukses membawa Chelsea menjuarai Liga Champions 2011/2012

Dalam daftar ini, Roberto Di Matteo mungkin bisa menjadi pengecualian. Sebabnya, ia ditunjuk pada pertengahan musim dan hanya berstatus sebagai pelatih interim. Sosok asal Italia tersebut merupakan penerus Andre Villas-Boas di Chelsea. Sebelumnya, Di Matteo bekerja sebagai asistennya. Hebatnya, pria yang pernah membela klub sebagai pemain itu justru berhasil membawa mereka menjadi juara.

Di Matteo membuat Chelsea menang comeback atas Napoli pada leg kedua babak 16 besar dengan skor 4-1. Mereka lantas menyingkirkan Benfica, Barcelona, dan menaklukkan Bayern Munich lewat adu penalti pada partai puncak. Di Matteo pun mendapat hadiah kontrak dengan titel pelatih permanen pada awal musim berikutnya. Namun, ia gagal menjaga konsistensi hingga akhirnya dipecat pada 21 November 2012.

5. Frank Lampard membawa Chelsea lolos ke 16 besar saat debut di Liga Champions sebagai pelatih

Chelsea menaruh wakil keempatnya di daftar ini dalam diri Frank Lampard. Mereka menunjuk pencetak gol terbanyak sepanjang sejarahnya itu sebagai pelatih baru pada awal 2019/2020. Lampard diberi kepercayaan usai menampilkan kinerja yang impresif saat bekerja sebagai pelatih untuk pertama kali bersama Derby County yang bermain di Championship.

Namun, pada musim debutnya di Liga Champions sebagai pelatih, Lampard cuma bisa membawa Chelsea sampai 16 besar. Mereka dibantai Bayern Munich, yang pada akhirnya keluar sebagai juara, dengan agregat 1-7. Meski begitu, Lampard tetap dipertahankan untuk musim berikutnya. Ia kembali sukses membuat Chelsea lolos dari fase grup, tetapi dipecat pada 25 Januari 2021.

6. Ujian sudah menunggu Thomas Frank yang menemani Tottenham Hotspur di Liga Champions 2025/2026

Kiprah Tottenham Hotspur dan Thomas Frank sama-sama sangat dinantikan pada 2025/2026. Sebagai klub, Tottenham baru saja menjalani musim Premier League terburuknya pada 2024/2025. Mereka hanya berakhir satu tempat di atas zona degradasi. Tim asal London Utara ini memang sukses meraih trofi Liga Europa, tetapi pencapaian di kompetisi domestik membuat manajemen memutuskan memecat Ange Postecoglou.

Frank lantas dipilih sebagai pengganti dengan kontrak selama 3 tahun. Masa depannya begitu menarik untuk diikuti berkat kinerja yang mengesankan selama menukangi Brentford. Ia mampu membuat The Bees menjadi penghuni tetap Premier League setelah mempersembahkan tiket promosi pada 2021/2022. Tidak hanya itu, Frank juga berhasil menciptakan bintang-bintang baru, seperti Ivan Toney, David Raya, hingga yang teranyar Bryan Mbeumo.

Dengan prestisenya, Premier League jelas memberikan tekanan bagi siapa pun yang datang sebagai pelatih baru. Situasi makin mencekam jika mereka bekerja untuk klub yang bermain di Liga Champions. Apalagi tanpa bekal pengalaman seperti enam nama di atas. Lantas, bakal seperti apa nasib Thomas Frank bersama Tottenham Hotspur pada 2025/2026?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us