Bukan Sekadar Estetika, Ini 5 Alasan Pesawat Didominasi Warna Putih

Kalau kamu sering bepergian dengan pesawat, pasti sudah familier dengan pemandangan deretan pesawat berwarna putih di bandara. Tapi, tahukah kamu bahwa warna putih ini bukan sekadar pilihan estetika?
Ada alasan-alasan praktis dan ilmiah di balik dominasi warna putih pada badan pesawat. Mulai dari efisiensi energi hingga alasan keamanan, warna ini ternyata memberikan banyak manfaat.
Yuk, simak lima alasan mengapa pesawat kebanyakan berwarna putih!
1. Membantu memantulkan panas dari sinar matahari

Salah satu alasan utama kenapa pesawat dicat putih adalah karena warna ini efektif memantulkan sinar matahari. Hal ini penting banget, terutama karena pesawat sering terpapar sinar matahari langsung saat parkir di apron ataupun ketika terbang di ketinggian.
Menurut penjelasan mantan pilot Dan Bubb, yang kini jadi profesor di University of Nevada, Las Vegas, warna putih membantu menjaga suhu permukaan pesawat tetap lebih rendah. Ini mencegah bagian luar pesawat menyerap terlalu banyak panas, yang bisa menyebabkan kerusakan akibat suhu tinggi dalam jangka panjang.
Kalau kamu pernah naik mobil hitam yang diparkir di bawah matahari, kamu pasti tahu betapa panasnya bagian dalam mobil tersebut. Nah, hal serupa berlaku untuk pesawat, hanya dalam skala yang jauh lebih besar.
2. Menghemat energi pendingin kabin

Semakin panas permukaan luar pesawat, semakin banyak energi yang dibutuhkan untuk mendinginkan bagian dalamnya. Bayangkan saja, mendinginkan kabin pesawat sebesar itu jelas butuh daya ekstra kalau bagian luar menyerap banyak panas.
Dengan cat putih yang memantulkan panas, sistem pendingin kabin bisa bekerja lebih efisien. Ini secara langsung menghemat energi dan membuat pengalaman penumpang lebih nyaman, terutama saat proses boarding berlangsung di cuaca terik.
3. Mempermudah inspeksi dan deteksi kerusakan

Warna putih juga memudahkan teknisi dalam melakukan pemeriksaan rutin. Goresan, retakan kecil, tumpahan oli, atau kebocoran cairan akan lebih mudah terlihat di permukaan berwarna terang.
Kalau pesawat dicat warna gelap atau motif yang rumit, kerusakan-kerusakan kecil bisa saja luput dari pengawasan. Ini tentu berisiko terhadap keselamatan penerbangan. Jadi, putih bukan hanya soal estetika, tapi juga mendukung faktor keamanan.
4. Lebih hemat biaya dalam jangka panjang

Mengecat pesawat bukan pekerjaan murah, lho. Selain biaya cat yang tinggi, waktu pengerjaannya juga lama. Warna-warna gelap cenderung memudar lebih cepat karena terpapar sinar matahari, sehingga perlu dicat ulang lebih sering dibandingkan warna putih.
Cat putih punya daya tahan yang lebih baik terhadap perubahan warna dan oksidasi. Artinya, pesawat bisa bertahan lebih lama tanpa perlu perawatan cat tambahan yang menguras kantong maskapai.
5. Fleksibel dan cocok untuk branding maskapai

Sejak Air France memperkenalkan livery “Euro-white” pada 1976, tren pesawat putih makin populer di kalangan maskapai global. Shea Oakley, seorang sejarawan penerbangan, menjelaskan kalau tren ini makin meluas seiring dengan makin seringnya penggunaan bahan komposit dalam konstruksi pesawat modern.
Warna putih memberikan latar belakang netral yang sempurna untuk menampilkan logo, grafis, atau elemen branding maskapai. Gak heran kalau banyak maskapai memilih putih sebagai warna dasar, lalu menambahkan logo atau desain khas di bagian ekor dan sayap.
Ternyata pilihan warna putih untuk pesawat bukan sekadar agar kelihatan bersih dan elegan. Di balik tampilannya yang simpel, ada banyak pertimbangan teknis yang mendukung efisiensi, keamanan, dan branding maskapai. Mulai dari pemantulan panas, penghematan energi, sampai kemudahan perawatan, semuanya menjadikan putih sebagai pilihan paling logis untuk pesawat terbang.
Jadi, lain kali saat kamu menunggu boarding dan melihat deretan pesawat putih di luar jendela, kamu sudah tahu alasan di balik dominasi warna tersebut. Gak cuma soal gaya, tapi juga strategi yang cerdas di balik layar dunia penerbangan.