4 Penyebab Kerusakan pada Sistem Kelistrikan Mobil, Segera Perbaiki

Sistem kelistrikan pada mobil tentu memiliki peran yang sangat penting untuk menjalankan berbagai fungsi. Mulai dari menyalakan mesin hingga mengoperasikan lampu atau sistem hiburan yang ada di dalam kabin. Tidak heran apabila sistem kelistrikan ini harus dicek dan diservis secara berkala untuk memastikan bahwa kondisinya aman tanpa masalah.
Jika terjadi masalah pada sistem kelistrikan mobil, maka nantinya kendaraan akan sangat rentan mengalami gangguan serius, seperti kondisi mesin yang tidak mau menyala hingga adanya komponen elektronik yang tidak bisa berfungsi dengan baik. Berikut ini merupakan empat penyebab utama dari kerusakan pada sistem kelistrikan mobil agar nantinya bisa kamu atasi.
1. Aki yang lemah atau rusak

Aki merupakan sumber utama dari sistem kelistrikan yang ada di dalam mobil, sehingga jika kondisinya lemah atau rusak, maka sistem kelistrikan pun tidak bisa berjalan dengan optimal seperti biasanya. Kondisi aki yang sudah tua atau tidak terawat dengan baik ternyata akan sangat rentan kehilangan daya, serta menyebabkan mobil jadi sulit sekali dinyalakan.
Selain usia aki ternyata masalah seperti bagian terminal yang sudah kotor, kabel yang kendur, atau terjadinya korosi pada kutub aki justru dapat mengganggu adanya aliran listrik. Untuk mencegah hal yang satu ini, tentu pemilik mobil harus lebih cermat dalam memeriksa kondisi aki dan menggantinya setiap 2 hingga 5 tahun, tergantung pada penggunaan dan kondisinya.
2. Alternator yang bermasalah

Alternator memiliki tugas utama untuk mengisi ulang daya aki pada saat mesin berjalan dan menyediakan listrik untuk berbagai komponen yang ada di dalam mobil. Namun, jika alternatornya mengalami kerusakan, maka aki pun tidak bisa terisi dengan optimal, sehingga menimbulkan kehilangan daya pada mobil secara perlahan.
Gejala alternator yang bermasalah ternyata bisa meliputi suara yang mendengung, lampu dashboard yang terlihat redup, atau aki yang cepat habis, walau sudah diganti dengan unit yang baru. Jika memang alternator tidak segera diperbaiki, maka mobil pun bisa rentan mati mendadak pada saat dikendarai. Hal ini karena memang sistem kelistrikannya tidak mendapatkan pasokan daya yang cukup.
3. Sekring atau relay yang putus

Sekring atau relay memiliki fungsi utama sebagai pengaman dalam sistem kelistrikan mobil. Jika ada arus listrik berlebihan atau terjadi korsleting, maka sekring tersebut akan putus untuk mencegah risiko kerusakan yang lebih lanjut pada komponen lain.
Sekring yang putus dapat menyebabkan beberapa fitur mobil jadi tidak bisa berfungsi dengan optimal, seperti klakson, lampu, hingga AC. Untuk mengatasi masalah yang satu ini tentu pemilik mobil harus lebih cermat dalam memeriksa kotak sekring dan mengganti bagian yang rusak dengan unit yang sudah sesuai spesifikasi pabrikan, sehingga tidak sampai menimbulkan masalah lainnya.
4. Kabel dan konektor yang longgar atau rusak

Kabel dan konektor dalam sistem kelistrikan ternyata memiliki fungsi penting untuk bisa menyalurkan daya ke berbagai komponen yang ada di dalam mobil. Namun, jika ada kabel yang terkelupas putus hingga konektor yang longgar, maka aliran listriknya dapat terganggu dan bisa menimbulkan berbagai masalah serius.
Kondisi kabel dan konektor yang rusak dapat diakibatkan karena berbagai faktor, seperti usia, kesalahan pemasangan, hingga gigitan hewan pengerat. Untuk mencegah kerusakan yang lebih serius, maka pemilik mobil harus secara rutin memeriksa kabel-kabel penting dan memastikan bahwa tidak ada konektor yang mengalami longgar atau karat agar sistem kelistrikan mobil tetap optimal.
Kerusakan pada sistem kelistrikan mobil ternyata dapat diakibatkan karena berbagai faktor yang berbeda. Untuk menjaga sistem kelistrikan tersebut, maka perawatan yang rutin sangat diperlukan agar nantinya tidak sampai terjadi masalah yang serius. Jika gangguan tersebut terus terjadi, maka segera konsultasikan dengan teknisi profesional untuk menghindari kerusakan yang lebih parah!