Mengecek SIM asli atau palsu sangat penting untuk kamu ketahui. Sebabnya, SIM palsu dapat membuat kamu terjebak masalah hukum yang beresiko.
Oleh karena itu, kamu perlu tahu cara cek dan bedakan SIM asli dan palsu. Nah, penasaran gak seperti apa cara-caranya?
Berikut IDN Times sajikan 5 cara cek SIM asli atau palsu untuk kamu ketahui. Simak sampai habis untuk tahu lengkapnya, ya!
Cara pertama adalah dengan memeriksa nomor yang tertera pada SIM. Masukkan nomor SIM melalui database website Polri untuk mengecek keasliannya.
Jika informasi SIM yang kamu cari muncul, itu berarti SIM tersebut asli. Namun, jika gak ada informasi apapun yang muncul, berarti SIM tersebut palsu.
SIM memiliki barcode yang terletak di sisi kanan, tepatnya di atas masa berlaku. Barcode SIM ini menyimpan data pengendara yang bisa dipindai.
Meski begitu, SIM palsu juga biasanya memiliki barcode. Bedanya, barcode yang terletak pada SIM palsu tidak bisa dipindai dan tidak terintegrasi.
Selain mengecek nomor dan barcode SIM, kamu juga bisa cek logo hologram SIM. Nah, logo hologram SIM asli biasanya terang dan memantulkan cahaya.
Sebaliknya, SIM palsu memiliki hologram yang cenderung gelap dan tidak memantulkan cahaya. Jadi, cara ini bisa kamu lakukan untuk mengecek SIM asli atau palsu, ya.
Selanjutnya, lihat latar belakang pas foto yang tertera pada SIM. Jika belum tahu, SIM asli memiliki latar belakang foto dengan lambang resmi Polri.
Sementara itu, latar belakang foto SIM palsu tidak dilengkapi lambang Polri. Namun, kamu juga harus mengecek secara detail karena lambang Polri juga dapat dipalsukan.
Terakhir, kamu bisa mengamati font tulisan di seluruh bagian SIM. Tulisan pada SIM asli akan terlihat jelas, terang, dan rapih.
Sedangkan pada SIM palsu, tulisannya tampak pudar dan kurang jelas. Jadi, dengan mengamati font tulisan, kamu dapat membedakan SIM asli dan palsu.
Itulah tadi ulasan cara mengecek SIM asli dan palsu untuk kamu ketahui. Ingat, pastikan membuat SIM hanya di Samsat dan tempat resmi lainnya, ya. Baca juga artikel otomotif lainnya hanya di IDN Times, ya.
Penulis: Andi Muhammad Ihsan