Jakrta, IDN Times - Banyak mobil baru diluncurkan di negeri ini. Tapi pada saat yang sama banyak juga mobil yang disuntik mati. Keputusan pahit ini terpaksa diambil pabrikan karena beberapa alasan, terutama karena mobil-mobil tersebut tak lagi bisa bersaing dengan kompetitor.
Alasan lain karena mobil tersebut tak lagi bisa mengikuti tren emisi gas buang yang ditetapkan pemerintah. Nah, berikut beberapa mobil yang disuntik mati hingga awal 2022 seperti dikutip dari ANTARA.
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) selaku agen pemegang merek Mitsubishi memutuskan tidak lagi melanjutkan produksi Outlander Sport pada awal 2021, persisnya pada Februari. Keputusan pahit ini diambil setelah Outlander Sport mengapal di tanah air selama enam tahun. Selama periode terebut, mobil ini hanya terjual kurang dari 1.000 unit.
Mobil lain yang disuntik mati adalah Nissan Terra. Bodi kekar dan fitur berlimpah ternyata bukan jaminan kejayaan. Nissan menyetop penjualan SUV ini pada Februari 2021, hampir berbarengan dengan penghentian produksi Mitsubishi Outlander Sport.
Persaingan ketat di dunia SUV premium menjadi alasan kenapa Nissan menyuntik mati mobil ini. Sebab segmen SUV tanah air dikuasai Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport.
Mobil satu ini pernah menyandang gelar sebagai Rajanya Diesel. Tapi itu dulu. Sebab kini Panther telah disuntuk mati pada Maret 2021. Isuzu mengambil keputusan ini karena teknologi Panther tidak bisa lagi mengimbangi permintaaan efisiensi emisi gas buang. Selain itu desain mobil satu ini juga tak banyak berubah, sementara para pesaingnnya telah banyak berbenah.
Honda Jazz termasuk mobil yang disuntik mati tahun ini. PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku pemegang merek, menghentikan produksi Jazz yang sempat menjadi tren di tanah air.
Bahkan pada ajang balap One Make Race (OMR) yang digelar oleh Honda pun, nantinya kendaraan ini sudah tidak lagi digunakan dan akan digantikan oleh Honda City Hatchback pada musim 2022 nanti.
Suzuki Karimun Wagon R juga mengalami nasib serupa. Mobil Van mini ini disuntik mati beberapa waktu lalu. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) beberapa waktu yang lalu telah mengumumkan bahwa kendaraan low cost green car (LCGC) ini tidak akan lagi di produksi untuk pasar lokal demi menghasilkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan nantinya.