Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Mobil Tersendat Saat Digas

ilustrasi mengemudi mobil (unsplash.com/Shariq Bakshi)
Intinya sih...
  • Filter udara kotor dan tersumbat mengganggu aliran udara ke mesin, menyebabkan tenaga mobil berkurang.
  • Injektor bahan bakar yang kotor mengakibatkan penyemprotan bahan bakar tidak merata, membuat mesin kehilangan tenaga.
  • Busi melemah atau rusak mengganggu proses pembakaran, membuat mobil terasa kehilangan tenaga saat digas.

Mengemudi dalam kondisi lalu lintas yang padat sudah cukup melelahkan, apalagi kalau mobil malah tersendat saat pedal gas ditekan. Kondisi seperti ini bisa membuat panik dan merasa gak nyaman, terutama ketika sedang butuh akselerasi cepat. Gejala mobil yang tersendat biasanya muncul dalam bentuk tarikan yang gak responsif, mesin seperti tertahan, atau bahkan getaran yang terasa dari pedal gas sampai setir. Ini bukan cuma soal kenyamanan berkendara, tapi juga bisa menjadi tanda awal kerusakan yang lebih serius pada sistem kendaraan.

Ada banyak faktor yang menyebabkan mobil kehilangan tenaga saat digas, dan sebagian besar berkaitan dengan sistem pembakaran, suplai udara, hingga transmisi. Mengetahui penyebab pastinya bisa membantu menghindari kerusakan lebih lanjut dan mengurangi biaya perbaikan. Artikel ini membahas beberapa penyebab umum mobil tersendat saat gas ditekan, dengan penjelasan yang mendalam agar bisa dipahami dengan mudah. Jangan sampai masalah sepele ini berujung pada mogok di tengah jalan.

1. Filter udara kotor dan tersumbat

ilustrasi membersihkan filter udara (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)

Filter udara berfungsi menyaring kotoran dan partikel debu agar gak masuk ke ruang bakar. Kalau filter ini sudah terlalu kotor atau tersumbat, aliran udara menuju mesin jadi terganggu. Mesin membutuhkan udara yang cukup untuk proses pembakaran, jadi kalau suplai udaranya kurang, tenaga yang dihasilkan pun gak maksimal. Akibatnya, saat pedal gas ditekan, mobil terasa tersendat karena pembakaran gak berjalan optimal.

Kondisi ini sering terjadi pada mobil yang jarang diservis atau digunakan di lingkungan berdebu. Penggantian filter udara seharusnya dilakukan secara berkala, sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Mengabaikan komponen sederhana seperti ini justru bisa menyebabkan konsumsi BBM menjadi lebih boros. Untuk menghindari masalah, pastikan filter udara selalu dalam kondisi bersih dan siap menyuplai udara bersih ke mesin.

2. Injektor bahan bakar yang kotor

ilustrasi injektor bahan bakar (freepik.com/pressfoto)

Sistem injeksi bahan bakar bekerja dengan cara menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar dalam jumlah dan tekanan yang tepat. Kalau injektor mulai kotor karena endapan sisa pembakaran atau bahan bakar yang gak berkualitas, penyemprotan jadi gak merata. Campuran bahan bakar dan udara pun gak seimbang, sehingga mesin kehilangan tenaga saat digas. Gejalanya bisa berupa tersendat-sendat atau terasa ngempos ketika injakan gas dilakukan secara tiba-tiba.

Pembersihan injektor sebaiknya dilakukan secara berkala, terutama kalau mobil sudah menempuh jarak tempuh yang cukup jauh. Ada banyak bengkel yang menawarkan servis khusus untuk pembersihan injektor menggunakan alat khusus atau cairan aditif. Membersihkan injektor secara rutin bukan cuma membuat performa mobil kembali prima, tapi juga membantu memperpanjang umur komponen lain dalam sistem pembakaran. Jangan tunggu sampai mesin kehilangan tenaga baru memeriksa bagian ini.

3. Busi melemah atau rusak

ilustrasi busi rusak (vecteezy.com/Chaimongkol Khumkhotsoong)

Busi adalah komponen penting dalam sistem pengapian yang bertugas memicu pembakaran campuran udara dan bahan bakar. Kalau busi mulai melemah atau rusak, percikan api yang dihasilkan jadi gak konsisten. Ini membuat proses pembakaran jadi kurang sempurna, dan mobil bisa kehilangan tenaga saat digas. Gejala lain yang biasanya menyertai yaitu mesin brebet atau terasa goyang saat idle.

Kondisi busi yang gak prima bisa disebabkan oleh usia pakai yang sudah lama atau kualitas bahan bakar yang buruk. Penggantian busi secara rutin sesuai jadwal perawatan bisa mencegah masalah seperti ini muncul. Jangan sepelekan busi hanya karena bentuknya kecil, karena fungsinya sangat krusial dalam menjaga performa mesin. Memastikan busi selalu dalam kondisi optimal sama saja dengan menjaga kestabilan tenaga kendaraan.

4. Sensor MAF bermasalah

ilustrasi mesin mobil (vecteezy.com/Rizki Aldiansyah)

Mass Air Flow Sensor (MAF) berfungsi untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke mesin, lalu mengirimkan data ke ECU untuk menentukan jumlah bahan bakar yang harus disemprotkan. Kalau sensor ini kotor atau rusak, data yang dikirim bisa gak akurat. Akibatnya, rasio campuran bahan bakar dan udara bisa terganggu, dan performa mesin pun menurun. Hal ini sering menyebabkan mobil terasa tersendat saat gas ditekan.

Masalah pada sensor MAF bisa muncul karena penumpukan debu atau residu oli dari filter udara aftermarket. Membersihkan sensor MAF bisa membantu mengatasi gejala tersebut, tapi kalau kerusakan sudah parah, penggantian adalah satu-satunya solusi. Sensor ini termasuk bagian elektronik yang sensitif, jadi penanganannya harus hati-hati dan sebaiknya dilakukan oleh teknisi profesional. Jangan abaikan sensor MAF karena kinerjanya sangat berpengaruh pada efisiensi bahan bakar dan respons mesin.

5. Masalah di sistem transmisi

ilustrasi spare part mobil (freepik.com/peoplecreations)

Kalau mobil terasa tersendat saat digas, bukan berarti masalah selalu ada di mesin, bisa jadi justru berasal dari sistem transmisi. Pada mobil matik, transmisi yang bermasalah bisa menyebabkan perpindahan gigi gak berjalan lancar atau terasa nyentak. Saat pedal gas ditekan, respon tenaga bisa telat atau malah tersendat karena transmisi gak mengalirkan tenaga mesin ke roda dengan baik. Ini sering kali terjadi kalau oli transmisi kotor atau volumenya kurang.

Mobil manual juga bisa mengalami masalah serupa kalau kopling aus atau kabel kopling mulai longgar. Gesekan antara pelat kopling yang gak sempurna membuat tenaga mesin gak tersalurkan secara efisien. Perawatan rutin pada sistem transmisi dan penggantian oli sesuai interval adalah kunci untuk mencegah hal ini. Memastikan transmisi dalam kondisi prima bukan cuma menjaga kenyamanan berkendara, tapi juga mencegah kerusakan lebih parah di kemudian hari.

Mobil yang tersendat saat gas ditekan bisa menjadi sinyal awal adanya gangguan serius pada sistem kendaraan. Mengetahui penyebabnya lebih awal bisa menghindarkan dari risiko mogok mendadak atau biaya servis yang membengkak. Lakukan perawatan secara berkala dan periksa komponen penting secara menyeluruh.

Dengan memahami beberapa penyebab umum di atas, perawatan mobil jadi lebih terarah dan efisien. Jangan menunggu sampai mobil kehilangan performa baru mulai memperbaiki. Performa mesin yang optimal akan membuat setiap perjalanan terasa aman dan menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us