Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menghindari Aquaplanning di Jalan Basah

ilustrasi berkendara saat hujan (pexels.com/Luke Miller)

Musim hujan sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi para pengemudi. Selain jarak pandang yang terbatas, salah satu bahaya terbesar yang perlu diwaspadai adalah aquaplanning atau hydroplaning.

Aquaplanning terjadi ketika lapisan air yang terlalu tebal di permukaan jalan menyebabkan ban kehilangan traksi dan melayang di atas air, sehingga pengemudi kehilangan kendali atas kendaraannya. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat memicu kecelakaan serius jika tidak diatasi dengan baik.

Berikut 5 tips penting yang bisa kamu terapkan untuk menghindari aquaplanning saat berkendara di musim hujan. 

1. Kurangi kecepatan saat berkendara di jalan basah

ilustrasi berkendara saat hujan (pexels.com/Luke Miller)

Kecepatan yang terlalu tinggi di jalanan basah dapat menyebabkan aquaplanning lebih mudah terjadi. Saat hujan atau setelah hujan, permukaan jalan cenderung licin, dan air bisa menggenang di beberapa tempat. Mengurangi kecepatan adalah langkah paling efektif untuk mencegah kehilangan kendali karena air yang menyelimuti ban tidak memiliki cukup waktu untuk dipindahkan.

2. Pastikan kondisi ban dalam keadaan baik

ilustrasi berkendara saat hujan (pexels.com/Lukas Rychvalsky)

Ban yang aus atau tekanan anginnya tidak sesuai dapat meningkatkan risiko aquaplanning. Ban dengan alur yang dalam mampu mengalirkan air lebih baik, sehingga mengurangi kemungkinan kehilangan traksi. Selain itu, periksa tekanan ban secara berkala agar ban bisa memberikan cengkeraman maksimal di permukaan jalan yang basah.

3. Hindari genangan air besar

ilustrasi berkendara saat hujan (pexels.com/MW Studios)

Mengemudi melalui genangan air besar sangat beresiko, karena air yang tebal bisa mengangkat ban dari permukaan jalan. Jika memungkinkan, hindari jalan yang tergenang atau perlambat laju kendaraan ketika harus melewati genangan. Genangan yang dalam juga dapat menutupi lubang atau rintangan yang bisa merusak kendaraan.

4. Jaga jarak aman dengan kendaraan lain

ilustrasi berkendara saat hujan (pexels.com/Erik Mclean)

Di kondisi jalan basah, jarak pengereman kendaraan akan meningkat. Untuk itu, penting untuk menjaga jarak yang lebih jauh dari kendaraan di depan. Ini membuatmu lebih banyak waktu untuk bereaksi jika terjadi sesuatu yang tak terduga, seperti kendaraan di depan tergelincir atau berhenti mendadak karena aquaplanning.

5. Gunakan mode berkendara yang tepat

ilustrasi berkendara saat hujan (pexels.com/Wallace Chuck)

Beberapa mobil modern dilengkapi dengan mode berkendara khusus untuk kondisi hujan atau licin. Jika kendaraanmu memiliki fitur ini, aktifkan mode tersebut saat berkendara di jalanan basah. Fitur ini biasanya membantu meningkatkan traksi dan mengurangi risiko tergelincir atau aquaplanning dengan mengoptimalkan performa ban dan rem.

Aquaplanning adalah salah satu risiko terbesar yang dihadapi pengemudi saat musim hujan, namun dengan teknik yang tepat, risiko ini bisa diminimalisir. Mengurangi kecepatan, menjaga kondisi ban, menghindari genangan air, menjaga jarak aman, dan menggunakan mode berkendara yang tepat adalah lima langkah penting untuk tetap aman di jalanan basah.

Dengan menerapkan tips ini, kamu dapat menghindari situasi berbahaya dan menjaga keselamatan diri serta orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us