Akibat Terus Merugi, Neta Hentikan Sementara Pabrik Zhejiang

Pasar mobil listrik berkembang sangat pesat di China. Namun tak semua pabrikan mobil listrik menikmatinya karena persaingan yang sangat ketat. Ada beberapa pabrikan yang kini berjuang untuk tetap bisa eksis, salah satunya adalah Neta.
Neta tengah menghadapi penurunan penjualan yang cukup signifikan di pasar China, seperti dilaporkan Car News China. Bahkan Neta telah menghentikan sementara produksi di pabrik mereka di Zhejiang dan memangkas gaji karyawan.
1. Produksi di Pabrik Zhejiang dihentikan sementara

Menurut laporan terbaru dari Car News China, pabrik Neta di Tongxiang, Zhejiang, menghentikan produksinya selama dua minggu pada Oktober 2024. Pabrik ini dirancang untuk memiliki kapasitas produksi tahunan hingga 200 ribu unit, dengan fokus utama pada model crossover unggulan mereka, Neta L.
Meskipun pabrik ini menjadi fasilitas produksi utama bagi perusahaan, penghentian produksi menunjukkan tantangan serius yang dihadapi oleh Neta untuk mempertahankan posisinya di pasar.
2. Pemotongan gaji dan keterlambatan Pembayaran

Tantangan finansial Neta tidak berhenti di situ. Pada bulan yang sama, beberapa karyawan mengungkapkan bahwa perusahaan mengalami keterlambatan dalam membayar gaji. Sumber-sumber internal bahkan menyebutkan bahwa karyawan tingkat tinggi menerima pemotongan gaji hingga 30 persen. Neta juga dikabarkan tengah berutang kepada beberapa pemasok, yang semakin membebani stabilitas operasional perusahaan.
Sebagai langkah kompensasi dan untuk menjaga motivasi tim, pada 31 Oktober 2024, Neta mengumumkan rencana insentif ekuitas, dengan memberikan 5 persen saham perusahaan kepada karyawan sebagai bagian dari program insentif baru. Langkah ini diharapkan dapat menambah loyalitas karyawan dalam situasi yang sulit.
3. Penurunan penjualan domestik

Meskipun berhasil memperluas lini produk, Neta menghadapi penurunan penjualan domestik yang signifikan. Dari Januari hingga September 2024, perusahaan hanya mengirimkan 53.853 unit kendaraan di pasar China, atau sekitar 30 persen dari target tahunan yang ditetapkan. Angka ini menunjukkan penurunan substansial dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada Oktober 2024, pengiriman kendaraan Neta turun lagi hingga 40 persen, dengan hanya 4.500 unit yang berhasil dikirim. Salah satu faktor yang memengaruhi penurunan ini adalah masalah pengiriman pada model S Hunting. Banyak pelanggan mengeluhkan keterlambatan pengiriman varian Pro dari model ini karena adanya kekurangan komponen.
4. Beban kerugian terus meningkat

Kondisi penjualan yang melambat juga berdampak pada kerugian perusahaan induk Neta, Hozon Auto. Dari laporan keuangan, terlihat peningkatan kerugian dari tahun ke tahun. Pada 2021, Hozon Auto mencatatkan kerugian sebesar 4,84 miliar yuan (sekitar Rp10,69 triliun), yang kemudian naik menjadi 6,67 miliar yuan (sekitar Rp14,7 triliun) pada 2022, dan 6,87 miliar yuan (sekitar Rp15,19 triliun) pada 2023.