Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Memeriksa tekanan ban mobil secara rutin harus selalu diterapkan oleh setiap pemilik kendaraan. Tekanan ban yang ideal bukan hanya bisa membuat nyaman saat berkendara, tetapi juga menjadi faktor kunci dalam menjaga keselamatan dan kinerja kendaraan saat di jalanan.
Namun, masih ada orang sering kali mengabaikan pentingnya memeriksa tekanan ban secara rutin, tanpa menyadari bahwa hal ini sebenarnya memiliki dampak besar terhadap kondisi kendaraan mereka. Mengutip dari Auto2000, standar tekanan angin ban mobil depan dan belakang di indonesia berada di rentang 30 sampai 40 psi (pound per square inch).
Tekanan ban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa menyebabkan berbagai masalah serius. Berikut ini beberapa alasan mengapa kamu harus rutin memeriksa tekanan ban mobil.
1. Meminimalisir risiko kecelakaan
ilustrasi kecelakaan lalu lintas (Unsplash.com/Usman Malik) Tekanan ban yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Jadi, penting untuk menjaga tekanan angin dalam ban agar tetap ideal, sehingga kamu bisa meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan di jalan. Ban yang kelebihan tekanan angin juga tidak direkomendasikan karena bisa mengurangi luas kontak ban dengan permukaan jalan, sehingga mempengaruhi kemampuan pengereman dan stabilitas kendaraan.
Sementara itu, ban yang kekurangan tekanan angin bisa mengakibatkan keausan yang tidak merata pada bagian-bagian tertentu dari ban, yang pada gilirannya bisa mempengaruhi traksi dan cengkraman kendaraan terhadap jalan. Hal ini bisa meningkatkan risiko kehilangan kendali terutama dalam kondisi jalan basah atau licin.
Baca Juga: Jalan Tol Beton Bikin Ban Mobil Meletus?
2. Meningkatkan efisiensi bahan bakar
ilustrasi mengisi bahan bakar mobil (Pexels.com/Engin Akyurt) Tekanan ban yang ideal mampu meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar pada kendaraan. Kamu perlu menjaga tekanan ban pada tingkat yang ideal agar kendaraanmu bisa beroperasi dengan optimal dan tidak ada kendala saat digunakan.
Ban yang kekurangan tekanan angin akan meningkatkan gesekan dengan permukaan jalan, yang pada akhirnya bisa mengurangi efisiensi bahan bakar kendaraan. Sementara itu, ban yang kelebihan tekanan angin akan mengurangi luas kontak ban dengan jalan, sehingga bisa menyebabkan gesekan yang berlebihan dan mengurangi efisiensi bahan bakar.
3. Masa pakai ban jadi lebih tahan lama
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi tekanan ban mobil yang ideal (Pexels.com/Mike Bird) Ban mobil yang kurang tekanan atau terlalu tinggi tekanannya bisa membuat kerusakan yang tidak merata pada ban. Ban yang kekurangan tekanan angin cenderung mengalami keausan lebih cepat karena bagian-bagian tertentu dari ban akan lebih terbebani.
Sementara itu, ban yang kelebihan tekanan angin bisa menyebabkan keausan yang tidak merata pada bagian tengah ban. Tekanan ban yang ideal membuat ban terkompresi secara merata dan kontak dengan permukaan jalan akan lebih optimal, sehingga mengurangi gesekan berlebihan yang bisa mempercepat keausan ban.
4. Kinerja mobil menjadi optimal
ilustrasi berkendara (Unsplash.com/Takahiro Taguchi) Tekanan ban yang ideal membuat mobil mampu menyerap guncangan dari jalan dengan lebih baik, sehingga saat berkendara kamu akan merasa nyaman. Ban yang kurang tekanan bisa mengurangi stabilitas dan kenyamanan saat berkendara. Sementara itu, ban yang terlalu tinggi tekanannya bisa mengurangi traksi dan responsifitas kendaraanmu saat digunakan.
Selain itu, tekanan ban yang ideal juga memengaruhi stabilitas mobil, yang mana bisa membantu menjaga kendaraan tetap lurus dan stabil pada kecepatan tinggi maupun saat bermanuver. Responsivitas mobil terhadap kemudi juga dipengaruhi oleh tekanan ban yang ideal, karena ban yang terlalu kurang atau berlebihan tekanannya bisa mengurangi kemampuan mobil dalam merespons dengan cepat dan akurat terhadap keinginan pengemudi.
