TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sampah Baterai Kendaraan Listrik Bisa Mengancam Dunia

145 juta unit mobil listrik akan menyerbu dunia pada 2030

ANTARA Foto/Widodo S Jusuf

Jakarta, IDN Times - Hampir semua pabrikan otomotif kini mengalihkan perhatian mereka ke kendaraan listrik. Sebab motor atau mobil listrik adalah masa depan transportasi. Selain ramah lingkungan, kendaraan listrik juga lebih efisien dan powerful dibandingkan mesin konvensional.

Tapi kendaraan listrik menyisakan persoalan serius yang belum terjawab, yakni baterai kendaraan listrik yang sangat sulit didaur ulang. Padahal usia pakai baterai tersebut rata-rata hanya 10 tahun. 

"Bagaimana mendaur ulang baterai kendaraan listrik pada beberapa dekade ke depan? Karena baterai yang beredar sekarang tidak didesain untuk bisa didaur ulang dengan mudah," kata Dana Thompson, peneliti dari University of Leicester, seperti dikutip dari science.org.

Baca Juga: Mobil Listrik Xiaomi Semakin Dekat

1. Saat ini sampah baterai belum jadi masalah

smallbusiness.co.uk

Thomson mengatakan masalah baterai saat ini belum menjadi konsen banyak pihak karena populasi kendaraan listrik masih sangat sedikit. Tapi, beberapa dekade kemudian, ketika kendaraan listrik sudah mendominasi, sampah baterai listrik akan menjadi problem utama.

Sebab sampah mobil listrik itu sangat beracun, sehingga tidak akan mudah mendaur ulangnya. Kebanyakan baterai kendaraan listrik saat ini juga menggunakan perekat permanen yang sulit sekali dilepas, beberapa bagian baterai juga mengandung bahan kimia berbahaya.

2. Jutaan unit mobil listrik akan menyerbu dunia

ANTARA Foto/Windodo S Jusuf

Sejumlah pengamat industri memprediksi setidaknya 145 juta unit kendaraan listrik akan beredar di dunia pada 2030. Itu artinya akan ada 145 juta baterai mobil listrik yang kelak akan menjadi sampah. 

"Lalu kita baru akan menyadari baterai kendaraan listrik ini akan menjadi isu global,,"  kata Thompson. 

Thompson mengingatkan, ketika baterai telah habis masa pakainya, maka keuntungan nol emisi gas buang yang kita dapatkan juga berakhir. Sebaliknya, timbunan sampah baterai tersebut justru akan menjadi masalah baru dunia.

Baca Juga: Mobil Listrik Baojun KiWi Dijual Mulai Rp154 Juta 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya