TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terios 7 Wonders: Blusukan ke Hidden Gem Tanjung Bloam!

Masih banyak monyet berkeliaran

IDN Times/Dwi Agustiar

Lombok, IDN Times - Banyak tempat cantik di Pulau Lombok, salah satunya Tanjung Bloam. Sayangnya tempat satu ini belum banyak didatangi wisatawan. Bisa jadi karena akses menuju Tanjung Bloam masih belum terlalu mulus.

IDN Times beruntung bisa mengeksplore keindahan Tanjung Bloam saat diajak Daihatsu menjelajahi Pulau Lombok dalam program Terios 7 Wonders yang digelar pada 3-7 Oktober 2023.

Selain Tanjung Bloam, kami juga mengeksplore banyak tempat lain yang menakjubkan, seperti Desa Sasak Ende dan Desa Senaru, Bukit Seger, Bukit Pergasingan, Pantai Pink, dan air terjun Sendang Gile. 

Baca Juga: Terios 7 Wonder Lombok: Indahnya Senja di Mandalika

1. Jalan menuju Tanjung Bloam masih makadam

PT ADM

Tanjung Bloam berlokasi di Desa Sekaroh, Lombok Timur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Jaraknya dari Kota Mataram sekitar 80 km atau 2 hingga 3 jam perjalanan dengan mobil. Cukup jauh, memang. Tapi kondisi jalan dari bandara menuju Tanjung Bloam cukup mulus.

Hanya saja, begitu mendekati tempat wisatanya, jalannya berubah menjadi makadam alias berbatu. Untungnya kami menggunakan Daihatsu Terios dengan ground clearance yang tinggi sehingga sisi bawah mobil aman tidak terpentok batu.  

Pohon-pohon tumbuh di sepanjang jalan berbatu, lumayan mengurangi sinar terik matahari. Saat kami tiba di Tanjung Bloam matahari memang sedang terik-teriknya. Sangat disarankan menggunakan sunscreen, topi, dan kacamata hitam kalau ke sini.

Setelah blusukan di jalanan berbatu, akhirnya kami tiba di bibir pantai. Tak banyak wisatawan saat itu, hanya beberapa wisatawan asing yang terlihat. Oya, di sini juga masih banyak monyet liar, lho. 

2. Mendaki bukit untuk mencapai Tanjung Bloam

Dari bibir pantai, perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki mendaki bukit. Sebab tak ada akses mobil menuju Tanjung Bloam. Jadi apa boleh buat? Meski panas menyengat, meski rasa enggan menguat, tapi demi keindahan Tanjung Bloam kami rela memeras keringat.

Bukit yang kami daki lumayan terjal dan berbatu. Sehingga sangat disarankan menggunakan sepatu khusus untuk trekking. Selain itu juga banyak pohon berduri yang tumbuh di sepanjang bukit. So, jangan iseng menyentuh batang pohon ya.  

Untungnya udara di punggung dan puncak bukit terasa segar. Hamparan laut dan deburan ombak juga bisa kami nikmati dari atas bukit ini. Sayangnya, suhu di sini terasa panas, mungkin sekitar 34 derajat celcius.

Setelah mendaki bukit, kami pun tiba di Tanjung Bloam. Rasa lelah, cucuran keringat, serta haus mendadak lenyap begitu melihat sepotong batu besar yang menjulang ke langit, seolah menantang samudera.   

Sayangnya kami tidak bisa menanti senja di Tanjung Bloam. Sebab kami harus bergerak lagi menuju destinasi berikutnya.

Baca Juga: Mencicipi Keindahan Alam Lombok Bersama Terios 7 Wonders

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya