TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta dan Mitos Seputar Oli Mobil 

Beberapa masih dipercaya oleh sebagian pemilik mobil

Ilustrasi oli mesin mobil (Astra Peugeot)

Jakarta, IDN Times - Oli merupakan salah satu cairan yang penting dalam mobil. Fungsinya untuk melindungi sekaligus memaksimalkan performa mesin. Karena itu jangan asal memilih oli. Sebab salah memilih jenis oli bisa berakibat fatal pada mesin.

Karena itu sangat penting memastikan oli sesuai spesifikasi yang diminta pabrikan biar mesin berumur panjang dan performanya terjaga. Penting juga untuk mengatahui mana yang mitos dan mana yang fakta seputar oli.  

Lalu isu atau mitos apa saja yang beredar dan kerap dipercaya oleh para pemilik mobil? Berikut beberapa fakta dan mitos, serta cara memilih yang tepat sehingga membantu untuk menepis mitos tersebut.

1. Gonta-ganti merek oli membuat mesin rusak

Ilustrasi Mengganti Oli Mobil (Pinterest.com)

Mitos yang pertama ini sering didengar dan membuat banyak pemilik mobil berpikir berkali-kali sebelum mengganti oli yang dipakai dengan merek lain. Mitos ini ternyata setengah benar. Sering gonta ganti merek oli mesin kendaraan memang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin bila dilakukan dengan cara yang salah.

Setiap merek oli memiliki formulasi dan senyawa yang berbeda-beda. Percampuran senyawa yang berbeda inilah yang dapat menimbulkan endapan dan berdampak buruk pada performa mesin kendaraan. Untuk menghindari dampak buruk ini, usahakanlah untuk melakukan flashing atau menguras mesin dari sisa-sisa oli lama yang tertinggal sebelum menggantinya dengan oli merek lain.

Baca Juga: Ganti Oli Motor Matic Pakai Oli Mesin Mobil, Boleh Gak Sih?

2. Mengganti oli setiap sebulan sekali

Pengecekan sisa oli mobil (Astra Peugeot)

Ini merupakan mitos yang salah terhadap oli mobil. Setiap mobil memiliki sistem penggantian oli yang bervariasi sesuai dengan jenis kendaraan tersebut. Waktu penggantian oli biasanya juga bukan dalam hitungan hari, bulan, atau tahun, melainkan jarak tempuh mobil tersebut.

Meskipun beberapa produsen kendaraan merekomendasikan untuk mengganti oli setiap 3.000 mil. Namun faktanya itu tidak benar. Cara yang paling tepat dalam mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli adalah dengan melihat buku panduan mobil. Karena setiap mobil memiliki waktu penggantian oli yang berbeda. Buku panduan mobil merupakan acuan yang tepat dalam hal mengganti oli, daripada rekomendasi produsen oli itu sendiri.

3. Oli harus diganti bila warnanya sudah pekat

Ilustrasi ganti oli mobil LCGC (dok. PTPL)

Mitos ini mungkin yang paling sering terdengar oleh pemilik mobil. Kebanyakan menganggap bahwa perubahan warna oli merupakan indikator waktu untuk mengganti oli mobil. Padahal, perubahan warna oli merupakan hal yang wajar, warna pekat pada oli adalah hasil kerja dari oli yang mengumpulkan partikel-partikel kecil serta mengikatnya supaya tidak menjadi endapan di mesin.

Kebanyakan oli modern memang dirancang untuk membersihkan mesin sehingga warnanya menjadi gelap. Perubahan warna pada oli tidak dapat dijadikan sebagai patokan waktu dalam mengganti oli mobil. Hal tersebut merupakan siklus wajar yang terjadi pada oli mesin. Kecuali, oli sudah rusak dan tidak dapat berfungsi maksimal.

Pada dasarnya, oli dapat mengalami kerusakan termal karena suhu yang tinggi. Ini menyebabkan oli menjadi kurang efektif dan beresiko merusak komponen-komponen mesin karena harus bergesekan tanpa pelumas.

4. Memilih oli harus sesuai dengan teknologi mesin

Dok. wuling.id

Mitos ini adalah fakta dan sangat benar, karena setiap pabrikan memiliki teknologi pengaturan katup variabel dengan istilah yang berbeda-beda, misalnya Valvematic, Valvetronic, VANOS, VVT-i,  dan lain-lain. Teknologi pengaturan katup variabel ini mengandalkan tekanan oli mesin untuk bisa bergerak.

Oleh sebab itu, oli yang digunakan harus sesuai dengan teknologi mesin. Biasanya, mobil dengan teknologi terkini memiliki jalur pelumas yang lebih kecil dibandingkan dengan mobil jadul sehingga kebutuhan olinya juga berbeda.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya