TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Reportase Lintas Sumatra: Menyusuri Mulusnya Tol Bangkinang-Pekanbaru

Perjalanan Bukittinggi-Pekanbaru menempuh rute 224 km

IDN Times/Dwi Agustiar

Intinya Sih...

  • Tim Jalan Pulang menempuh perjalanan Bukittinggi-Pekanbaru sepanjang 224 km
  • Tim Jalan Pulang melintasi jalan tol baru, Bangkinang-Pekanbaru, yang merupakan bagian dari Tol Pekanbaru-Dumai

Pekanbaru, IDN Times - Setelah menikmati keindahan Danau Maninjau, menengok rumah kelahiran Buya Hamka, serta Jam Gadang di Bukittingi, Tim Jalan Pulang IDN Times kembali melanjutkan perjalanan. Tujuan kami berikutnya adalah Pekanbaru.

Menurut Google Maps jarak dari Bukittinggi menuju Pekanbaru sekitar 230 km, melalui jalur Kelok 9 yang fenomenal dan jalan tol 3. Tempuh tol baru Bangkinang-Pekanbaru yang baru diresmikan Presiden Jokowi pada awal tahun ini.

Seharusnya perjalanan ini tidak terlalu melelahkan. Tapi harapan sering kali tidak sesuai kenyataan. Sebab banyak hal tak terduga terjadi di jalan, apalagi di Jalan Lintas Sumatra sanga sangat anomali.

Baca Juga: Reportase Lintas Sumatra: Kejamnya Kelok 44, Indahnya Danau Maninjau

1. Menikmati pemandangan indah Ngarai Sianok dan kuliner itiak lado mudo

Ngarai Sianok di Sumatra Barat (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sebelum bergerak ke Pekanbaru, kami menyempat diri melipir ke Ngarai Sianok yang berlokasi di perbatasan Kota Bukittinggi. Ngarai Sianok merupakan lembah yang membentang dari selatan ngarai Koto Gadang (Bukittinggi) hingga nagari Sianok Anam Suku, serta berakhir di kecamatan Pelupuh.

Destinasi Ngarai Sianok ini persisnya berlokasi di Taman Panorama, Kayu Kubu, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Jaraknya cukup dekat dari pusat kota, sekitar 3 km dengan waktu tempuh 11 menit.

Tiba di sana, kami langsung disuguhi keindahan alam bak lukisan. Kami juga menikmati pemandangan lembah landai yang dikelilingi deretan bukit curam dengan pepohonan hijau di sekitarnya.

Secangkir kopi hitam pun jadi teman yang pas saat Tim Jalan Pulang menghirup udara segar di Ngarai Sianok, kebetulan hari masih pagi ketika kami tiba di ngarai. Cuaca yang agak mendung membuat suasana di Ngarai Sianok semakin syahdu.

Setelah puas menikmati indahnya Ngarai Sianok, Tim Jalan Pulang langsung menuju restoran Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai untuk mengisi perut yang keroncongan. Lokasinya berada di area masuk Ngarai Sianok, sehingga kami hanya perlu jalan kaki menuju ke sana.

Itiak Lado Mudo atau bebek muda cabai hijau merupakan kuliner khas Sumatra Barat, utamanya Bukittinggi yang banyak direkomendasikan orang-orang. Bagaimana tidak, daging bebek yang diolah sedemikian rupa mampu membuat lidah bergoyang gak karuan sebelum masuk perut.

Rasa pedas dari sambal cabai hijau dan empuk serta gurihnya daging bebek menimbulkan sensasi nikmat tiada tara. Rasanya ini makanan terenak yang kami cicipi dalam perjalanan ini.

Baca Juga: Reportase Lintas Sumatra: Lubang dan Longsor Mengintai Sepanjang Jalan

2. Sensasi melintasi Kelok 9

IDN Times/Dwi Agustiar

Setelah kenyang menyantap itiak lado mudo, Tim Jalan Pulang memulai perjalanan menuju Pekanbaru. Google Maps memprediksi perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 5 jam. Kondisi jalan relatif mulus walau ada beberapa ruas jalan berlubang. 

Salah satu jalan yang kami lewati adalah Kelok 9 yang menjadi salah satu ikon infrastruktur di Sumatra Barat. Kelok 9 berlokasi di Kabupaten Limapuluh Kota atau sekitar 25 km dari Kota Payakumbuh, Sumbar.

Sesuai namanya, Kelok 9 terdiri atas 9 tikungan yang meliuk-liuk dengan perbukitan di sisi kanan dan kirinya. Pemandangan di sini sangat indah, apalagi ketika cuaca sedang cerah. Kamu bisa melihat hijaunya perbukitan dan birunya langit dari kaca jendela mobil. 

Kebetulan kami menggunakan Mazda CX-60 yang dilengkapi panoramic roof. Dengan fitur ini, kami bisa menikmati pemandangan di Kelok 9 dengah lebih maksimal karena atap mobil bisa dibuka secara penuh.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya