TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahaya Mencampur Nitrogen dengan Angin Biasa pada Ban

Lebih baik jangan dicoba, kecuali saat darurat saja.

Ilustrasi pengisian angin ban menggunakan nitrogen (flickr.com/Jutta M. Jenning)

Jakarta, IDN Times - Ada satu pilihan pengisian angin pada ban yang kini banyak dilirik, terutama oleh pengguna mobil, yakni pengisian ban menggunakan nitrogen. Nitrogen diklaim memiliki berbagai manfaat yang lebih baik dibandingkan pengisian tekanan angin ban menggunakan angin biasa.

Namun, seringkali banyak yang beranggapan pengisian menggunakan nitrogen dan angin biasa itu sama saja sehingga banyak yang mencampur nitrogen dengan angin biasa saat pengisian tekanan angin ban. Pertanyaannya, apakah bahaya mencampur nitrogen dengan angin biasa pada ban?

Inilah dampak-dampak yang dapat terjadi jika kamu mencoba untuk mencampur nitrogen dengan angin biasa saat pengisian tekanan angin pada ban, khususnya pada ban mobil. Yuk, disimak!

1. Manfaat dari nitrogen akan hilang

Ilustrasi mesin pengisian angin dengan nitrogen (youtube.com/Hofmann Megaplan UK Ltd)

Mengisi angin ban menggunakan nitrogen menjadi salah satu opsi pilihan yang menarik bagi para pengguna mobil. Molekulnya yang lebih besar dari angin biasa, membuat tekanan angin nitrogen jauh lebih stabil sehingga tekanan angin pada ban jadi lebih awet, lebih tahan lama, tak cepat panas, serta ban terasa lebih ringan saat melaju.

Selain itu kandungan oksigen yang terkandung saat pengisian angin dengan nitrogen jauh lebih sedikit dibandingkan angin biasa, yakni kadar oksigen nya hanya 5% saja. Sedangkan pada pengisian angin biasa kadar oksigen nya dapat mencapai 21%. Oksigen memiliki sifat yang mengikat air, dan air dapat menimbulkan karat. Kandungan oksigen yang lebih sedikit pada nitrogen dapat mencegah karat lebih efektif dibandingkan memakai pengisian pada ban menggunakan angin biasa.

Jika mencampur nitrogen dengan angin biasa saat pengisian tekanan angin pada ban, manfaat dari nitrogen ini tak akan kamu dapatkan. Hal ini karena kandungan nitrogen nya jadi lebih sedikit dan kualitas nitrogen pun jadi menurun.

Baca Juga: 5 Tanda Harus Ganti Ban Mobil, Segerakan Ingat Keselamatan

2. Handling saat berkendara akan terasa tak nyaman

Ban yang keras karena campuran nitrogen dan angin biasa bikin handling jadi tak nyaman (pexels.com/Jacob Moore)

Ketika mengisi ban menggunakan angin biasa, tekanan pada ban bisa meningkat hingga 5 sampai 5 psi terutama dalam temperatur yang tinggi. Mencampur nitrogen dengan angin biasa saat pengisian tekanan angin ban dapat menyebabkan tekanan pada ban menjadi lebih meningkat lagi.

Dampaknya adalah ban jadi terasa sangat keras dan kaku dibandingkan sebelumnya. Jika kondisi ban sudah seperti ini, handling saat berkendara akan terasa kurang nyaman. Nah, jika yang mengendarai mobil dengan kondisi ban seperti ini kurang mahir dan lengah, handling yang tak nyaman ini dapat membahayakan keselamatan saat berkendara, lho.

Baca Juga: Cara Membaca Ukuran Ban Mobil, Biar Gak Salah Beli

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya