TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Etika Menggunakan Lampu Jauh, Jangan Asal Sorot

Gunakan fitur ini dengan hati-hati, ya...

Ilustrasi Lampu Jauh (unsplash.com/Alexander Jawfox)

Jakarta, IDN Times - Lampu jauh sejatinya digunakan saat mobil sedang melaju di jalanan yang gelap sehingga membutuhkan penerangan yang esktra. Dengan alasan ini, tentu penggunaan lampu jauh cukup dimengerti.

Namun jika penggunaan lampu jauh ini tanpa ada aturan, hal ini akan sangat menganggu pengemudi lain yang sedang berkendara. Dan dampak fatal yang akan ditimbulkan adalah berpotensi untuk menyebabkan kecelakaan.

Itulah mengapa perlu adanya penerapan aturan atau etika menggunakan lampu jauh saat berkendara. Dan kali ini, IDN Times akan membahas bagaimana etika menggunakan lampu jauh saat berkendara dan agar tak mengganggu pengemudi lainnya. Simak selengkapnya di bawah ini!

1. Gunakan lampu jauh saat berkendara di jalanan yang gelap dan sepi

ilustrasi malam (unsplash.com/chmyphotography)

Lampu jauh atau lampu high beam memiliki sorot pancaran yang mengarah ke tengah dan depan jalan, sehingga penglihatan jalan akan jauh lebih terlihat oleh pengemudi mobil. Maka, etika menggunakan lampu jauh yang pertama adalah gunakan lampu jauh saat mengemudi di jalanan yang gelap dan sepi saja.

Lampu jauh akan meningkatkan visibilitas pengendara sehingga terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan saat berkendara di jalanan yang gelap dan sepi. Selain itu, menggunakan lampu jauh di jalanan yang seperti ini juga tidak akan membahayakan pengemudi lain, mengingat hanya Anda sendiri yang sedang berkendara di jalanan tersebut.

Baca Juga: Bukan Cuma Aksesoris, Ini Fungsi Lampu DLR

2. Gunakan saat memberikan isyarat

Ilustrasi Memberi Isyarat (unsplash.com/Andres Alagon)

Walau Anda sudah menggunakan lampu jauh sesuai dengan aturannya. Namun seringkali, pengemudi lain tidak menerapkan etika menggunakan lampu jauh saat berkendara di jalan. Lampu jauh yang dipakai saat berkendara di jalanan yang banyak dilalui oleh pengendara lain akan sangat menganggu.

Sehingga jika Anda ingin memperingatkan pengendara tersebut dari belakang, gunakan kedipan lampu jauh sebagai isyarat untuk mematikan lampu jauh mereka. Hal ini sebagai tanda bahwa Anda turut peduli terhadap aspek keselamatan dalam berkendara bagi pengemudi lainnya.

3. Jangan digunakan saat posisi berlawanan arah dengan mobil lain

Ilustrasi Mobil Berpapasan di Jalan (unsplash.com/Ali Arif Soydas)

Esensi utama dalam etika menggunakan lampu jauh saat berkendara adalah agar Anda tidak menganggu keamanan dan kenyamanan pengemudi lain saat berkendara. Sehingga jika Anda sedang berpapasan atau berlawanan arah dengan pengemudi lain, jangan pernah menggunakan lampu jauh sebagai alat penerangan mobil Anda.

Saat lampu jauh disorotkan ke pengemudi di posisi yang berlawanan arah dengan Anda, mereka akan merasakan silau dan menganggu penghil atannya, yang mana merupakan aspek krusial saat berkendara. Sehingga hal ini berpotensi untuk menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

4. Pakai lampu jauh saat berkendara di jalanan yang berkabut

Ilustrasi Saat Di Jalanan Berkabut (unsplash.com/Sam Jotham Sutharson)

Saat Anda berkendara di daerah pegunungan, jalanan seringkali tertutupi oleh kabut. Saat jalanan tertupi oleh kabut, penglihatan akan sangat terbatas. Sehingga jika Anda berada di daerah pegunungan dan jalanan sedang tertutupi oleh kabut, warga setempat biasanya akan melarang Anda untuk berkendara karena dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan saat di perjalanan.

Namun jika Anda sedang berada di kondisi terdesak dan harus berkendara di jalanan yang tertutup kabut, lampu kabut dapat membantu penerangan di jalan sehingga penglihatan Anda saat berkendara akan terbantu. Selain itu berkendaralah dengan kecepatan yang rendah, agar Anda lebih berhati-hati saat mengendarai mobil di situasi seperti ini.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya