Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mual saat terkena AC mobil (freepik.com/diana.grytsku)
ilustrasi mual saat terkena AC mobil (freepik.com/diana.grytsku)

Saat kamu mengendarai mobil, terutama ketika melewati tikungan dengan kecepatan cukup tinggi, mungkin terasa ada gerakan miring atau goyangan ke samping. Nah, fenomena itulah yang disebut dengan body roll. Secara sederhana, body roll adalah kondisi ketika bodi mobil miring ke satu sisi akibat gaya sentrifugal saat berbelok. Jadi, kalau mobil belok ke kanan, bodi cenderung miring ke kiri, begitu juga sebaliknya.

Fenomena ini terjadi karena bobot mobil berpindah ke sisi luar tikungan. Suspensi dan ban bekerja keras menahan beban tambahan itu. Semakin tinggi kecepatan dan semakin tajam tikungan, semakin besar pula body roll yang dirasakan pengemudi dan penumpang. Makanya, body roll sering dianggap sebagai salah satu indikator kestabilan mobil. Pada mobil dengan sistem suspensi dan rangka yang dirancang baik, efek body roll bisa terasa minim, sementara pada mobil dengan pengendalian standar biasanya efek ini lebih terasa.

1. Penyebab utama body roll

ilustrasi naik mobil pribadi (unsplash.com/Andraz Lazic)

Ada beberapa faktor yang memengaruhi seberapa besar body roll terjadi. Pertama adalah desain suspensi mobil. Suspensi yang empuk biasanya membuat mobil lebih nyaman ketika melaju di jalan lurus atau melewati jalan bergelombang, tetapi saat menikung bisa menghasilkan body roll yang lebih besar. Sebaliknya, suspensi kaku lebih stabil di tikungan namun terasa kurang nyaman di jalan tidak rata.

Kedua adalah ground clearance atau jarak bodi dengan tanah. Mobil dengan bodi tinggi seperti SUV dan MPV cenderung lebih mudah mengalami body roll dibandingkan sedan atau hatchback yang memiliki posisi bodi lebih rendah. Hal ini disebabkan titik berat (center of gravity) mobil yang lebih tinggi sehingga lebih mudah terpengaruh oleh gaya sentrifugal saat berbelok.

Selain itu, bobot mobil dan distribusinya juga berpengaruh. Mobil dengan bobot besar di bagian atas, misalnya karena atap tinggi atau membawa barang di roof rack, akan lebih mudah mengalami body roll. Distribusi bobot yang tidak seimbang, seperti beban terlalu berat di satu sisi, juga memperparah efek miring pada mobil saat menikung.

2. Dampak terhadap kenyamanan dan keselamatan

ilustrasi mual saat terkena ac mobil (freepik.com/freepik)

Body roll yang berlebihan bisa mengurangi kenyamanan penumpang karena tubuh terasa seperti terlempar ke samping setiap kali mobil berbelok. Efek ini semakin terasa jika mobil sering digunakan pada jalan berliku atau dengan kecepatan tinggi. Penumpang bisa merasa lelah lebih cepat karena tubuh terus-menerus menyesuaikan diri dengan gerakan mobil.

Lebih dari itu, body roll juga berdampak pada keselamatan. Ketika sudut kemiringan bodi terlalu ekstrem, ban bagian dalam bisa kehilangan traksi atau cengkeraman pada jalan. Kondisi ini menurunkan stabilitas mobil dan meningkatkan risiko selip. Dalam keadaan paling buruk, terutama pada kendaraan dengan bodi tinggi dan suspensi empuk, risiko mobil terguling bisa meningkat. Itulah sebabnya produsen mobil sangat memperhatikan kontrol body roll dalam pengembangan kendaraan baru.

3. Cara mengurangi body roll

ilustrasi pusing dan mual duduk di kursi belakang mobil (pexels.com/cottonbro studio)

Produsen mobil biasanya sudah mengantisipasi body roll dengan teknologi tertentu. Salah satu perangkat yang umum digunakan adalah anti-roll bar atau stabilizer bar. Komponen ini menghubungkan suspensi kanan dan kiri sehingga mampu menahan kemiringan bodi ketika mobil menikung. Selain itu, pengaturan suspensi yang lebih kaku juga bisa membantu mengurangi body roll, meskipun konsekuensinya kenyamanan sedikit berkurang.

Pada mobil performa tinggi atau sport, pabrikan sering menambahkan sistem suspensi adaptif yang bisa berubah kekakuannya sesuai kondisi jalan dan gaya mengemudi. Dengan teknologi ini, mobil tetap nyaman di jalan lurus tetapi lebih stabil di tikungan tajam. Bagi pengemudi, cara paling praktis untuk meminimalkan body roll adalah dengan menyesuaikan kecepatan sebelum memasuki tikungan, menjaga setir agar tetap halus, dan tidak melakukan manuver mendadak. Ban dengan kualitas baik dan tekanan angin yang sesuai juga membantu menjaga kestabilan.

Body roll adalah gerakan miring bodi mobil akibat gaya sentrifugal saat menikung. Fenomena ini wajar terjadi pada semua mobil, tetapi tingkatannya berbeda-beda tergantung desain, suspensi, dan tinggi bodi kendaraan. Walaupun normal, body roll yang berlebihan bisa mengurangi kenyamanan bahkan membahayakan keselamatan karena mengurangi traksi ban. Inilah alasan mengapa mobil modern, baik SUV, MPV, maupun sedan, sudah dilengkapi teknologi khusus seperti stabilizer bar, suspensi adaptif, dan pengendalian elektronik agar tetap stabil di tikungan. Dengan pemahaman yang tepat serta gaya berkendara yang hati-hati, pengemudi bisa meminimalkan risiko dari body roll sekaligus menjaga perjalanan tetap aman dan nyaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team