Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Apa Saja yang Dicek Saat Servis Mobil Listrik
ilustrasi seseorang service mobil (freepik.com/senivpetro)

Intinya sih...

  • Servis mobil listrik berbeda dengan mobil konvensional.

  • Pemeriksaan sistem elektronik dan software sangat penting sehingga wajib dilakukan.

  • Komponen vital yang dicek meliputi baterai, rem, dan sistem pendingin.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mobil listrik memang dikenal lebih efisien, minim perawatan, dan ramah lingkungan. Namun, jangan salah, meskipun tidak memakai oli mesin atau sistem bahan bakar seperti kendaraan konvensional, mobil listrik tetap membutuhkan servis rutin agar performanya optimal.

Lantas, apa saja yang dicek saat servis mobil listrik? Berikut pemerikasaan yang dilakukan pada komponen mobil listrik saat servis rutin.

Apa saja yang dicek saat servis mobil listrik?

Penting untuk tahu bahwa servis mobil listrik berbeda dengan mobil konvensional. Prosesnya lebih fokus pada sistem kelistrikan, baterai, dan perangkat elektronik yang saling terhubung. Jadi, bagian apa saja yang dicek? Berikut ulasan selengkapnya:

  • Pemeriksaan sistem elektronik dan software

Teknisi akan mulai dengan melakukan pemeriksaan diagnostik sistem elektronik dan software yang meliputi sistem manajemen baterai hingga pengisian daya. Jika ditemukan error, teknisi akan melakukan pembaruan sistem untuk mencegah gangguan pada kemudian hari.

  • Pengecekan kesehatan baterai dan sistem pengisian

Komponen paling vital dari mobil listrik adalah baterai. Karena itu, pemeriksaan kondisi tegangan setiap sel baterai wajib dilakukan guna memastikan tidak ada sel yang rusak atau mengalami degradasi parah. Suhu kerja baterai pun dipantau untuk mencegah risiko overheating.

Selain itu, kabel, port pengisian, serta konektor charger juga dicek agar terhindar dari risiko korosi atau kelonggaran. Untuk mobil yang memiliki sistem pendingin baterai, cairan pendingin atau coolant juga harus ganti secara berkala agar suhu baterai tetap stabil.

  • Pemeriksaan rem dan ban

Meskipun mobil listrik tidak memakai mesin konvensional, komponen mekanis seperti rem dan ban tetap butuh perhatian serius. Bobot mobil listrik yang lebih berat akibat baterai bisa membuat tekanan ban cepat berkurang dan tapaknya cepat aus.

Di lain sisi, sistem pengereman regeneratif memang membantu memperlambat kendaraan dan mengisi daya baterai, tapi rem fisik tetap harus dicek secara rutin, ya. Oleh karenanya, diperlukan pengecekan pula pada cakram, kampas, dan cairan rem agar sistem pengereman tetap responsif dan aman.

  • Pemeriksaan sistem pendingin, filter, dan aki

Servis mobil listrik juga mencakup pengecekan sistem pendingin kabin, filter udara, dan aki 12V. Meskipun sederhana, aki berfungsi untuk menyalakan komponen elektronik seperti lampu, wiper, dan audio. Jika aki lemah, seluruh sistem bisa terganggu. Di luar itu, teknisi juga akan memastikan sistem AC bekerja optimal karena suhu kabin yang stabil berpengaruh terhadap kenyamanan dan efisiensi daya.

Permasalahan umum yang sering terjadi pada mobil listrik

ilustrasi service mobil (freepik.com/standret)

Setelah mengetahui detail komponen yang dicek saat mobil listrik, kamu juga perlu memahami potensi kendalanya. Meskipun mobil listrik dikenal minim perawatan, tetap ada beberapa masalah yang bisa terjadi seiring waktu. Dengan mengenali permasalahan umum yang sering terjadi pada mobil listrik, kamu bisa melakukan pencegahan.

  • Degradasi baterai

Masalah paling umum adalah penurunan kapasitas baterai seiring waktu. Seperti halnya baterai ponsel, daya tampung baterai mobil listrik bisa menurun 5—10 persen setelah beberapa tahun pemakaian.

Akibatnya, jarak tempuh mobil menjadi lebih pendek. Untuk memperlambat degradasi, jangan sering mengisi baterai hingga 100 persen atau membiarkannya benar-benar habis, ya.

  • Masalah pada sistem pengisian daya

Konektor pengisian dan sistem charger juga rentan bermasalah. Port pengisian bisa aus, korosi, atau gagal mengenali perangkat charger. Selain itu, kecepatan pengisian bisa melambat karena suhu baterai yang terlalu tinggi. Apalagi kalau kamu sering menggunakan fast charging.

  • Gangguan software dan sensor

Mobil listrik sangat bergantung pada sistem komputer dan sensor digital. Bug pada software, error pada sistem manajemen energi atau gangguan komunikasi antar sensor bisa memicu munculnya error pada layar meski kondisi fisiknya normal. Itulah sebabnya pembaruan software menjadi bagian penting dalam servis rutin.

  • Keausan ban dan rem

Ban dan sistem pengereman juga tidak boleh diabaikan. Mengingat torsi motor listrik langsung tersalurkan tanpa jeda, ban bisa cepat aus terutama jika sering berakselerasi tiba-tiba.

  • Masalah suhu ekstrem dan keselamatan baterai

Suhu ekstrem bisa memengaruhi kinerja dan keamanan baterai mobil listrik. Pada cuaca panas, baterai bekerja lebih keras dan berisiko overheating. Sebaliknya, pada suhu dingin, daya baterai bisa menurun drastis dan jarak tempuh menjadi lebih pendek. Karena itu, sistem pendingin baterai harus selalu dalam kondisi prima untuk menjaga suhu ideal.

Itulah pembahasan apa saja yang dicek saat servis mobil listrik yang perlu kamu ketahui. Pastikan rutin membawa mobil listrik ke bengkel resmi guna meningkatkan dan menjaga performa kendaraanmu, ya.

FAQ seputar apa saja yang dicek saat servis mobil listrik

  1. Apakah mobil listrik perlu servis rutin seperti mobil bensin?
    Ya, meskipun tidak sebanyak mobil bensin, mobil listrik tetap perlu servis berkala untuk memastikan sistem kelistrikan dan baterai dalam kondisi optimal.

  2. Apa saja yang dicek saat servis mobil listrik?
    Beberapa komponen penting yang dicek meliputi baterai, sistem pendingin, rem regeneratif, suspensi, ban, dan software kendaraan.

  3. Apakah oli juga diganti pada mobil listrik?
    Mobil listrik tidak memiliki oli mesin, tapi ada cairan lain seperti oli gardan dan coolant sistem pendingin baterai yang perlu diganti sesuai jadwal.

  4. Berapa kali servis mobil listrik sebaiknya dilakukan?
    Umumnya setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung rekomendasi pabrikan dan kondisi pemakaian.

Editorial Team