Penting untuk tahu bahwa servis mobil listrik berbeda dengan mobil konvensional. Prosesnya lebih fokus pada sistem kelistrikan, baterai, dan perangkat elektronik yang saling terhubung. Jadi, bagian apa saja yang dicek? Berikut ulasan selengkapnya:
Teknisi akan mulai dengan melakukan pemeriksaan diagnostik sistem elektronik dan software yang meliputi sistem manajemen baterai hingga pengisian daya. Jika ditemukan error, teknisi akan melakukan pembaruan sistem untuk mencegah gangguan pada kemudian hari.
Komponen paling vital dari mobil listrik adalah baterai. Karena itu, pemeriksaan kondisi tegangan setiap sel baterai wajib dilakukan guna memastikan tidak ada sel yang rusak atau mengalami degradasi parah. Suhu kerja baterai pun dipantau untuk mencegah risiko overheating.
Selain itu, kabel, port pengisian, serta konektor charger juga dicek agar terhindar dari risiko korosi atau kelonggaran. Untuk mobil yang memiliki sistem pendingin baterai, cairan pendingin atau coolant juga harus ganti secara berkala agar suhu baterai tetap stabil.
Meskipun mobil listrik tidak memakai mesin konvensional, komponen mekanis seperti rem dan ban tetap butuh perhatian serius. Bobot mobil listrik yang lebih berat akibat baterai bisa membuat tekanan ban cepat berkurang dan tapaknya cepat aus.
Di lain sisi, sistem pengereman regeneratif memang membantu memperlambat kendaraan dan mengisi daya baterai, tapi rem fisik tetap harus dicek secara rutin, ya. Oleh karenanya, diperlukan pengecekan pula pada cakram, kampas, dan cairan rem agar sistem pengereman tetap responsif dan aman.
Servis mobil listrik juga mencakup pengecekan sistem pendingin kabin, filter udara, dan aki 12V. Meskipun sederhana, aki berfungsi untuk menyalakan komponen elektronik seperti lampu, wiper, dan audio. Jika aki lemah, seluruh sistem bisa terganggu. Di luar itu, teknisi juga akan memastikan sistem AC bekerja optimal karena suhu kabin yang stabil berpengaruh terhadap kenyamanan dan efisiensi daya.