Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Mobil Hybrid Harus Diisi Bensin RON Tinggi?

Ilustrasi mobil hybrid (pexels.com/Gustavo Fring)
Ilustrasi mobil hybrid (pexels.com/Gustavo Fring)
Intinya sih...
  • Angka RON penting untuk mesin hybrid
  • Tidak semua mobil hybrid membutuhkan RON tinggi
  • Mobil hybrid harus mengikuti rekomendasi minimal dari pabrikan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mobil hybrid kini menjadi pilihan populer karena efisiensinya yang tinggi dan penggunaan teknologi yang memadukan mesin bensin serta motor listrik. Namun, banyak pemilik masih bingung soal satu hal penting: apakah mobil hybrid wajib menggunakan bensin dengan RON tinggi? Kebingungan ini wajar, mengingat setiap pabrikan memiliki rekomendasi berbeda dan karakter mesin hybrid tidak sama dengan mesin mobil konvensional.

Memahami kebutuhan bahan bakar pada mobil hybrid sangat penting untuk menjaga performa, efisiensi, dan keawetan mesin. Jika salah memilih RON, konsumsi BBM bisa meningkat, mesin terasa kurang bertenaga, bahkan memicu gejala knocking. Karena itu, penting untuk memahami apakah mobil hybrid benar-benar membutuhkan bensin beroktan tinggi atau tidak.

1. Mengapa angka RON penting untuk mesin hybrid?

ilustrasi isi bensin di SPBU (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi isi bensin di SPBU (pexels.com/Engin Akyurt)

RON (Research Octane Number) menentukan ketahanan bensin terhadap pembakaran dini (knocking). Mesin hybrid umumnya memiliki kompresi lebih tinggi dibanding mesin konvensional karena didesain untuk memaksimalkan efisiensi panas dan mengurangi konsumsi BBM. Kompresi tinggi idealnya menggunakan oktan yang lebih tinggi agar pembakaran lebih stabil dan tenaga yang dihasilkan lebih optimal.

Pada banyak model hybrid seperti Toyota e:HEV dan beberapa mesin i-VTEC hybrid Honda, proses pembakarannya sangat presisi. Mesin sering bekerja dalam kondisi beban rendah karena sebagian tenaga ditanggung motor listrik. Namun ketika mesin aktif menyalakan generator atau memberi tenaga tambahan, sistem membutuhkan pembakaran yang bersih dan efisien. Jika oktan terlalu rendah, risiko knocking meningkat, yang pada jangka panjang bisa merusak komponen internal seperti piston dan busi.

2. Tidak semua mobil hybrid membutuhkan RON tinggi

Ilustrasi mengisi bensin (Pexels/Ekaterina Belinskaya)
Ilustrasi mengisi bensin (Pexels/Ekaterina Belinskaya)

Meski begitu, tidak semua mobil hybrid wajib menggunakan bensin beroktan tinggi. Banyak pabrikan merancang mesinnya agar tetap aman menggunakan RON 90 atau RON 92, tergantung tipe kendaraan. Beberapa mobil hybrid Toyota seperti Corolla Cross Hybrid dan Innova Zenix Hybrid masih bisa berjalan optimal dengan RON 92 karena kompresi dan timing mesinnya sudah disesuaikan.

Pabrikan biasanya sudah merancang sistem ECU untuk menyesuaikan pembakaran dengan kondisi nyata di lapangan, termasuk kualitas bahan bakar yang beragam. Namun tetap saja, menggunakan RON lebih rendah dari rekomendasi pabrikan berpotensi membuat performa mesin menurun, konsumsi lebih boros, dan respons jadi kurang halus saat transisi antara mesin bensin dan motor listrik.

Kuncinya adalah membaca rekomendasi di buku manual. Jika pabrikan menyarankan minimal RON 92, maka mengikuti rekomendasi itu adalah pilihan terbaik untuk menjaga umur mesin dan efisiensi BBM.

3. Apakah ada manfaat nyata menggunakan RON yang lebih tinggi?

ilustrasi isi bensin (pexels.com/Ekaterina Belinskaya)
ilustrasi isi bensin (pexels.com/Ekaterina Belinskaya)

Menggunakan RON yang lebih tinggi dari rekomendasi pabrikan memang tidak akan merusak mesin, tetapi manfaatnya tidak selalu signifikan. Pada beberapa mobil hybrid, konsumsi BBM bisa sedikit lebih irit dan mesin terasa lebih halus, terutama saat start-up atau akselerasi. Namun perbedaannya sering kali tidak terlalu besar dan tidak semua pengguna merasakannya.

Manfaat terbesar dari oktan tinggi muncul pada kondisi beban mesin lebih berat, misalnya saat menanjak atau saat baterai hybrid sedang lemah sehingga mesin bensin bekerja lebih keras. Pada kondisi seperti ini, bensin RON tinggi membantu menjaga pembakaran tetap stabil.

Kesimpulannya, mobil hybrid tidak selalu harus menggunakan bensin ber-RON tinggi, tetapi harus mengikuti rekomendasi minimal dari pabrikan. Dengan memilih oktan yang tepat, performa tetap optimal, mesin lebih awet, dan konsumsi bahan bakar tetap efisien tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan yang tidak perlu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Kesalahan Ini Sering Dilakukan Pemilik Mobil Hybrid Tanpa Disadari

01 Des 2025, 21:05 WIBAutomotive