Australia Akan Bebaskan SIM untuk Mobil Kemudi Otomatis

10 Agu 2017, 13:05 WIB

smwashingtonlaw.com

Kabar gembira untuk para pengguna mobil dengan fasilitas kemudi otomatis. Pasalnya, pemerintah Australia akan memberikan izin kepada kalangan yang saat ini tak bisa menyetir seperti penyandang disabilitas untuk mengemudi tanpa surat izin mengemudi. Kebijakan itu rencananya akan mulai diberlakukan pada tahun 2025 mendatang.

Australian.com.au, (9/8), merilis laporan dari Badan Otomotif Australia, (NRMA) yang mengklaim bahwa kebijakan ini sejalan dengan prediksi di masa depan bahwa kepemilikan mobil pribadi akan menurun drastis. Upaya ini juga merupakan cara pemerintah dalam mendukung eksistensi mobil kemudi otomatis. NRMA memperkirakan ada kurang lebih satu juta kendaraan bebas kemudi yang akan berada di jalan Australia pada tahun 2035.

Dari sinilah keberadaan lisensi pengemudi (SIM) dianggap terlalu berlebihan. Presiden NRMA, Kyle Loades, menegaskan bahwa salah satu hambatan terbesar bagi mobil masa depan tanpa pengemudi adalah bagaimana mobil tersebut diatur. Pasalnya, sistem peraturan jalan dan asuransi mobil saat ini didasarkan pada pengendara manusia yang mengendalikan mobil tersebut. Beda lagi ceritanya jika mobil tersebut nantinya berjalan secara otomatis? Ada sejumlah peraturan baru yang menurut Kyle perlu dikaji ulang.

Pemerintah masih mewacanakan kebijakan ini.

Komisi Transportasi Nasional wilayah setempat saat ini tengah memeriksa peraturan jalan di Australia, mulai dari implikasi asuransi, tata cara berkendara, dan masalah data dan privasi pemilik mobil. Dengan cara ini, pemerintah juga diimbau menerbitkan perubahan peraturan jalan pada tahun 2020 nanti. Salah satunya adalah untuk memungkinkan lebih banyak kebebasan bagi kendaraan jenis ini untuk beroperasi di jalan raya. Yang artinya adalah keberadaan SIM perlu dipertimbangkan lagi.

Kyle menjelaskan sejumlah manfaat signifikan apabila mobil tersebut bisa beroperasi tanpa batas di jalan raya. Sejumlah orang dengan mobilitas terbatas seperti orang tua atau penyandang cacat akan memperoleh manfaat terbesar dari kemunculan kendaraan otonom ini. Selain itu, orang-orang dengan epilepsi, narkolepsi, cacat sensorik, serta orang tua dan anak muda yang tidak dapat memegang SIM konvensional juga akan bisa memenuhi kebutuhan mereka untuk berkendara di jalan raya tanpa ribet.

Buat apa SIM? mobil jenis ini diklaim aman dan bisa mengurangi potensi kecelakaan.

Rob Giltinan, Penasihat Senior NRMA, mengklaim bahwa kendaraan yang terlibat kecelakaan, 94 persen disebabkan oleh kesalahan manusia. Namun, peluang kecelakaan diperkirakan akan bisa berkurang hingga nol persen dengan mobil jenis ini.

Tak heran jika Volkswagen, General Motors, Daimler, Toyota dan Nissan, berlomba-lomba untuk menciptakan kendaraan ini. Selain itu, fasilitas kemudi otomatis dinilai lebih banyak manfaatnya sehingga keberadaan surat izin mengemudi akhirnya hanya sebatas formalitas saja, bukan aturan yang wajib ditaati.