penggerak BYD Sealion 7 (byd.com)
Selain faktor komponen mesin dan baterai, kemampuan mobil untuk menangani genangan air juga dipengaruhi oleh sistem penggerak yang digunakan. Mobil ICE biasanya mengandalkan sistem penggerak roda depan (FWD), roda belakang (RWD), atau semua roda (AWD), yang semuanya memiliki potensi untuk mengalami kesulitan saat melintasi air dalam jumlah besar.
Di sisi lain, banyak mobil listrik, terutama yang dirancang untuk off-road atau petualangan, sudah dilengkapi dengan sistem penggerak semua roda (AWD). Karena mobil listrik memiliki torsi yang langsung dapat diatur pada masing-masing roda, mobil listrik lebih responsif dalam mengatasi jalanan licin atau tergenang air, memberikan keunggulan dalam hal pengendalian di medan yang menantang.
Jadi, secara keseluruhan, mobil listrik memiliki beberapa keuntungan dalam menghadapi banjir jika dibandingkan dengan mobil ICE, terutama dari segi perlindungan komponen dan sistem penggerak yang lebih efisien. Meskipun baterai mobil listrik tetap menjadi komponen yang rentan terhadap kerusakan akibat genangan air, perlindungan yang semakin canggih dan desain kendaraan yang lebih kedap air membuat mobil listrik lebih aman dan lebih dapat diandalkan dalam kondisi banjir.
Namun, baik mobil listrik maupun mobil ICE tetap membutuhkan perhatian khusus dalam kondisi banjir. Jika motor atau kendaraan terendam air terlalu lama, risiko kerusakan tetap ada, baik itu pada komponen kelistrikan atau sistem pembakaran. Oleh karena itu, yang terpenting adalah berhati-hati dan tidak memaksakan kendaraan melewati genangan air yang terlalu tinggi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.