Mobil listrik BYD Dolphin dinobatkan sebagai kendaraan paling ramah lingkungan berdasarkan studi oleh Compare the Market. Studi ini dilakukan dengan membandingkan 25 kendaraan listrik tingkat pemula di Australia.
Penilaian ini mencakup keberlanjutan Green NCAP, efisiensi energi, ukuran baterai, dan jenis baterai. Dengan skor keseluruhan 8,23/10, BYD Dolphin melampaui Tesla Model 3 (7,60/10) dan Dacia Spring (7,29/10), menjadikannya pilihan unggulan bagi konsumen yang peduli terhadap lingkungan.
BYD Dolphin mendapatkan skor rata-rata Green NCAP sebesar 98 persen, menilai emisi gas rumah kaca sepanjang masa pakai dan efisiensi mesin. Efisiensi energi mobil ini menonjol dengan konsumsi energi rendah 15,2 kWh/100 km berdasarkan standar WLTP.
Dengan baterai berkapasitas kecil, yaitu 46 kWh, Dolphin membutuhkan sumber daya lebih sedikit, sehingga lebih ramah lingkungan. Uniknya, Dolphin menggunakan baterai lithium-iron-phosphate (LFP) bebas kobalt dan nikel, material yang lebih berkelanjutan dibandingkan baterai lithium-ion tradisional.
Metode studi menggunakan skor Green NCAP yang membatasi penilaian pada 25 model mobil listrik. Selain itu, klaim efisiensi energi menjadi faktor penting; semakin rendah konsumsi energi, semakin tinggi efisiensinya.
Ukuran baterai juga menjadi kriteria utama, dengan baterai lebih kecil dianggap membutuhkan sumber daya lebih sedikit untuk diproduksi. Studi ini juga menilai baterai LFP lebih unggul karena lebih ramah lingkungan dibandingkan baterai dengan kandungan nikel dan kobalt.
BYD Dolphin tidak hanya menawarkan efisiensi luar biasa, tetapi juga komitmen keberlanjutan melalui desain baterai yang inovatif. Dengan skor tinggi dari berbagai aspek, Dolphin menjadi bukti bahwa kendaraan listrik dapat memenuhi kebutuhan ramah lingkungan sekaligus memberikan performa unggul. Mobil ini ideal bagi konsumen yang mencari solusi transportasi yang efisien dan berkelanjutan.