BYD Genap Dua Tahun, Penjualan EV Melejit di Indonesia

Jakarta,IDN Times - Selama dua tahun kehadirannya di Indonesia, BYD bukan cuma datang membawa jajaran mobil listrik, tapi juga ikut menggerakkan perubahan besar di pasar otomotif nasional.
Periode 2024–2025 menjadi bukti bagaimana strategi model, teknologi baterai, dan edukasi publik yang terus digulirkan berhasil mempercepat minat masyarakat terhadap kendaraan listrik.
Hasilnya, dari Januari 2024 hingga Oktober 2025, BYD sudah membukukan lebih dari 51.700 unit penjualan. Model-model seperti M6, Sealion 7, hingga ATTO 1 tumbuh cepat dan mengisi berbagai kebutuhan mobilitas keluarga Indonesia.
1. BYD M6 terjual lebih dari 15.700 unit

Perjalanan BYD dimulai dari peluncuran trio BYD Seal, ATTO 3, dan Dolphin pada Januari 2024 yang langsung memperkenalkan standar baru EV, Blade Battery, e-Platform 3.0, dan desain efisien khas BYD.
Ketiganya menjadi pondasi penetrasi pasar, masing-masing mencatat lebih dari 5.700 unit (Seal), 5.400 unit (ATTO 3), dan 1.700 unit (Dolphin).
Masuk Juli 2024, BYD meluncurkan M6, MPV listrik resmi pertama di Indonesia yang saat ini sudah terjual lebih dari 15.700 unit.
Memasuki 2025, giliran Sealion 7 hadir sebagai SUV listrik premium yang langsung moncer dengan 7.500 unit dalam hitungan bulan. Tidak berhenti di sana, BYD memperkenalkan ATTO 1 untuk segmen city car, yang langsung mendapat respon fenomenal dan meraih beberapa penghargaan sejak awal kemunculannya.
2. Visi jangka panjang BYD.

Selama dua tahun ini, BYD menunjukkan bahwa elektrifikasi bukan sekadar strategi penjualan, tapi visi jangka panjang.
“Kami bukan sekadar datang membawa produk, tetapi membawa visi untuk masa depan yang lebih bersih dan lebih baik,” ujar Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, Selasa (25/11/2025). BYD menegaskan komitmennya untuk memperluas pilihan mobil listrik yang aman, modern, dan relevan untuk masyarakat.
Model-model yang hadir di Indonesia disiapkan untuk berbagai karakter konsumen, dari keluarga pengguna MPV, pencari SUV premium, hingga komuter perkotaan.
3. Komunitas pengguna mobil BYD

Menariknya, sebelum BYD resmi masuk Indonesia, komunitas BEYOND sudah terbentuk secara organik. Mereka berisi pengguna BYD early adopter yang aktif berbagi pengalaman tentang teknologi, efisiensi, dan penggunaan harian EV.
Dalam dua tahun terakhir, komunitas ini berkembang signifikan dan menjadi katalis edukasi publik.
BYD memanfaatkan energi komunitas tersebut lewat test drive bersama, diskusi teknologi, hingga penyampaian insight pengguna untuk pengembangan layanan.


















