Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Mengetahui Airbag Mobil Masih Berfungsi Normal, Cek di Sini!

ilustrasi airbag Suzuki Ertiga (auto.suzuki.co.id)
ilustrasi airbag Suzuki Ertiga (auto.suzuki.co.id)

Airbag adalah salah satu fitur keselamatan terpenting pada mobil modern. Komponen ini dirancang untuk mengembang dalam hitungan milidetik saat terjadi benturan keras, membantu melindungi kepala dan dada pengemudi maupun penumpang. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa airbag memiliki sistem sensor dan modul elektronik yang bisa mengalami kerusakan tanpa tanda-tanda yang terlihat.

Karena airbag tidak bisa diuji secara manual, pemilik mobil perlu memahami cara memastikan apakah fitur ini masih bekerja dengan baik. Mengetahui kondisinya bukan hanya soal kenyamanan, tetapi menyangkut keselamatan saat terjadi kecelakaan.

1. Periksa lampu indikator airbag di dashboard

ilustrasi speedometer mobil (unsplash.com/CHUTTERSNAP)
ilustrasi speedometer mobil (unsplash.com/CHUTTERSNAP)

Cara paling mudah dan akurat untuk mengetahui kondisi airbag adalah melalui lampu indikator SRS (Supplemental Restraint System) di dashboard. Lampu ini akan menyala beberapa detik ketika mesin dinyalakan sebagai tanda sistem sedang melakukan pengecekan. Jika lampu mati kembali, artinya sistem mendeteksi tidak ada masalah.

Namun, jika lampu indikator airbag tetap menyala, berkedip, atau justru tidak menyala sama sekali, itu menandakan ada kerusakan. Penyebabnya bisa sensor benturan yang rusak, kabel putus, modul SRS bermasalah, atau konektor longgar. Kondisi ini harus segera ditangani karena lampu menyala berarti airbag bisa gagal mengembang saat dibutuhkan.

2. Lakukan pemeriksaan melalui scanner OBD khusus SRS

Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)
Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Jika lampu indikator menyala, langkah berikutnya adalah melakukan pengecekan menggunakan scanner OBD yang mendukung pembacaan modul SRS. Scanner ini akan menampilkan kode error (DTC) yang menjelaskan bagian mana yang bermasalah.

Mekanik dapat mengetahui apakah masalah datang dari sensor benturan depan, sensor samping, tensioner sabuk pengaman, atau modul airbag itu sendiri. Dengan alat ini, kondisi airbag bisa dipastikan tanpa harus membongkar dashboard. Pemeriksaan dengan scanner juga penting setelah mobil mengalami tabrakan ringan, karena meski airbag tidak mengembang, sensor bisa menyimpan error yang membuat sistem tidak aktif.

3. Periksa riwayat mobil dan lakukan inspeksi fisik komponen pendukung

Ilustrasi airbag (Pexels/Dietmar Janssen)
Ilustrasi airbag (Pexels/Dietmar Janssen)

Pada mobil bekas, penting memastikan airbag belum pernah mengembang dan dilepas tanpa diganti. Beberapa tanda mencurigakan meliputi jahitan stir yang tidak rapi, panel dashboard yang terlihat pernah dibuka, atau emblem airbag yang tidak sesuai pabrikan. Airbag yang pernah mengembang harus diganti beserta modulnya, bukan hanya dipasang ulang.

Selain itu, periksa kondisi kabel di bawah kursi karena kabel sabuk pengaman dan sensor side airbag sering terjepit atau longgar akibat kursi sering digeser. Koneksi yang terganggu bisa membuat sistem SRS error dan menonaktifkan airbag.

Airbag adalah fitur yang tidak boleh diabaikan karena menjadi garis pertahanan terakhir saat kecelakaan. Dengan memahami indikator dashboard, melakukan pengecekan melalui scanner, serta memastikan komponen pendukung dalam kondisi baik, pemilik mobil dapat mengetahui apakah airbag bekerja normal dan siap melindungi saat dibutuhkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Kaca Laminated vs Kaca Tempered Mobil: Mana Lebih Kuat?

06 Des 2025, 15:05 WIBAutomotive