Dampak Negatif pada Kaca Mobil yang Sering Dijemur Matahari

Intinya sih...
- Kaca mobil outdoor rentan retakan akibat perbedaan suhu udara, terutama pada kaca depan.
- Peralihan musim bisa memicu munculnya jamur pada kaca mobil akibat sisa air hujan yang mengering.
- Sinar matahari meningkatkan risiko rusaknya kaca film, membuatnya terkelupas dan efektivitas berkurang.
Jakarta, IDN Times - Mobil yang sering parkir dalam kondisi outdoor atau tanpa atap memang butuh perhatian lebih. Melansir Suzuki.co.id, kaca mobil menjadi salah satu komponen yang cukup rentan terhadap perubahan cuaca.
Khususnya di tengah peralihan musim, di mana cuaca bisa sangat panas pada siang hari. Ada berbagai dampak yang terjadi jika kaca mobil sering terjemur sinar matahari.
1. Retakan halus
Efek yang pertama ialah munculnya retakan halus pada kaca mobil. Hal itu disebabkan adanya perbedaan suhu udara antara di luar mobil dengan bagian kabin, yang membuat kaca depan mobil mengembang.
Kondisi itu terjadi terutama jika sinar matahari berpapar pada bagian kaca depan saja.
2. Kaca jadi berjamur
Selanjutnya, perubahan cuaca yang ekstrem juga bisa memicu munculnya jamur pada kaca mobil. Sisa air hujan yang dibiarkan menempel setelah hujan deras dan mengering akibat sinar matahari, akan membuat munculnya bercak jamur pada kaca mobil.
Maka dari itu, sebaiknya segera bersihkan dan keringkan kaca mobil setelah terkena hujan kalau kondisinya diparkir di tempat yang terbuka.
3. Merusak kaca film
Paparan sinar matahari pada kaca mobil juga meningkatkan risiko rusaknya kaca film. Padahal, kaca film harusnya dapat bertahan dalam waktu yang lama.
Kaca film yang sering terkena sinar matahari dalam waktu lama, bisa terkelupas atau terlihat seperti tergores. Bukan hanya itu, efektivitas kaca film juga dapat berkurang nantinya. Mulai dari tidak dapat memberi perlindungan pada interior mobil hingga membuat kabin jadi terasa lebih panas.