Efek Samping Penggunaan Bahan Bakar yang Kotor di Mobil

Jakarta, IDN Times - Bensin merupakan bahan bakar yang membuat kendaraan konvensional dapat melaju. Maka dari itu, setiap pabrikan menyarankan agar pemilik mobil menggunakan bensin yang sesuai spesifikasi agar kinerja mesin bisa optimal.
Mengutip laman Wuling.id, bukan hanya sesuai spesifikasi, namun juga harus bersih alias tidak terkontaminasi. Bensin yang terkontaminasi atau kotor dapat berdampak serius pada kinerja mesin kendaraan bermotor.
1. Efek bensin yang kotor terhadap mesin mobil

Walaupun ada komponen filter bensin yang dirancang untuk menyaring kotoran, tetapi lama-kelamaan filter akan tersumbat oleh penumpukan kotoran, mengakibatkan aliran bensin ke ruang bakar terhambat atau adanya kotoran yang lolos masuk ke sistem bahan bakar.
Jika hal itu terjadi, maka pembakaran mesin tidak akan efisien dan menyebabkan beberapa hal negatif. Seperti mesin kehilangan tenaga, mesin sulit dinyalakan, bahkan hingga mesin mati mendadak di jalan karena mesin yang kekurangan pasokan bahan bakar.
2. Konsumsi bahan bakar lebih boros

Kemudian, efek lainnya yang dapat dirasakan apabila sistem bahan bakar terkontaminasi oleh bensin yang kotor adalah konsumsi bensin lebih boros dari biasanya.
Umumnya kendaraan dengan filter bensin yang tersumbat atau sistem bahan bakar yang terkontaminasi dapat mengalami peningkatan konsumsi bahan bakar hingga 20 persen dibandingkan kondisi normalnya.
3. Cara menghindari bensin kotor

Memang untuk mengetahui bensin yang kotor atau tidak cukup sulit dilakukan secara langsung, tapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kerusakan mesin akibat bensin yang kotor.
Pertama, pilihlah SPBU yang terpercaya dan berkualitas. SPBU dari perusahaan besar dan terpercaya umumnya punya standar kualitas dan kebersihan yang lebih ketat, termasuk pemeriksaan rutin pada tangki penyimpanan dan sistem penyaluran bensin.
Selanjutnya ialah rutin mengganti filter bensin. Biasanya pabrikan mobil merekomendasikan penggantian filtr bensin setiap 30 ribu hingga 40 ribu kilometer sekali.