Pentingnya Edukasi Penanganan Kebakaran pada Kendaraan Elektrifikasi

Bisa saja terjadi kebakaran saat mengalami kecelakaan

Jakarta, IDN Times - Perkembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia terus melaju pesat. Namun, bukan hanya teknologinya saja yang terus berkembang, tetapi edukasi terhadap masyarakat tentang kendaraan EV (Electric Vehicle) juga harus ditingkatkan, terutama dalam hal keselamatan di jalan.

Salah satu hal yang wajib diedukasi kepada masyarakat, ialah bagaimana caranya memadamkan kendaraan EV yang mengalami kecelakaan atau terbakar.

Baca Juga: Alasan Mobil Hidrogen Belum Seheboh Mobil Listrik

1. BMS menjadi kunci

Pentingnya Edukasi Penanganan Kebakaran pada Kendaraan ElektrifikasiNarasumber diskusi mengenai kelengkapan keselamatan kendaraan EV (IDN Times/Fadhliansyah)

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kasubdit Uji Tipe Bermotor Kementerian Perhubungan RI, Joko Kusnantoro, BMS atau Battery Management System menjadi salah satu kunci penting pada kendaraan EV.

"Tindakan preventif memang sudah kita lakukan, seperti kita tahu baterai itu sudah mendapat pengujian, baik dari elektrikal maupun mekanikalnya. Elektrikalnya seperti direndam dan sebagainya," kata Joko pada acara diskusi yang digelar FORWOT (Forum Wartawan Otomotif) di BSD, Tangerang (16/8/2023).

"Sedangkan dari mekanikalnya seperti bagaimana keamanan dia saat melakukan pengecasan. Baterai juga punya BMS yang pada kondisi tertentu dia akan melakukan cut off sendiri, jadi stop operasi," sambungnya.

2. Pentingnya edukasi pada masyarakat dan petugas

Pentingnya Edukasi Penanganan Kebakaran pada Kendaraan ElektrifikasiMetode pengetesan baterai mobil listrik Wuling Air ev (Dok. Wuling)

Sementara itu, Investigator Senior KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), Ahmad Wildan, menyebut pentingnya edukasi terhadap masyarakat, khususnya petugas berwajib seperti polisi atau pemadam kebakaran, saat menemui kecelakaan kendaraan EV.

"Sehingga saat terjadi kecelakaan itu penanganannya jelas. Jangan sampai mobil listrik sudah terlalu banyak, (tetapi) kita tidak memiliki emergency response. Karena EV masuk ke dalam kategori benda berbahaya nomor sembilan, jadi harus ada emergency response-nya, apa yang harus dilakukan ketika terjadi kecelakaan," jelas dia.

Baca Juga: Noisekill NK-80, Peredam Mobil yang Cocok Buat Mobil Listrik

3. TransJakarta punya tim untuk mencegah kebakaran bus EV

Pentingnya Edukasi Penanganan Kebakaran pada Kendaraan ElektrifikasiBus Listrik Transjakarta (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Kemudian, CCO PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk Ludiatmo, yang pada 2021 menjual 30 unit bus listrik kepada TransJakarta, menyampaikan tim TransJakarta sudah dilatih untuk menangani apabila terjadi kecelakaan pada bus listriknya.

"Ada tim dari TransJakarta selama bus beroperasi. Dia dilatih jika terjadi sesuatu, dia yang akan membantu mematikan arus (listrik). Walaupun di dalam sistem juga sudah ada untuk mematikan arus, namun dia yang akan bertugas mematikan arus secara manual jika terjadi malfunction," sambung dia, pada kesempatan yang sama.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya