Jakarta, IDN Times – Sejumlah produsen ban, seperti Michelin, siap memproduksi ban tanpa udara. Ban tanpa udara merupakan inovasi terbaru di bidang kompenen pendukung industri otomotif.
Menariknya, teknologi ini ternyata juga dikembangkan oleh TNI AD, lho. Keren banget, kan? Nah, berikut fakta-fakta menarik seputar ban tanpa udara yang kemungkinan sudah akan dipasarkan pada 2024.
Salah satu produsen yang sudah mengumumkan akan memproduksi ban tanpa udara adalah Michelin. Pabrikan asal Prancis tersebut akan memproduksi ban tanpa tersebut mulai 2024 mendatang.
Selain itu ada juga ban tanpa udara yang sedang dikembangkan TNI AD. Bahkan ban tanpa udara tersebut sudah diuji coba pada kendaraan taktis milik TNI AD.
Konsep pada ban tanpa udara memiliki struktur yang unik, yakni pada bagian dindingnya dapat berfungsi sebagai penyangga antara bagian pelek dengan tapak ban. Dengan desain struktur tersebut, kerja pada ban tersebut tak akan menggunakan tekanan udara.
Lalu pada bagian struktur bannya tersebut berfungsi sebagai peredam terhadap guncangan dan akan membantu suspensi ban untuk meredam daya kejut ketika tidak sengaja menghantam lubang atau bahkan jalan yang tak rata.
Berkat teknologi terbaru dari ban tanpa udara membuat ban tersebut tak perlu khawatir bocor bila terkena benda tajam sehingga pengemudi tek perlu repot untuk ke tukang tambal ban untuk menambal ban hingga mengganti ban.
Pengemudi juga tak perlu membawa ban cadangan selama perjalanan karena pada ban tanpa udara bisa mengganti tapak ban yang sudah aus. Lalu ban tanpa udara diklaim ramah lingkungan karena menggunakan bahan daur ulang.
Inovasi dalam pembuatan ban tanpa udara, Michelin mengaku telah mempersiapkan dan mengembangkan produknya selama lebih dari 16 tahun. Hal itu menunjukan keseriusan Michelin dalam mengembangkan teknologi ban di masa depan.
Michelin juga mengaku belum dapat memastikan untuk mengetahui berapa lama ban tanpa udara tersebut akan bertahan. Namun Michelin memperkirakan ban tanpa udara tertsebut dapat bertahan sekitar tiga kali dari ban konvensional. Walaupun begitu, Michelin tetap menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ban maksimal lima tahun.
Walaupun ban tanpa udara dinilai merupakan sebuah inovasi baru dan memiliki banyak keunggulan, namun ternyata ban tanpa udara juga memiliki beberapa kekurangan. Desain pada ban tanpa udara memungkinkan kendaran jadi lebih boros bahan bakar.
Lalu bila dibandingkan dengan ban pada umumnya, ban tanpa udara memiliki hambatan atau rolling resistance lebih besar dengan potensi meningkatkan konsumsi bahan bakar kendaraan. Kemudian, karena desainnya membuat ban tersebut memberikan getaran berlebih yang dirasakan seisi kabin yang dapat mengurangi kenyamanan.