ilustrasi busi (brothermotor.com)
Setelah mengenal fungsi busi, komponen, dan cara kerjanya, terakhir kamu harus tahu jenis-jenis busi. FYI, busi memiliki beberapa jenis yang memiliki usia pakai berbeda-beda. Berikut informasinya.
1. Busi standar
Busi ini adalah busi bawaan dari pabrik dan mudah ditemukan di bengkel-bengkel. Usia pakainya cukup bervariasi, mulai 10-29 ribu kilometer pada pemakaian normal. Jika lebih dari itu kinerjanya akan kurang maksimal, sehingga motor akan sulit dinyalakan.
2. Busi iridium
Selanjutnya ada busi iridium yang biasa digunakan pada motor ber-cc di atas 150. Untuk usia pakainya mencapai 40-50 ribu kilometer. Selebihnya, akan membuat performa mesin menurun dan wajib diganti.
3. Busi racing
Seperti namanya, busi racing direkomendasikan untuk motor balap sehingga butuh akselerasi maksimal bagi kendaraannya. Jenis busi ini dirancang untuk tahan temperatur tinggi. Meski demikian, masa pakainya antara 20-30 ribu kilometer.
4. Busi platinum
Selanjutnya, ada busi platinum atau biasa disebut busi semi racing. Kelebihannya terletak pada api yang dihasilkan cenderung lebih besar, lebih responsif, dan memiliki durabilitas tinggi. Busi platinum dapat digunakan hingga 30 ribu kilometer.
5. Busi resistor
Umumnya, busi resistor disematkan logo huruf R pada bagian businya. Busi ini berfungsi sebagai pelindung perangkat elektronik digital pada kendaraan dan ECU motor injeksi modern, berupa speedometer dan perangkat lainnya.
Nah, itulah ulasan lengkap seputar fungsi busi, komponen, cara kerja, dan jenisnya. Busi menjadi penentu keaktifan mesin kendaraan, sehingga harus dijaga dengan baik. Selain itu, kamu dapat menemukan informasi seputar otomotif lainnya di IDN Times.