Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Gejala Busi Motor Sudah Wajib Diganti

Ilustrasi mekanik yang sedang memegang busi(suzuki.id)

Jakarta, IDN Times - Namanya busi. Bentuknya kecil dan posisinya ngumpet di balik bodi motor. Karena itu keberadaannya sering kali terlupakan. Padahal tanpa makhluk kecil ini, mesin motor gak akan bisa dinyalakan.

Sebab busi berfungsi memercikan api ke ruang bakar. Nah percikan api tersebut kemudian 'meledakan' campuran bensin dan udara yang lantas menghasilkan tenaga. Kebayang kan betapa pentingnya fungsi busi?

Berikut empat gejala yang menandakan busimu sudah harus diganti.

1. Motor sulit dihidupkan

ilustrasi menganalisa sepeda motor (pexels.com/cottonbro studio)

Motor yang sulit dihidupkan bisa jadi salah satu gejala busi bermasalah. Sebab, salah satu penyebab mesin tidak bisa menyala karena percikan api yang tak cukup besar.

Karena itu, jika mesin motor sulit dinyalakan, kamu bisa mencurigai busi. Sebaiknya langsung diganti aja, biar gak merepotkan kalau mogok di jalan.

2. Mesin brebet

Ilustrasi mesin motor (bmwgroup-werke.com)

Gejala lain busi harus diganti adalah mesin motor menjadi berebet alias tidak langsam. Cobalah menarik tuas gas, jika mesin terdengar berebet, maka ada kemungkinan busimu sudah bermasalah. Lekas diganti, ya!

3. Akselerasi mendadak tidak responsif

www.federaloil.co.id

Tarikan motor mendadak tidak responsif alias lemot juga bisa jadi pertanda busi sudah harus diganti.

Coba diingat kapan terakhir kali kamu mengganti busi? Kalau kamu tidak ingat kapan terakhir membeli busi, itu berarti busi mu sudah kelewat lama bekerja.

4. Mengganti busi setiap 6 ribu kilometer

ilustrasi perbaikan busi (astradigitaldigiroomuat.id)

Tak ada angka yang pasti mengenai usia pemakaian busi. Namun sangat disarankan mengganti busi setiap 6 ribu kilometer.

Sebab, jika sudah menempuh 6 ribu kilometer, kemungkinan busi tersebut sudah berkerak. Kerak ini bisa membuat percikan api tidak maksimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Dwi Agustiar
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us