4 Hal yang Harus Diperhatikan ketika Ban Motor Sudah Mulai Gundul

- Perhatikan kedalaman alur dan tanda TWI (Tread Wear Indicator)
- Periksa apakah terdapat retakan atau permukaan menjadi keras
- Perhatikan gejala getaran atau handling yang mulai
Ban motor yang mulai gundul bukan cuma soal kenyamanan berkendara, tapi juga menyangkut keselamatan. Banyak orang baru mengganti ban ketika sudah benar-benar botak, padahal kondisi gundul sedikit saja sudah membuat daya cengkeram menurun drastis. Risiko terpeleset, sulit mengerem, hingga kecelakaan bisa meningkat, terutama saat hujan. Karena itu, pengendara sebaiknya lebih peka terhadap tanda-tanda ban yang mulai aus.
Memperhatikan kondisi ban bukan hanya tugas mekanik saat servis, tetapi kebiasaan penting yang perlu dilakukan setiap pengendara. Dengan mengenali tanda aus lebih awal, kamu bisa menentukan waktu yang tepat untuk mengganti ban dan menghindari masalah di jalan. Berikut empat hal penting yang perlu kamu perhatikan ketika ban motor mulai gundul.
1. Perhatikan kedalaman alur dan tanda TWI (Tread Wear Indicator)

Hal pertama yang harus kamu cek adalah kedalaman alur ban. Jika pola ban sudah menipis dan hampir sejajar dengan tanda TWI, itu artinya ban sudah harus diganti. TWI biasanya berupa tonjolan kecil di sela-sela alur ban yang berfungsi sebagai indikator batas keausan.
Jika alur sudah rata dengan TWI, kemampuan ban mencengkeram jalan sudah menurun drastis. Berkendara dengan kondisi ini lebih berbahaya terutama di jalan licin. Jangan menunggu ban benar-benar botak, karena risikonya terlalu besar untuk diabaikan.
2. Periksa apakah terdapat retakan atau permukaan menjadi keras

Ban yang mulai gundul biasanya juga mengalami pengerasan pada permukaan. Karet yang sudah keras akan membuat ban terasa licin dan tidak stabil saat bermanuver. Selain itu, retakan kecil pada permukaan ban atau di sisi samping juga tanda bahwa ban sudah tidak layak digunakan.
Retakan ini bisa menyebabkan ban mudah pecah saat melewati jalan panas atau berlubang. Jika menemukan tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera ganti ban agar perjalanan tetap aman. Ban yang keras dan retak sudah tidak mampu memberikan cengkeraman optimal.
3. Perhatikan gejala getaran atau handling yang mulai tidak stabil

Jika ban sudah mulai aus, motor biasanya memberikan tanda ketika dikendarai. Salah satunya adalah getaran pada setang atau motor terasa goyang ketika melaju. Selain itu, motor bisa terasa lebih berat saat berbelok atau mengalami selip ringan saat pengereman.
Gejala ini menandakan bahwa permukaan ban tidak lagi rata dan daya cengkeramannya menurun. Kalau kamu merasakan perubahan handling seperti ini, segera periksa kondisi ban. Jangan anggap remeh karena kondisi tersebut bisa memicu kecelakaan.
4. Perhitungkan usia ban meskipun tampak masih bagus

Meskipun terlihat masih layak, ban yang sudah berusia lebih dari 3 tahun biasanya mulai kehilangan elastisitas. Karet yang menua menjadi lebih keras dan ringkih meski alurnya belum terlalu gundul. Usia ban bisa kamu cek lewat kode produksi pada dinding ban.
Ban yang usianya tua tetap berisiko selip dan pecah meskipun jarang dipakai. Jadi jangan hanya fokus pada tampilan fisik, tetapi juga perhatikan umur pakainya. Mengganti ban sebelum benar-benar rusak jauh lebih aman dibanding menunggu sampai terjadi masalah di jalan.
Ketika ban motor mulai gundul, jangan menunda untuk memeriksanya lebih serius. Ban adalah komponen vital yang menentukan keselamatan dan kenyamanan berkendara. Dengan memperhatikan empat hal di atas, kamu bisa membuat keputusan tepat kapan harus mengganti ban dan memastikan perjalanan tetap aman setiap hari.


















