Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mengendarai Supercar di Jakarta

Jakarta, IDN Times - Mobil sport atau sekelas supercar memang kerap ditemui di kota-kota besar di Indonesia, salah satunya di DKI Jakarta.
Namun, tenaga buas yang dimiliki supercar memang enggak bisa sembarangan digunakan. Salah-salah malah bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Seperti yang terjadi pada Minggu (8/10/2023) dini hari tadi sekitar pukul 04.00 WIB, terjadi kecelakaan yang melibatkan sebuah supercar diduga Ferrari 458 dengan beberapa kendaraan lainnya di Kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
1. Viral di media sosial

Kecelakaan tersebut sempat viral di media sosial, setelah videonya diunggah oleh akun Instagram @merekamjakarta.
Pada video tersebut, terlihat kondisi supercar berwarna merah mengalami kerusakan yang parah pada bagian depan.
Terlihat pula beberapa mobil lainnya mengalami kerusakan, dan terjadi keributan diduga antara pengemudi supercar dengan para pengendara sepeda motor yang terlibat. Sayangnya, belum diketahui secara detail penyebab kecelakaan tersebut.
2. Supercar tidak cocok untuk macet-macetan

Bicara soal supercar, Jakarta memang bisa dibilang bukan 'habitat' yang tepat untuk mobil bertenaga buas tersebut. Hal itu lantaran cuaca di Jakarta yang sering kali panas, yang bisa membuat sistem pendinginan pada supercar tidak bisa bekerja dengan maksimal.
Kalau sudah begitu, bukan tidak mungkin mesin supercar yang biasanya berkubikasi besar dengan konfigurasi mesin V8 atau bahkan V12 mengalami overheat.
3. Tenaganya terlalu buas

Dengan mesin tersebut, tentunya sedikit menginjak pedal gas supercar membuat mobil bisa melaju dengan cepat. Ini cukup berbahaya, mengingat kondisi jalanan di Jakarta yang selalu ramai sampai macet.
Memang rasanya perlu membiasakan diri atau berlatih secara khusus untuk mengendarai sebuah supercar yang aman, bukan cuma untuk melewati kemacetan di perkotaan saja tetapi juga untuk menjaga pengendalian mobil tetap stabil di kecepatan tinggi.
Makanya, memang kebanyakan supercar di DKI Jakarta hanya digunakan para pemiliknya pada akhir pekan saja. Karena pada akhir pekan kondisi lalu lintasnya cenderung lebih sepi dibandingkan hari lainnya.