Hyundai Siapkan Baterai Solid-State Buat Mobil Listrik, Lebih Efisien

Hyundai semakin serius mengembangkan teknologi baterai untuk mobil listriknya. ArenaEV menyebutkan perusahaan asal Korea Selatan ini bakal mulai uji produksi baterai solid-state yang digadang-gadang sebagai “baterai impian” bagi kendaraan listrik.
Dengan berbagai keunggulannya, baterai ini bisa jadi game-changer di industri otomotif. Apa saja keunggulan baterai solid-state ini dan kapan akan mulai disematkan ke mobil-mobil listrik Hyundai?
1. Baterai Solid-State diklaim lebih canggih dan efisien

Teknologi baterai solid-state menawarkan banyak kelebihan dibanding baterai konvensional. Baterai ini diklaim mampu memberikan jangkauan lebih jauh, waktu pengisian lebih cepat, bobot lebih ringan, serta keamanan yang lebih baik. Tak heran kalau banyak pabrikan otomotif berlomba-lomba mengembangkannya.
Hyundai sendiri telah mengalokasikan investasi besar, lebih dari 8 miliar euro dalam 10 tahun ke depan, untuk pengembangan berbagai jenis baterai, termasuk lithium-iron-phosphate (LFP), nickel-cobalt-manganese (NCM), dan solid-state. Investasi ini diharapkan bisa membawa Hyundai ke level berikutnya dalam industri kendaraan listrik.
2. Hyundai bangun pusat riset baterai

Hyundai akan meresmikan pusat penelitian baterai generasi terbaru di Uiwang, Korea Selatan, pada Maret mendatang. Pusat ini akan menjadi rumah bagi lini percontohan produksi baterai solid-state, yang bakal diperkenalkan untuk pertama kalinya saat acara peresmian.
Meskipun masih dalam skala kecil, produksi percontohan ini adalah langkah besar bagi Hyundai. Dengan memproduksi baterai sendiri, Hyundai bisa lebih mandiri dan kompetitif dalam menghadapi persaingan global. Saat ini, Hyundai masih mengandalkan pasokan baterai dari perusahaan seperti CATL, SK On, dan LG Energy Solution.
3. Baterai Solid-State mulai dipasarkan 2030

Walaupun uji produksi segera dimulai, Hyundai menargetkan produksi massal baterai solid-state sekitar tahun 2030. Setelah itu, mereka berencana meluncurkan mobil listrik dengan baterai ini ke pasar.
Hyundai bukan satu-satunya yang bergerak ke arah ini. Honda, misalnya, sudah memulai jalur percontohan baterai solid-state pada akhir 2024. Artinya, persaingan di sektor ini akan semakin ketat dalam beberapa tahun ke depan.
Dengan potensi besar yang dimiliki, baterai solid-state bisa mengubah wajah industri kendaraan listrik. Tinggal kita tunggu, apakah Hyundai bisa menjadi yang terdepan dalam revolusi ini.