Isuzu Perkuat Armada Minitrans Transjakarta dengan 53 Unit ELF NQR B

- Isuzu memperkuat armada Minitrans Transjakarta dengan 53 unit ELF NQR B
- Isuzu menargetkan angkutan di kota-kota lain dan memberikan layanan purna jual lengkap
- ELF NQR B dipilih karena efisiensi bahan bakar, performa mesin andal, dan cocok untuk wilayah Jakarta yang padat
Jakarta, IDN Times - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) turut memperkuat armada Minitrans Transjakarta dengan 53 unit ELF NQR B, sekaligus menambah rangkaian dukungan produk Isuzu dalam sektor angkutan umum di Tanah Air.
"Akhirnya, tahun ini kami bisa masuk di Transjakarta," kata Head of Business Strategy Division PT IAMI, Rian Erlangga di sela penyerahan simbolis unit Isuzu ELF NQR B ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta di ICE BSD, Tangerang, Selasa (29/7/2025).
Isuzu ELF sendiri berhasil mencatatkan penjualan lebih dari 12.610 unit pada 2024, atau setara dengan 26,6 persen pangsa pasar di segmennya.
1. Menyasar angkutan di kota-kota lain

Sebelumnya, Isuzu telah memperkuat armada di Bandung, Jawa Tengah, Padang, dan Bali. Ke depannya, Isuzu sedang dalam proses untuk masuk ke angkutan berkonsep trans di sejumlah kota di Indonesia seperti Makassar, Palembang, dan Jawa Timur.
Tak sampai di situ, Isuzu juga memberikan layanan purna jual lengkap melalui 162 Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), partshop, part depo, serta mechanic on site.
2. Alasan dipilihnya ELF NQR B

Ada beberapa alasa kenapa Isuzu ELF NQR B dipilih sebagai transportasi publik. Mulai dari tingkat efisiensi bahan bakar yang tinggi, performa mesin andal, hingga kenyamanan dan keamanan maksimal bagi penumpang.
Mobil ini dapat menampung hingga 29 penumpang (13 berdiri dan 16 duduk) dan paling cocok untuk beroperasi di wilayah Jakarta yang padat.
"Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan dengan menghadirkan produk berkualitas seperti kendaraan ini (Isuzu ELF NQR B)," kata Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza.
3. Konsep keberlanjutan

Pengembangan angkutan umum di Jakarta juga mempertimbangkan konsep sustainability atau keberlanjutan. Itu berarti layanan angkutan harus sejalan dengan visi environment, social, and goverment (ESG).
Sebagai bayangan, dalam riset Transjakarta dengan WRI Indonesia pada 2024, setiap perjalanan yang beralih dari mobil pribadi menggunakan Transjakarta, maka emisi perjalanan yang dihasilkan per orang turun 94 persen.3.