Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Ambil Kredit Mobil Bekas, Ini Risikonya!

Ilustrasi showroom mobil (Pexels/Antoni Shkraba)

Membeli mobil bekas memang bisa jadi alternatif buat kamu yang budgetnya terbatas. Sebab harga mobil bekas pastinya jauh lebih murah dibandingkan mobil baru. Selain itu proses membeli mobil bekas juga lebih cepat dari mobil baru, tinggal bayar lalu bawa pulang mobilnya. Sementara kalau membeli mobil baru, kamu biasanya harus menunggu beberapa minggu sampai STNK-nya jadi.

Tapi kalau ingin membeli mobil bekas, sebaiknya beli secara tunai atau cash. Hindari membeli bekas secara kredit karena sangat berisiko. Nah, berikut beberapa faktor yang menyebabkan membeli mobil bekas secara kredit bukanlah pilihan yang baik.

1. Suku bunga lebih tinggi

ilustrasi kredit (IDN Times/Aditya Pratama)

Lembaga pembiayaan umumnya mengenakan suku bunga lebih tinggi untuk kredit mobil bekas. Hal ini terjadi karena mobil bekas memiliki risiko penurunan nilai yang lebih cepat, sehingga menjadi aset yang kurang stabil sebagai jaminan.

Kredit mobil bekas biasanya memiliki bunga antara 8-12 persen per tahun, sementara mobil baru berkisar antara 3-6 persen. Jauh banget kan selisih bunganya? Bunga yang lebih tinggi berarti kamu harus membayar lebih banyak dalam total biaya pembiayaan dibandingkan jika memilih mobil baru.

2. Depresiasi nilai lebih Cepat

Kantor Nissan (nissan-global.com)

Mobil bekas umumnya mengalami depresiasi nilai yang lebih besar dibandingkan mobil baru. Jika kamu membeli mobil bekas dengan kredit, ada risiko bahwa nilai pasar kendaraan tersebut akan lebih rendah daripada sisa utang kredit Anda.

Depresiasi mobil bekas biasanya lebih cepat setelah mencapai usia tertentu, misalnya setelah 5-8 tahun pemakaian. Dampaknya, kalau kamu ingin menjual mobil tersebut sebelum cicilan selesai, nilai jualnya mungkin tidak cukup untuk melunasi sisa kredit, sehingga kamu harus menanggung kerugian finansial.

3. Biaya perawatan dan asuransi lebih tinggi

Spooring ban mobil (wuling.id)

Mobil bekas cenderung memerlukan lebih banyak perawatan karena komponen kendaraan sudah aus seiring waktu. Biaya ini menjadi tambahan beban di luar cicilan kredit Anda. Mobil berusia lebih dari lima tahun misalnya, sering membutuhkan penggantian komponen seperti rem, ban, atau aki.

Selain itu mobil bekas yang lebih tua sering kali memiliki premi asuransi lebih tinggi karena risiko kerusakan lebih besar. Beberapa perusahaan asuransi bahkan membatasi pertanggungan untuk mobil dengan usia tertentu.

4. Tenor kredit lebih pendek, beban cicilan lebih besar

kreditmobil Ilustrasi showroom mobil (Pexels/Antoni Shkraba)

Kredit mobil bekas biasanya ditawarkan dengan tenor yang lebih pendek dibandingkan kredit mobil baru. Ini dilakukan untuk meminimalkan risiko bagi lembaga pembiayaan karena nilai mobil bekas cepat menurun.

Contoh perbandingan, kredit mobil baru dapat memiliki tenor hingga 7-8 tahun, sementara mobil bekas biasanya hanya ditawarkan maksimal 3-5 tahun. Dengan tenor yang pendek, cicilan bulanan menjadi lebih besar, sehingga beban finansial kamu akan meningkat.

5. Risiko riwayat mobil bekas

Ilustrasi kredit mobil (caranddriver.com)

Salah satu tantangan utama membeli mobil bekas adalah tidak semua riwayat kendaraan tercatat dengan jelas. Ada kemungkinan mobil pernah mengalami kerusakan berat, kecelakaan, atau manipulasi odometer.

Jika mobil memiliki riwayat negatif, kamu tetap harus menanggung konsekuensinya, baik dalam bentuk biaya perbaikan lebih besar maupun nilai jual kembali yang rendah. Karena itu pastikan untuk memeriksa riwayat kendaraan dengan cermat atau membeli dari dealer terpercaya untuk meminimalkan risiko ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us