Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ban dengan isi nitrogen (pexels.com/olly)
ilustrasi ban dengan isi nitrogen (pexels.com/olly)

Intinya sih...

  • Manfaat nitrogen untuk ban baru

  • Nitrogen menjaga tekanan stabil, melindungi pelek, dan cocok untuk kendaraan performa tinggi

  • Tidak ada larangan penggunaan nitrogen dari produsen ban

  • Pabrikan besar mendukung penggunaan nitrogen sesuai tekanan yang disarankan

  • Perlu disiplin dalam penggunaan nitrogen

  • Jangan mencampur dengan udara biasa dan pastikan isi ban selalu kembali ke nitrogen

Banyak beredar anggapan yang menyebutkan ban baru sebaiknya jangan langsung diisi nitrogen. Isu ini menimbulkan kebingungan di kalangan pengendara, terutama saat ditawari pengisian nitrogen saat membeli ban baru. Lalu, apakah benar ban baru tidak boleh diisi nitrogen?

Fakta ini muncul karena adanya mitos bahwa ban baru harus beradaptasi terlebih dahulu dengan tekanan udara normal sebelum diisi nitrogen. Padahal, gas nitrogen merupakan salah satu pilihan terbaik untuk menjaga kestabilan tekanan ban, terutama dalam jangka panjang. Tidak ada larangan dari produsen ban terkait penggunaan nitrogen pada ban baru, dan secara teknis, nitrogen justru bisa memperpanjang umur ban dan menjaga performa kendaraan.

1. Manfaat nitrogen untuk ban, termasuk yang baru

ilustrasi ban dengan isi nitrogen (pexels.com/fecundap6)

Nitrogen memiliki molekul yang lebih besar dari oksigen, sehingga lebih lambat keluar dari pori-pori ban. Ini berarti tekanan di dalam ban akan lebih stabil dalam waktu lama. Pada ban baru, penggunaan nitrogen sangat membantu menjaga tekanan tetap konsisten selama masa penyesuaian awal. Selain itu, nitrogen bersifat kering, tidak mengandung uap air seperti udara biasa yang bisa memicu karat pada pelek dari dalam atau menyebabkan fluktuasi tekanan akibat perubahan suhu ekstrem.

2. Tidak ada aturan khusus dari pabrikan

Ilustrasi pabrik mobil. (unsplash.com/carlos aranda)

Tidak ada satu pun produsen ban besar seperti Michelin, Bridgestone, Dunlop, atau Pirelli yang menyatakan larangan pengisian nitrogen pada ban baru. Malah, beberapa pabrikan mendukung penggunaannya, terutama untuk kendaraan dengan performa tinggi atau untuk keperluan balap. Jika memang ada prosedur khusus, biasanya hanya menyangkut tekanan angin yang harus disesuaikan dengan beban kendaraan, bukan jenis gas yang digunakan. Artinya, apakah menggunakan udara biasa atau nitrogen, selama tekanannya sesuai, ban akan bekerja optimal.

3. Perlu disiplin dalam penggunaan nitrogen

ilustrasi memompa ban mobil (vecteezy.com/Panuwat Dangsungnoen)

Meski nitrogen memiliki banyak manfaat, penting bagi pemilik kendaraan untuk tetap disiplin dan konsisten. Jika sudah menggunakan nitrogen, sebaiknya tidak mencampurinya dengan udara biasa karena bisa mengurangi efektivitas keunggulan nitrogen. Jika terpaksa menambah udara biasa, pastikan untuk kembali mengganti seluruh isi ban dengan nitrogen saat memungkinkan. Perlu diingat juga bahwa nitrogen bukan jaminan ban tidak akan kempis, tetapi lebih lambat kehilangan tekanannya dibandingkan udara biasa.

Kesimpulannya, ban baru boleh langsung diisi nitrogen, dan bahkan bisa mendapatkan manfaat lebih dari stabilitas tekanan serta perlindungan terhadap kelembapan. Anggapan bahwa ban baru tidak boleh diisi nitrogen adalah mitos yang tidak didukung oleh bukti teknis maupun rekomendasi dari produsen. Yang terpenting adalah menjaga tekanan ban sesuai rekomendasi pabrik kendaraan dan memeriksanya secara rutin, baik dengan nitrogen maupun udara biasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team