Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kekurangan Transmisi CVT, Cek Dulu Sebelum Beli Mobil

Ilustrasi engine brake (dunlop.co.id)

Transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) kini semakin populer di dunia otomotif. Sebab hampir semua pabrikan kini menyematkan transmisi jenis ini ke mobil-mobil mereka. Bahkan popularitas transmisi CVT telah mengalahkan tranmisi automatic (AT) dan manual.

Banyak alasan transmisi CVT kini begitu digemari, seperti karena kenyamanan, kehalusan, serta efisiensi bahan bakarnya yang lebih efisien dibandingkan jenis transmisi lainnya. Tapi, transmisi CVT juga memiliki beberapa kekurangan, lho. Berikut kekurangan transmisi CVT yang perlu kamu ketahui.

1. Kurang sigap

Nissan Skyline (Pexels/Supreet)

Transmisi CVT menawarkan perpindahan tenaga yang sangat halus, namun hal ini berdampak pada kurangnya dinamika dalam pengalaman berkendara. Berbeda dengan transmisi manual atau otomatis konvensional yang menghadirkan sensasi shifting atau perpindahan gigi yang terasa, CVT membuat mesin bekerja pada putaran yang relatif konstan.

Akibatnya, pengemudi mungkin tidak merasakan momen perubahan akselerasi yang signifikan, sehingga kesan “sporty” atau responsif menjadi kurang terasa. Keterbatasan ini dapat membuat pengalaman berkendara terasa monoton, terutama bagi mereka yang mengharapkan sensasi dinamis setiap kali menginjak gas.

2. Biaya perawatan cenderung tinggi

Mobil Ford (Pexels/JDM Kuruma)

Salah satu kekurangan dari transmisi CVT adalah potensi biaya perawatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan transmisi konvensional. Komponen utama pada sistem CVT, seperti sabuk atau rantai penggerak, memiliki umur pakai yang terbatas dan lebih cepat mengalami keausan.

Penggantian komponen tersebut sering kali memerlukan biaya yang tidak sedikit, terutama jika dilakukan di bengkel resmi. Bagi konsumen yang menginginkan perawatan rendah dan biaya operasional yang terjangkau, hal ini menjadi salah satu pertimbangan penting sebelum memilih kendaraan dengan transmisi CVT.

3. Kurang andal di kondisi ekstrem

Ilustrasi rally (Pexels/Aykut Ercan)

Meskipun dirancang untuk penggunaan sehari-hari dengan kondisi jalan normal, performa transmisi CVT dapat menurun ketika dihadapkan pada kondisi ekstrem. Saat kendaraan melaju di tanjakan curam, medan offroad, atau ketika membawa beban berat, sistem CVT mungkin tidak mampu menghasilkan tenaga tambahan dengan cepat.

Hal ini menyebabkan responsivitas kendaraan terasa lambat, sehingga kepercayaan diri pengemudi dalam menghadapi situasi berat menjadi berkurang. Oleh karena itu, bagi pengguna yang sering berkendara dalam kondisi ekstrem, pemilihan transmisi CVT harus disertai dengan pertimbangan matang terkait kemampuan sistem dalam mendukung performa kendaraan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us