ilustrasi setir mobil (unsplash/tobias a. müller)
Alasan kenapa bunyi klakson berbeda-beda, yakni karena pemakaiannya tiap kendaraan pun tak sama. Bahkan, jenis klakson pun berbeda tiap jenis kendaraannya.
Nah, selain electric horn dan air hohn, masih ada jenis klakson mobil lainnya menurut tipe dan spesifikasinya. Ini uraiannya.
1. Disc horn
Bentuk klakson disc horn cenderung ramping dan kedap air. Klakson ini menghasilkan bunyi dengan memanfaatkan resonansi piringan. Komponen penyusun klakson ini adalah membran, plat resonansi, pegas, jangkar, magnet, kondensator, dan lainnya.
2. Fanfare atau klakson keong
Klakson tipe ini biasa digunakan kendaraan Eropa. Bunyinya seperti terompet nyaring. Bentuk fanfare menyerupai corong panjang, sehingga rentan kemasukan air. Meski begitu, suara yang dihasilkan fanfare memiliki harmonisasi, sebab dilengkapi nada bas.
3. Nautilus atau klakson udara
Tidak menggunakan arus listrik yang besar, klakson natulius menghasilkan suara kuat karena mempunyai tabung angin. FYI, klakson ini termasuk jenis klakson kapal sehingga bentuknya cukup besar, tetapi sudah banyak kendaraan yang memakai klakson ini.
Nah, itulah alasan kenapa bunyi klakson berbeda-beda. Sekarang sudah tahu jawabannya, kan? Selain ulasan ini, temukan pula info otomotif menarik lainnya di IDN Times. Ada cara merawat hingga tips memilih mobil yang tepat, lho!