Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Mobil Bertransmisi CVT Kurang Dilirik di India?

ilustrasi orang memegang tuas transmisi (unsplash/will dutton)
ilustrasi orang memegang tuas transmisi (unsplash/will dutton)
Intinya sih...
  • Preferensi konsumen India lebih condong ke manual dan AMTMobil manual lebih terjangkau dan dianggap tangguh, sementara AMT cocok dengan pasar India yang sensitif terhadap harga. Sebagian besar mobil otomatis yang terjual di India adalah AMT, bukan CVT.
  • Kondisi jalan dan gaya berkendara jadi tantanganCVT kurang responsif untuk akselerasi cepat di jalan sempit dan macet. Namun, hampir 60 persen mobil Honda di India dijual dalam varian CVT, menunjukkan adanya segmen konsumen tertentu yang menerima CVT sebagai pilihan utama.
  • Faktor harga dan perawatan jadi penentuHarga mobil dengan transmisi CVT di India lebih tinggi dibanding versi manual
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Transmisi CVT atau Continuously Variable Transmission semakin populer di berbagai negara karena menawarkan kenyamanan berkendara dengan perpindahan rasio yang halus serta konsumsi bahan bakar yang relatif efisien. Banyak pabrikan global meluncurkan mobil dengan pilihan transmisi ini, terutama di pasar Asia. Namun, berbeda dengan Indonesia atau Jepang, muncul anggapan bahwa mobil bertransmisi CVT justru kurang diminati di India. Hal ini memunculkan pertanyaan: apa benar CVT tidak laku di negara tersebut?

India dikenal sebagai pasar otomotif besar dengan preferensi konsumen yang unik. Harga mobil, efisiensi bahan bakar, hingga daya tahan menjadi faktor utama dalam keputusan pembelian. Walau teknologi CVT sudah tersedia melalui beberapa model mobil di India, penjualannya disebut tidak sebesar mobil dengan transmisi manual maupun AMT (Automated Manual Transmission).

Menurut data terbaru, pangsa mobil otomatis (AMT, CVT, dan AT) secara keseluruhan meningkat signifikan: dari 14 persen pada tahun 2018–19 menjadi sekitar 29 persen pada paruh pertama 2023–24. Namun, mayoritas kontribusi datang dari AMT dan manual, sedangkan CVT masih dalam tahap penetrasi terbatas.

1. Preferensi konsumen India lebih condong ke manual dan AMT

tuas transmisi manual pada mobil (freepik.com/zenstock)
tuas transmisi manual pada mobil (freepik.com/zenstock)

Mobil manual sudah lama menjadi favorit masyarakat India karena harganya lebih terjangkau dan dianggap lebih tangguh. Di sisi lain, AMT menjadi pilihan populer bagi konsumen yang ingin kemudahan tanpa meninggalkan efisiensi. Transmisi AMT lebih murah diproduksi dan dijual dibandingkan CVT, sehingga cocok dengan pasar India yang sensitif terhadap harga. Laporan Hindustan Times menyebutkan bahwa di kota besar India, sekitar satu dari tiga mobil yang terjual kini sudah otomatis【web†source】, tetapi sebagian besar adalah AMT, bukan CVT.

2. Kondisi jalan dan gaya berkendara jadi tantangan

ilustrasi jalanan macet dengan kendaraan berdesakan (pexels.com/el jusuf)
ilustrasi jalanan macet dengan kendaraan berdesakan (pexels.com/el jusuf)

Kondisi jalan di India cukup beragam, mulai dari lalu lintas perkotaan yang padat hingga jalan pedesaan yang kurang mulus. CVT yang terkenal halus justru dianggap kurang responsif untuk kebutuhan akselerasi cepat di jalan sempit dan macet. Banyak pengemudi lebih menyukai transmisi manual atau AMT yang terasa lebih “menggigit”.

Meskipun begitu, produsen seperti Honda melaporkan bahwa hampir 60 persen dari mobil mereka di India dijual dalam varian CVT. Data ini menunjukkan bahwa walau secara keseluruhan pasar CVT kecil dibanding manual dan AMT, ada segmen konsumen tertentu di kota besar yang sudah menerima CVT sebagai pilihan utama.

3. Faktor harga dan perawatan jadi penentu

Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)
Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Harga mobil dengan transmisi CVT di India umumnya lebih tinggi dibanding versi manual atau AMT. Ditambah lagi, biaya servis dan perawatan CVT dianggap lebih mahal, terutama jika terjadi kerusakan. Hal ini membuat konsumen kelas menengah—yang merupakan mayoritas pasar otomotif India—lebih memilih transmisi manual atau AMT yang lebih hemat biaya. Pada akhirnya, bukan berarti CVT sama sekali tidak laku, tetapi penetrasinya memang terbatas karena kalah bersaing dari segi harga dan persepsi daya tahan.

Kesimpulannya, anggapan bahwa mobil bertransmisi CVT tidak laku di India tidak sepenuhnya tepat. Memang benar, pasar India masih didominasi manual dan AMT, tetapi tren mobil otomatis secara keseluruhan terus meningkat hingga hampir 30 % penjualan nasional. Bahkan, di segmen tertentu seperti Honda, CVT sudah menyumbang mayoritas penjualan. Artinya, CVT belum menjadi pilihan utama di India, tetapi jelas memiliki potensi tumbuh seiring meningkatnya kelas menengah perkotaan yang mencari kenyamanan berkendara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Kenapa Akselerasi Mobil Listrik Lebih Cepat dari Mobil Bensin?

06 Okt 2025, 11:04 WIBAutomotive