Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Illustrasi ganti oli mobil (pexels.com/Daniel Andraski)
Illustrasi ganti oli mobil (pexels.com/Daniel Andraski)

Intinya sih...

  • Kandungan aditif yang berbedaOli mobil mengandung friction modifier yang bisa membuat kopling motor selip dan merusak tenaga.

  • Karakter viskositas dan suhu kerjaOli motor dirancang tahan panas dan stabil pada putaran tinggi, tidak seperti oli mobil yang lebih kental.

  • Fungsi pelumasan lebih kompleks di motorOli motor melumasi piston, silinder, transmisi, dan kopling, sedangkan oli mobil hanya fokus pada ruang mesin.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang menganggap oli motor dan oli mobil itu sama. Karena itu mereka menganggap tidak salah menuangkan oli mobil ke mesin motor. Toh, begitu pikir mereka, sama-sama pelumas. Padahal, oli mobil dan oli motor berbeda dan perbedaannya cukup signifikan. Jadi, kalau kamu nekat menggunakan oli mobil ke motor, risikonya

Mesin motor dan mobil memang sama-sama butuh pelumasan, tapi cara kerja dan kebutuhan teknisnya berbeda. Motor biasanya punya putaran mesin lebih tinggi, ruang mesin lebih sempit, serta banyak komponen yang langsung bergesekan. Bahkan, pada motor bertransmisi manual, oli mesin juga dipakai untuk melumasi kopling dan girboks. Sementara mobil punya sistem yang lebih terpisah. Perbedaan inilah yang membuat oli mobil tidak cocok dipakai di motor.

1. Kandungan aditif yang berbeda

ilustrasi mengecek kondisi oli mobil (pexels.com/Kampus Production)

Oli mobil biasanya mengandung friction modifier atau zat aditif yang membuat gesekan lebih minim. Itu bagus untuk mesin mobil karena membantu efisiensi bahan bakar. Tapi di motor, aditif ini bisa membuat kopling selip karena oli mesin motor juga berfungsi melumasi kampas kopling. Kalau kopling selip, motor jadi susah menyalurkan tenaga, bahkan bisa cepat rusak. Itulah alasan utama mengapa oli mobil tidak boleh dipakai di motor.

2. Karakter viskositas dan suhu kerja

ilustrasi mengganti oli mobil di bengkel (unsplash.com/Tim Mossholder)

Motor bekerja dengan putaran mesin lebih tinggi dan suhu lebih panas dibanding mobil. Karena itu, oli motor dirancang agar lebih tahan panas dan tetap stabil meski digeber di putaran tinggi. Oli mobil umumnya lebih kental untuk menahan beban mesin yang besar, tapi belum tentu cocok dengan kebutuhan motor. Kalau motor dipaksa pakai oli mobil, pelumasan bisa tidak optimal dan mesin berisiko aus lebih cepat.

3. Fungsi pelumasan lebih kompleks di motor

oli mobil (unsplash/Tim Mossholder)

Pada motor, oli mesin tidak hanya melumasi piston dan silinder, tapi juga bagian transmisi dan kopling basah. Sementara mobil punya oli terpisah untuk mesin, transmisi, dan kopling (pada tipe manual). Itu sebabnya oli motor diformulasikan lebih serbaguna, sedangkan oli mobil hanya fokus untuk ruang mesin saja. Jadi jelas, kebutuhan pelumasan motor jauh lebih kompleks dan tidak bisa digantikan oli mobil begitu saja.

Jadi, oli mobil dan oli motor punya fungsi yang sama-sama vital, tapi kebutuhan dan formulanya berbeda. Oli mobil dengan aditif friction modifier bisa bikin kopling motor selip, viskositasnya tidak sesuai, dan pelumasan transmisi jadi terganggu. Karena itu, jangan asal pakai oli mobil untuk motor. Pilihlah oli yang memang dirancang khusus untuk motor agar performa tetap terjaga dan mesin awet dalam jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team