Pernah melihat mobil tanpa spion berjalan di jalan raya? Kalau pernah, mobil yang kamu lihat tersebut bisa jadi korban pencurian spion. Sebab spion mobil sering kali menjadi sasaran pencurian karena berbagai alasan, termasuk nilai ekonomisnya yang tinggi, kemudahan dalam proses pencurian, hingga tingginya permintaan di pasar gelap.
Nah, berikut penjelasan kenapa banyak maling mengincar spion mobil. Biasanya mobil yang menjadi target mereka adalah mobil-mobil mewah.
Spion mobil bawaan pabrik, terutama dari mobil mewah atau populer, memiliki nilai jual yang tinggi, mencapai jutaan rupiah per unit. Hal ini membuatnya menjadi target menarik bagi pencuri.
Di pasar gelap, spion curian dijual dengan harga lebih rendah, menjadikannya pilihan menarik bagi pemilik mobil yang mencari pengganti spion tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Permintaan ini sering datang dari pengguna mobil yang ingin mengganti spion rusak atau hilang dengan biaya lebih ekonomis.
Proses pencurian spion relatif mudah dilakukan hanya dengan alat sederhana seperti obeng atau tang, dan biasanya hanya memakan waktu beberapa menit. Sebagian besar mobil belum dilengkapi dengan pengamanan khusus untuk spion, membuatnya menjadi bagian kendaraan yang paling rentan.
Meskipun beberapa produsen telah menambahkan fitur anti-pencurian, seperti pengunci khusus, hal ini belum diterapkan secara luas pada semua jenis kendaraan.
Faktor lingkungan juga memengaruhi risiko pencurian. Mobil yang diparkir di tempat yang kurang aman, seperti jalanan sepi, area tanpa pengawasan, atau lokasi tanpa CCTV, menjadi target yang ideal. Pencuri memanfaatkan situasi ini untuk melakukan aksi dengan minim risiko tertangkap.
Selain itu pencurian spion juga kerap terjadi di lampu merah. Biasanya pelaku terdiri dari dua orang. Kedua pelaku ini beraksi dengan sangat cepat ketika mobil terjebak lampu merah. Biasanya mereka hanya membutuhkan beberapa menit untuk mencopot spion lalu kabur.