Kenapa Tarikan Mobil Jadi Lemot Saat AC Dihidupkan?

- AC mobil dapat memengaruhi performa mesin dengan menyedot tenaga dari mesin utama, terutama pada mobil berkapasitas mesin kecil.
- AC juga memengaruhi putaran mesin saat idle, sehingga bisa menyebabkan tarikan menjadi lebih berat saat mulai tancap gas.
- Meski demikian, mobil modern dilengkapi sistem manajemen mesin pintar untuk mengatur suplai bahan bakar dan timing pengapian agar tenaga tetap optimal meski AC aktif.
Pernah gak kamu merasakan tarikan mobil jadi agak berat atau lemot begitu AC dinyalakan? Rasanya seperti mobil mendadak kehilangan tenaganya, terutama saat melaju di tanjakan atau sedang stop and go di kemacetan.
Kondisi ini sebenarnya sangat umum terjadi dan tidak selalu menandakan ada kerusakan serius. Tapi kenapa bisa begitu? Jawabannya berkaitan erat dengan kerja mesin dan beban tambahan dari sistem pendingin kabin alias air conditioner (AC).
Untuk sebagian besar mobil, terutama yang bermesin kecil atau menengah, kinerja AC memang bisa memengaruhi performa mesin. AC bukan cuma sekadar meniupkan angin dingin ke dalam kabin, tapi melibatkan kompresor, belt, dan sistem mekanik yang semuanya mengambil tenaga dari mesin.
Nah, berikut penjelasan kenapa tarikan mobil terasa lemot saat AC dihidupkan seperti dikutip dari Auto2000.
1. Kompresor AC mengambil daya dari mesin

Saat AC dinyalakan, kompresor mulai bekerja dan langsung “menyedot” tenaga dari mesin. Kompresor ini digerakkan oleh belt yang terhubung ke mesin utama, sehingga kinerjanya ikut membebani putaran mesin. Jadi, ketika kamu menyalakan AC, otomatis sebagian tenaga mesin yang seharusnya digunakan untuk menggerakkan roda malah dibagi ke sistem pendingin.
Pada mobil berkapasitas mesin kecil (misalnya 1.200–1.500 cc), penurunan tenaga ini akan terasa lebih signifikan dibanding mobil bermesin besar. Saat menyalip atau mulai melaju dari posisi diam, kamu akan merasa respon gas menjadi sedikit tertunda. Itulah kenapa kadang kita perlu menekan pedal gas lebih dalam jika ingin tetap mendapatkan performa optimal dengan AC menyala.
2. Putaran mesin turun saat idle, bikin respons gas kurang spontan

Selain menyedot tenaga saat melaju, AC juga memengaruhi putaran mesin saat idle (mesin menyala tapi mobil tidak bergerak). Ketika AC hidup, beban mesin meningkat dan bisa menyebabkan RPM turun.
Pada mobil dengan sistem injeksi modern, biasanya ECU akan menyesuaikan idle speed supaya mesin tetap stabil. Tapi jika sensor tidak responsif atau ada delay, hasilnya adalah tarikan yang terasa berat saat kamu mulai tancap gas.
Hal ini makin terasa kalau mobil sudah cukup tua atau belum pernah melakukan servis throttle body, sensor MAF, atau idle air control valve. Maka dari itu, kalau kamu merasa tarikan makin lemot saat AC menyala, coba cek kondisi sistem idle dan saluran udara mesin.
3. Kinerja mesin memang terbagi, tapi bisa dioptimalkan

Walau AC memang membebani mesin, bukan berarti kamu harus memilih antara sejuk atau bertenaga. Banyak mobil modern sudah dilengkapi sistem manajemen mesin yang pintar. ECU akan mengatur suplai bahan bakar dan timing pengapian agar tenaga tetap optimal meski AC aktif. Tapi kalau mobilmu terasa sangat berat setiap kali AC dinyalakan, bisa jadi ada kompresor AC yang terlalu berat atau bagian belt dan bearing yang sudah aus.
Solusinya, rutin servis AC dan sistem intake mobil agar tetap prima. Ganti filter udara secara berkala, bersihkan throttle body, dan pastikan idle engine stabil. Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati kabin yang sejuk tanpa kehilangan performa di jalan.