Kesalahan Pengendara Motor Saat Melintasi Genangan Air

- Ngebut di atas genangan air dapat membuat ban kehilangan traksi dan meningkatkan risiko kecelakaan
- Mengandalkan rem mendadak saat berada di dalam genangan bisa memicu selip, sebaiknya turunkan kecepatan sebelum masuk genangan
- Tidak membaca kedalaman dan jalur yang paling aman saat melewati genangan air dapat menyebabkan kecelakaan atau mogok
Genangan air di jalan terlihat seperti hambatan kecil yang bisa dilewati begitu saja. Padahal, genangan sering menyembunyikan risiko yang membuat motor kehilangan kendali, rem tidak bekerja optimal, sampai mesin atau kelistrikan bermasalah.
Agar aman, kamu bukan hanya perlu mengurangi kecepatan, tetapi juga menghindari kebiasaan-kebiasaan keliru yang sering dilakukan pengendara saat melewati genangan. Berikut tiga kesalahan yang paling sering terjadi, beserta cara berpikir yang lebih aman saat melintasinya.
1. Ngebut dan membuat gelombang

Banyak pengendara justru menambah gas agar cepat melewati genangan. Alasannya biasanya karena ingin segera keluar dari area basah atau takut air masuk ke mesin. Masalahnya, melaju kencang di atas permukaan basah membuat ban lebih mudah kehilangan traksi. Apalagi jika ada lapisan oli tipis yang terbawa air hujan, jalan bisa menjadi jauh lebih licin dari yang terlihat.
Kecepatan tinggi juga meningkatkan risiko ketika genangan ternyata menutupi lubang. Genangan yang tampak dangkal bisa menyimpan cekungan yang cukup dalam. Saat ban depan masuk ke lubang, stang dapat menghentak, motor oleng, dan pengendara kehilangan kendali. Karena itu, lebih aman menjaga kecepatan stabil dan halus. Fokus utamanya bukan cepat, melainkan tetap bisa mengendalikan motor dengan baik sampai melewati genangan.
2. Mengandalkan rem mendadak di tengah genangan

Kesalahan berikutnya adalah ngerem keras saat sudah berada di dalam genangan karena kaget atau mengikuti kendaraan di depan yang tiba-tiba melambat. Ini berbahaya karena daya cengkeram ban menurun saat ban melewati air, sehingga pengereman mendadak mudah memicu selip. Selain itu, sistem pengereman yang basah dapat mengubah respons rem, terutama jika pengendara tidak terbiasa dengan perubahan “feeling” tuas atau pedal.
Cara yang lebih aman adalah menurunkan kecepatan sebelum masuk genangan. Saat sudah berada di dalam air, usahakan posisi motor stabil, gas dijaga halus, dan hindari manuver mendadak. Setelah keluar dari genangan, banyak orang lupa mengecek kondisi rem. Padahal penting untuk melakukan pengereman ringan beberapa kali agar komponen rem kembali kering dan daya cengkeramnya pulih.
3. Tidak membaca kedalaman dan jalur yang paling aman

Genangan sering menipu karena menyamarkan kondisi permukaan jalan. Kesalahan umum adalah langsung masuk tanpa memperkirakan kedalaman, tanpa melihat arus air, dan tanpa memilih jalur yang lebih aman. Di beberapa jalan, sisi tertentu bisa lebih dalam, ada lubang, atau permukaan cat marka jalan yang menjadi sangat licin ketika basah.
Pengendara juga sering terlalu dekat dengan kendaraan di depan sehingga terkena cipratan besar yang mengganggu pandangan. Cara yang lebih aman adalah mengamati genangan sejenak sebelum masuk, menjaga jarak aman, dan memilih jalur yang terlihat paling stabil. Jika genangan terlihat terlalu tinggi atau kamu ragu terhadap kedalamannya, lebih baik mencari jalur alternatif atau menunggu sebentar sampai situasi lebih jelas. Lebih lambat sedikit jauh lebih baik daripada mogok atau mengalami kecelakaan.
Jika kamu mau, sebutkan jenis motormu dan kondisi jalan yang sering kamu lewati, nanti aku bisa bantu buatkan panduan singkat yang lebih spesifik agar kamu lebih aman saat musim hujan.


















