Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Menggunakan Google Maps di Mobil

Ilustrasi navigasi (Pexels/Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi navigasi (Pexels/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Tidak mengecek rute sebelum berangkatBanyak pengemudi langsung menekan tombol “Mulai” tanpa memeriksa rute yang diberikan. Luangkan waktu sebentar untuk meninjau rute, memperbesar peta, dan memastikan jalur yang dipilih cocok untuk mobil.
  • Terlalu bergantung pada suara navigasiJangan sepenuhnya bergantung pada suara navigasi. Pantau visual peta di layar, gunakan car mount agar ponsel sejajar dengan pandangan jalan, dan kurangi ketergantungan pada headphone.
  • Tidak memperhatikan mode arah dan orientasi petaLupa mengatur orientasi peta dapat membuat peta terasa membingungkan karena arah di layar tidak sesuai dengan arah mobil. Pastikan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Google Maps sudah menjadi teman wajib bagi banyak pengemudi modern. Aplikasi ini sangat membantu menemukan rute tercepat, menghindari kemacetan, hingga mencari tempat parkir terdekat. Namun, meski kelihatannya mudah digunakan, banyak pengendara yang justru mengalami masalah karena salah dalam memanfaatkan fitur-fiturnya. Dari salah belok sampai tersesat di jalan kecil, kesalahan sepele bisa berujung stres, apalagi kalau kamu sedang terburu-buru.

Sebagian besar kesalahan terjadi bukan karena aplikasinya tidak akurat, melainkan karena cara pengguna memakainya yang kurang tepat. Kadang sinyal hilang, koneksi lambat, atau pengaturan arah tidak sesuai. Belum lagi gangguan dari notifikasi ponsel saat berkendara yang bikin fokus buyar. Supaya kamu tidak lagi “nyasar digital” di jalan, penting memahami beberapa kesalahan umum saat menggunakan Google Maps di mobil dan cara menghindarinya.

1. Tidak mengecek rute sebelum berangkat

ilustrasi seseorang mencari jalan alternatif menggunakan aplikasi navigasi (freepik.com/freepik)
ilustrasi seseorang mencari jalan alternatif menggunakan aplikasi navigasi (freepik.com/freepik)

Banyak pengemudi langsung menekan tombol “Mulai” tanpa memeriksa rute yang diberikan. Padahal, Google Maps sering menawarkan beberapa pilihan jalur dengan estimasi waktu berbeda. Jika tidak teliti, kamu bisa dibawa melewati jalan kecil, gang sempit, atau area yang sedang diperbaiki. Sebelum berangkat, luangkan waktu sebentar untuk meninjau rute, memperbesar peta, dan memastikan jalur yang dipilih cocok untuk mobil. Aktifkan juga fitur “hindari jalan tol” atau “hindari jalan rusak” bila diperlukan agar perjalanan lebih lancar.

2. Terlalu bergantung pada suara navigasi

ilustrasi menggunakan aplikasi navigasi (unsplash.com/Ed Wingate)
ilustrasi menggunakan aplikasi navigasi (unsplash.com/Ed Wingate)

Fitur suara pada Google Maps memang praktis, tetapi jangan sepenuhnya bergantung padanya. Kadang instruksi suara datang terlambat karena koneksi internet melambat atau GPS sedikit meleset. Hal ini bisa membuat pengemudi panik dan salah belok. Solusinya, tetap pantau visual peta di layar, terutama sebelum mendekati persimpangan. Gunakan car mount agar ponsel sejajar dengan pandangan jalan, dan kurangi ketergantungan pada headphone agar tetap sadar dengan kondisi sekitar, termasuk suara klakson atau sirene.

3. Tidak memperhatikan mode arah dan orientasi peta

ilustrasi gunakan aplikasi navigasi (freepik.com/ rawpixel.com)
ilustrasi gunakan aplikasi navigasi (freepik.com/ rawpixel.com)

Salah satu kesalahan klasik adalah lupa mengatur orientasi peta. Kadang pengguna membiarkan tampilan peta dalam mode “utara di atas”, padahal lebih nyaman memakai mode “arah perjalanan ke atas”. Akibatnya, peta terasa membingungkan karena arah di layar tidak sesuai dengan arah mobil. Pastikan juga GPS sudah terkunci dengan akurat sebelum berangkat. Jika sinyal lemah, buka Google Maps dalam mode offline agar rute tetap bisa terbaca meski tanpa internet. Dengan begitu, kamu tidak kehilangan arah di tengah perjalanan.

Menggunakan Google Maps sebenarnya sederhana, asalkan kamu tahu cara memaksimalkannya. Kuncinya adalah selalu siap sebelum berangkat, tidak sepenuhnya bergantung pada suara, dan memperhatikan orientasi peta. Dengan tiga hal itu, kamu bisa mengemudi lebih tenang tanpa khawatir salah jalan. Ingat, Google Maps adalah alat bantu — bukan pengganti fokus dan instingmu di jalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Seberapa Cepat Akselerasi Motor MotoGP?

09 Nov 2025, 21:05 WIBAutomotive