Jakarta, IDN Times - Secara sekilas mungkin kita tidak akan menemukan perbedaan berarti antara mobil listrik dengan mobil konvensional lain. Sebab sisi eksterior dan interior kedua jenis mobil ini hampir sama.
Namun perbedaan antara mobil listrik dengan mobil konvensonal itu ternyata banyak banget, lho. Perbedaan tersebut misalnya ada pada mesin dan sistem pendingin mesin. Nah, berikut 10 komponen mobil listrik yang wajib kamu tahu karena perannya sangat krusial.
Baterai traksi merupakan komponen mobil listrik yang paling utama, karena berfungsi sebagai penyimpan energi listrik searah (Direct-Current/DC) yang kemudian disalurkan pada bagian inverter untuk menggerakan motor listrik. Layaknya tangki pada mobil konvensional yang diisi dengan BBM, baterai traksi pun dapat diisi ulang dayanya melalui on-board charger dari teknologi pengereman regeneratif ataupun melalui off-board charger dari slot charging port.
Jenis baterai yang digunakan mobil listrik pun ada beragam, namun yang paling marak digunakan adalah jenis baterai lithium-ion. Bukan tanpa alasan, baterai jenis ini memiliki kelebihan pada tingginya efisiensi energi yang digunakan dengan performa yang baik walau di suhu tinggi. Selain itu, lithium-ion pun memiliki rasio energi yang lebih besar tergantung berat baterainya.
Komponen mobil listrik inilah yang mengubah arus listrik searah dari baterai traksi, menjadi arus listrik bolak-balik (Alternating Current/AC) yang selanjutnya disalurkan lagi pada controller untuk menggerakan motor traksi. Inverter daya juga mampu berfungsi sebagai generator pengisi daya. Karena saat mobil listrik melakukan pengereman, inverter mengubah arus listrik bolak-balik/AC menjadi arus listrik searah/DC yang dialirkan untuk mengisi kembali daya pada baterai traksi.
Inverter juga dapat mempercepat dan memperlambat laju mobil dengan mengontrol tekanan pada pedal gas. Untuk jenis inverter daya yang umum digunakan, mobil listrik biasanya menggunakan bi-directional inverter.
Arus listrik bolak-balik yang dihasilkan oleh inverter daya, selanjutnya akan disalurkan pada bagian controller, dan kemudian akan disalurkan lagi untuk menggerakkan motor traksi. Komponen mobil listrik satu ini bekerja saat pengendara menginjak pedal gas pada mobil yang mengatur variasi frekuensi atau tegangan yang masuk ke motor traksi, sehingga mobil pun melaju.
Arus listrik yang disalurkan dari controller ini, selanjutnya akan disalurkan ke bagian motor traksi untuk menggerakkan transmisi dan roda. Sehingga berkat komponen mobil listrik ini, mobil dapat melaju. Pada mobil listrik jenis battery electric vehicle yang tidak menggunakan mesin pembakaran internal, motor traksi lah komponen yang menggantikan fungsinya.
Sedangkan untuk jenis motor traksi yang marak digunakan adalah jenis Brushless DC Traction Motor (BLDC).
Komponen mobil listrik ini berfungsi untuk alat pengisi daya pada baterai traksi. Charger bekerja dengan mengubah aliran listrik bolak-balik/AC menjadi aliran listrik searah/DC dan selanjutnya disimpan dalam baterai traksi. Untuk mobil listrik tipe hybrid electric vehicle dan fuel cell electric vehicle sebenarnya tidak membutuhkan charger.
Selain itu, saat ini beberapa dealer menyediakan charging station dan PLN pun juga mendirikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Sehingga untuk pengisian daya pada mobil listrik bisa lebih mudah dijangkau.
Komponen mobil listrik yang menjadi pelengkap berikutnya adalah auxiliary battery. Baterai ini menjadi elemen pendukung untuk menghidupkan berbagai printilan pada mobil seperti wiper, ac mobil, alarm, dan sebagainya.
Salah satu komponen yang serupa dengan mobil konvensional lainnya, transmisi yang merupakan komponen mobil listrik bertujuan untuk menggerakan roda melalui aliran listrik menggunakan motor traksi.
Untuk mendinginkan suhu mesin yang panas ketika mobil dikemudikan, komponen mobil listrik inilah yang berperan untuk mendinginkan suhu mesin. Selain suhu mesin, suhu motor traksi dan komponen lainnya pun dijaga temperaturnya oleh sistem termal.
Arus listrik yang dibutuhkan untuk komponen mobil listrik lainnya membutuhkan arus daya tegangan yang rendah, sedangkan arus listrik searah/DC dari baterai traksi merupakan arus listrik dengan daya tegangan yang tinggi, maka dari DC converter sangat dibutuhkan. Selain itu, DC converter juga dapat berfungsi untuk pengisi daya pada baterai.
Komponen mobil listrik yang terakhir adalah charging port, yang berguna sebagai slot untuk mengisi daya pada baterai mobil listrik. Namun sebetulnya, komponen ini hanya dimiliki mobil listrik jenis battery electric vehicle dan plug-in electric vehicle saja karena jenis hybrid electric vehicle dan fuel cell electric vehicle tidak memiliki slot charging port.
Inilah komponen mobil listrik yang berguna agar mobil dapat beroperasi dengan optimal. Berkat komponen-komponen ini juga, mobil listrik memiliki performa yang hebat. Tak kalah dengan mobil-mobil konvensional lainnya.
Penulis: Syahrial Maulana Sudarto