Mahasiswi Tabrak 3 Orang di Jaktim, Ini Tip Aman Mengendarai Mobil

Pengendara dan mobilnya harus dalam kondisi optimal

Jakarta, IDN Times - Seorang mahasiswi menabrak tiga orang saat mengendarai mobilnya di Jalan D.I. Panjaitan, Jakarta Timur, pada Rabu (15/7/2020). Diketahui dari kejadian tersebut, 2 korban meninggal dan 1 terluka parah. Penyebab mahasiswi dan mobilnya mencelakai hingga merenggut nyawa orang lain belum diketahui.

Dalam berkendara, banyak hal bisa menyebabkan kecelakaan dan membahayakan diri pengemudi atau orang-orang di sekitar. Dengan demikian, menjadi penting untuk memastikan bahwa diri pengemudi dan kendaraan yang digunakan dalam kondisi prima. 

1. Nyetir sambil ngantuk sama bahayanya dengan nyetir sambil mabuk

Mahasiswi Tabrak 3 Orang di Jaktim, Ini Tip Aman Mengendarai Mobilcarro.sg

Sebelum duduk di belakang kemudi, pastikan bahwa kamu tidak dalam keadaan mengantuk. Rasa kantuk saat mengemudi bisa menghinggapi karena kamu kelelahan, kurang tidur, setelah mengonsumsi obat dengan yang menyebabkan rasa kantuk. 

Karenanya, penting bagi pengendara untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Untuk informasi saja, menurut sleepfoundation.org, kurang tidur dapat menimbulkan efek yang sama pada tubuh seperti saat mengonsumsi minuman alkohol. 

Terlebih ketika ingin menempuh perjalanan jauh. Jika merasa ngantuk saat mengemudi, segera mencari tempat istirahat dan rehat sejenak hingga kembali merasa kuat untuk melanjutkan perjalanan.

Mengemudi dalam keadaan mengantuk dan mengemudi di bawah pengaruh alkohol sama-sama mengurangi fokus dan dapat memperlambat respons kita terhadap hal yang terjadi di jalanan. 

Baca Juga: 5 Alasan Gak Boleh Meremehkan Cewek yang Hobi Menyetir Motor Sendirian

2. Nyetir saat mabuk turunkan fokus dan kemampuan penglihatan

Mahasiswi Tabrak 3 Orang di Jaktim, Ini Tip Aman Mengendarai Mobilwww.ainonholidays.co.id

Berapa pun kadar alkohol yang ada di dalam tubuh dapat memengaruhi performa kita saat berkendara. Berkendara yang aman membutuhkan kemampuan untuk konsentrasi, pengambilan keputusan yang baik, dan bereaksi sesuai dengan keadaan jalan di depan. 

Kemampuan-kemampuan tersebut dapat menurun bahkan hilang total ketika tubuh berada di bawah pengaruh alkohol. Respons kita terhadap situasi di hadapan kita akan melambat dan meningkatkan potensi kecelakaan. Alkohol juga mengurangi kelancaran koordinasi antara mata, tangan, dan kaki saat berkendara. 

Kemampuan penglihatan pun juga berkurang saat tubuh dipengaruhi alkohol. Pandangan seseorang biasanya akan menjadi buram setelah dia meminum minuman beralkohol. Jika kita berkendara dengan kemampuan penglihatan seperti ini, salah satu dampak berbahayanya adalah kita akan salah mengalkulasi jarak kendaraan kita dengan kendaraan, objek, atau orang yang lewat di depan kita. 

Berkaitan dengan menyetir dalam keadaan mengantuk, konsumsi alkohol dapat meningkatkan rasa lelah dan kantuk yang dirasakan. 

3. Mobil yang prima sama penting dengan pengendara yang prima

Mahasiswi Tabrak 3 Orang di Jaktim, Ini Tip Aman Mengendarai MobilPexels/georgesultan

Selain kesiapan pengendara, kendaraan yang akan digunakan juga penting untuk dipastikan kesiapannya. Pasalnya, Masalah-masalah pada mobil, mulai dari ban pecah hingga malfungsi pada kelistrikan, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas. 

Hal yang bisa dilakukan untuk mengetahui kesiapan kendaraan adalah dengan melakukan pemeriksaan sederhana sebelum masuk ke mobil. Misalnya nyalakan semua lampu dan jalan mengitari mobil untuk memastikan bahwa semuanya menyala dengan baik.

Lampu sein sebagai medium komunikasi pengemudi dengan kendaraan atau orang di sekitar juga dipastikan berfungsi sebagaimana mestinya. Cek apakah ada kebocoran atau ada komponen yang tidak pada tempatnya di mobilmu. 

Periksakan mobilmu secara rutin dan jaga dirimu terinformasi apabila ada kampanye recall yang melibatkan mobilmu. 

Baca Juga: 8 Tips Menyetir ketika Liburan di Luar Negeri, biar Aman dan Nyaman

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya