Menengok Dapur Hyundai di Namyang R&D Center, Tempat Lahirnya IONIQ!

18 Jul 2023, 19:35 WIB

HMG

Namyang, IDN Times - Kalau ada pabrikan yang paling gesit meluncurkan mobil baru, pabrikan tersebut pastilah Hyundai. Yup, pabrikan asal Korea Selatan ini baru saja meluncurkan New Stargazer di Indonesia.

Padahal Stargazer baru mengaspal pada 2022 alias baru setahun. Sebelumnya mereka merilis Creta, Staria, dan Palisade. Semuanya sukses menjadi pusat perhatian. Dan jangan lupa, Hyundai juga menjadi pionir mobil listrik di Indonesia.

Hyundai IONIQ 5 dan Hyundai KONA Electric adalah dua mobil listrik pertama di Indonesia. Dan kabarnya Hyundai juga akan memboyong mobil listrik terbaru mereka, yakni IONIQ 6, ke pameran otomotif GIIAS 2023 yang akan digelar di ICE BSD, Banten, Agustus mendatang.

Lincahnya Hyundai merilis mobil-mobil baru tak lepas dari riset dan pengembangan teknologi yang terus-menerus mereka lakukan. Salah satu tempat riset dan pengembangan Hyundai adalah Namyang R&D Center yang berada di Korea Selatan.

“Pusat riset dan pengembangan (R&D) Hyundai Motor dan Kia berperan sebagai basis utama untuk pengembangan model baru Hyundai, Kia, dan Genesis yang telah dirilis di seluruh dunia," kata Yong Wha Kim, Chief Technology Officer Hyundai Motor Group, Kamis (13/7/2023).

IDN Times bersama sejumlah jurnalis dan influencer dari Indonesia sempat diajak PT Hyundai Indonesia Motor (HMID) mengunjungi Namyang R&D Center pada 10-15 Juli 2023.

Seperti apa 'dapur' Hyundai satu ini? Yuk, kita intip!

1. Namyang R&D Center berdiri di atas lahan 3,3 juta meter persegi

Namyang R&D Center (HMG)

Namyang R&D Center berlokasi di Hwaseong, Gyeonggi-do. Jaraknya tidak terlalu jauh dari fasilitas manufaktur Hyundai di Ulsan, salah satu kota industri terbesar di Korea Selatan. Sementara dari Seoul, kami membutuhkan waktu tiga jam dengan bus untuk menuju Namyang R&D Center.

Namun perjalanan yang lumayan jauh tersebut terbayar saat kami tiba di Namyang R&D Center. Sebab fasilitas di sini sangat komplet. Bayangkan saja, luas pusat dan pengembangan milik Hyundai ini mencapai lebih dari 3,3 juta meter persegi dengan 10 ribu peneliti yang bekerja di dalamnya.

Di Namyang R&D Center ada pusat desain dan engineering, laboratorium khusus untuk pengembangan powertrain, wind tunnels untuk penelitian terkait aerodinamika, hingga fasilitas khusus untuk uji tabrak.

Selain itu Namyang R&D Center juga memiliki proving ground untuk uji coba performa kendaraan di berbagai medan. Proving ground ini mencakup area seluas 1,65 juta meter persegi, meliputi beragam lintasan tes berkendara sepanjang 70 km secara.

Secara total ada 34 jenis lintasan dan jalanan yang tersedia, termasuk sirkuit sepanjang 4,5 km untuk uji coba kendaraan berkecepatan tinggi. Gak mengherankan jika mobil-mobil bikinan Hyundai berkelas dunia.

Yong Wha Kim mengatakan selain di Namyang, Hyundai juga memiliki pusat riset dan pengembangan di 19 daerah lain yang tersebar di dunia, seperti di Amerika Serikat, Jerman, Tiongkok, India, dan Jepang.

"Kami mengembangkan kendaraan dengan desain sesuai kondisi masing-masing wilayah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghadapi tantangan lingkungan berkendara di seluruh dunia,” katanya.

2. Jadi rahim bagi mobil-mobil revolusioner Hyundai

Mobil hidrogen Hyundai Nexo (IDN Times/Dwi Agustiar)

Rasanya tak berlebihan jika Namyang R&D Center disebut sebagai dapurnya Hyundai, KIA, dan Genesis. Sebab di tempat ini lahir mobil-mobil revolusioner yang kemudian mengubah pasar otomotif dunia.

Namyang R&D Center misalnya menjadi tempat lahirnya Hyundai N, sub-brand Hyundai yang fokus pada mobil-mobil berperforma tinggi, seperti Hyundai Avante N. Selain itu Namyang R&D Center juga menjadi rahim bagi lahirnya mobil listrik IONIQ.

Cikal bakal IONIQ diperkenalkan pada 2016 lalu. Kini lini produk IONIQ telah mendapatkan pengakuan global. Bahkan model IONIQ 5 sukses memborong berbagai penghargaan bergengsi pada 2022, termasuk World Car of the Year di ajang World Car Awards.

IONIQ 5 juga sukses di pasar global, termasuk di Indonesia. Kini generasi terbaru IONIQ, yakni IONIQ 6, sudah muncul dan bakal meluncur dalam waktu dekat di Indonesia.

Selain menggodok kendaraan listrik, para enginer di Namyang R&D Center juga menggarap kendaraaan autonomous. Saat ini mereka bahkan tengah mengembangkan kendaraan autonomous level 4. Pada level ini, kendaraan sepenuhnya dijalankan oleh sistem dan tidak lagi memerlukan intervensi pengemudi.

Untuk menggarap proyek mobil autonomous level 4 ini, Hyundai menggandeng sejumlah pihak seperti Aurora sebagai penyedia software autonomous dan Motional untuk membantu mengembangkan autonomous driving level 4. Rencananya mobil autonomous mulai di komersialisasi di Amerika Serikat pada 2023.

Oya, Namyang R&D Center juga berperan penting menghubungkan jaringan R&D lokal Hyundai. Bersama Mabuk R&D Center, kedua fasilitas ini mengembangkan teknologi untuk fuel-cell electric vehicles (FCEV), mulai dari fuel-cell stacks and systems (suku cadang utama FCEV), sistem motor penggerak, dan sistem penyimpanan hidrogen.

Hasilnya, Hyundai sukses merilis Nexo, mobil fuel hidrogen pertama yang diproduksi massal pada 2018.

3. Namyang R&D Center juga jadi pusat pengembangan robot

IDN Times/Dwi Agustiar

Selain menjadi tempat bagi lahirnya mobil-mobil revolusioner, Namyang R&D Center juga menjadi pusat pengembangan robot. Saat ini Hyundai tengah mengembangkan robot yang bisa membantu keseharian manusia. Robot tersebut akan berkolaborasi dengan smart city yang juga tengah digodok oleh Hyundai.

"Kami memiliki komitmen kuat terhadap penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan kendaraan yang tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga memberikan pengalaman dan nilai yang melebihi harapan pelanggan," katanya.